Pages

Sabtu, 11 Mei 2013

PROSES PEMBUATAN TAPE SINGKONG YANG BENAR || PR GUSTU


 Proses pembuatan tape singkong adalah:

1. Pilihlah singkong yang bagus dan rata, kemudian dikupas, dipotong- potong sesuai selera dan dicuci bersih.
2. Kemudian potongan singkong tersebut direbus sampai matang kemudian ditiriskan.
3. Tunggu singkong tersebut sampai dingin, bias juga pakai kipas angin.
4. Sediakan ragi tape yang bias dibeli di took obat makanan, kemudian ditumbuk halus dan diayak pakai ayakan atau saringan.
5. Taburkan ragi halus ke singkong-singkong yang sudah dingin sampai rata.
6. Sediakan tempat untuk menyimpan singkong yang sudah ditaburi ragi tersebut, bias memakai plastic ataupun memakai daun pising atau daun jati.
7. Peram bungkusan singkong tersebut kurang lebih 3 hari
8. Setelah 3 hari bukalah bungkusan singkong tersebut, dan tape singkong siap dinikmati.


1.1. Latar Belakang Masalah
Tape merupakan makanan fermentasi tradisional yang sudah tidak asing lagi. Tape dibuat dari beras, beras ketan, atau dari singkong (ketela pohon). Berbeda dengan makanan-makanan fermentasi lain yang hanya melibatkan satu mikroorganisme yang berperan utama, seperti tempe atau minuman alkohol, pembuatan tape melibatkan banyak mikroorganisme.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan mikroorganisme yang terdapat di dalam ragi tape adalah kapang Amylomyces rouxii, Mucor sp., dan Rhizopus sp.; khamir Saccharomycopsis fibuligera, Saccharomycopsis malanga, Pichia burtonii, Saccharomyces cerevisiae, dan Candida utilis; serta bakteri Pediococcus sp. dan Bacillus sp. Kedua kelompok mikroorganisme tersebut bekerja sama dalam menghasilkan tape.
Mikroorganisme dari kelompok kapang akan menghasilkan enzim-enzim amilolitik yang akan memecahkan amilum pada bahan dasar menjadi gula-gula yang lebih sederhana (disakarida dan monosakarida). Proses tersebut sering dinamakan sakarifikasi (saccharification). Kemudian khamir akan merubah sebagian gula-gula sederhana tersebut menjadi alkohol. Inilah yang menyebabkan aroma alkoholis pada tape. Semakin lama tape tersebut dibuat, semakin kuat alkoholnya. Pada beberapa daerah, seperti Bali dan Sumatera Utara, cairan yang terbentuk dari pembuatan tape tersebut diambil dan diminum sebagai minuman beralkohol.


1.2. Permasalahan
Sehubungan dengan latar belakang masalah di atas, permasalahn yang dibahas dalam karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah proses fermentasi makanan itu?
2. Bagaimana proses fermentasi pada tape?
3. Apa kegunaan ragi dalam proses pembuatan tape singkong?
4. Ada berapa macam langkah-langkah dalam proses pembuatan tape singkong?

1.3. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan karya tulis ilmiah:
1. Mendeskripsikan pengertian fermentasi makanan dan menyebutkan faktor-faktor yang mendorong terjadinya fermentasi makanan pada tape?
2. Mendeskripsikan langkah-langkah proses pembuatan tape singkong?
3. Menjelaskan tujuan fermentasi makanan?
4. Menyebutkan nama jamur yang menyebabkan fermentasi pada tape singkong?


1.4. Metode Penulisan
Karya tulis ini dibuat dengan menggunakan metode pustaka dan metode pengamatan.

1.5. Kegunaan Karya Tulis Ilmiah
Hasil karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat berguna bagi sekjolah khususnya dalam proses belajar mengajar serta berguna bagi masyarakat umum. Karya tulis ini juga dapat mengembangkan proses fermentasi makanan, khususnya yang terjadi pada tape singkong dengan baik dan benar.

1.6. Sistematika Penulisan
Karya tulis ini tersusun dalam 4 bab, Bab I memuat pendahuluan yang berisi latar belakang permasalahan, tujuan penulisan, metode penulisan. Bab II landasan teori yang akan dibahas. Bab III menguraikan proses penelitian perrmentasi makanan pada tape singkong. Bab IV berisi kesimpulan hasil penelitian dan saran.


BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Fermentasi
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.
Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya. Respirasi anaerobik dalam otot mamalia selama kerja yang keras (yang tidak memiliki akseptor elektron eksternal), dapat dikategorikan sebagai bentuk fermentasi.
2.2. Teori – teori yang akan disajikan
- Pemanfaatan Fermentasi
- Proses penelitian pada pembuatan tape singkong
- Kelebihan bahan makanan hasil fermentasi, dibandingkan makanan biasa yaitu muda dicerna, dapat dimanipulasi menjadi berbagai jenis makanan

2.3. Landasan Pembahasan Makalah
Dengan adanya fermentasi, kita dapat memanfaatkan keahlian khusus untuk menghasilkan produk dan jasa atau jasa organisme untuk mengelola bahan baku menjadi bahan yang berguna / bermanfaat misalnya dalam fermentasi pembuatan, tempe, tahu, tape dll.

BAB III
PROSES PENELITIAN

3.1. Alat dan Bahan
3.1.1. Alat:
1) Pisau
2) Panic
3) Plastic
4) Ember
3.1.2. Bahan:
1) 1.5 kg singkong, kupas, cuci bersih, potong menurut selera (mau dibiarkan utuh juga ga dilarang kok)
2) 1.5 butir ragi tape, dihaluskan
3) daun pisang untuk alas (ga pake juga ga papa)
3.2. Metoda Penelitian
Penelitian biologi ini menggunakan metoda:
1. Melakukan pembuktian langsung dengan cara membuat tape singkong.
2. Melakukan wawancara
3. Meneliti hasil pembuktian/pecobaan
4. Mengumpulkan data dari sumber lain, seperti media informatika yang mendukung hasil penelitian pada proses pembuatan tape singkong.
3.3. Proses Penelitian
Proses penelitian adalah dengan terjun langsung membuktikan sendiri untuk membuat tape singkong:
1) Kukus singkong hingga matang. (Jangan kematangan ya karena nanti hasilnya jadi benyek). Dinginkan.
2) Setelah dingin, tata singkong dalam wadah bertutup yang telah dialasi daun pisang. (wadahnya kalo bisa disteril dulu biar ga ada bakteri yang bisa menghambat proses fermentasi).
3) Taburi dengan ragi tape hingga rata. (kata mbak Rini, sampai terlihat putih).
4) Tutup kembali dengan daun pisang lalu tutup dengan tutup wadahnya. Diamkan di tempat hangat selama 2-3 hari.

3.4. Hasil Penelitian
Reaksi dalam fermentasi berbeda-beda tergantung pada jenis gula yang digunakan dan produk yang dihasilkan. Secara singkat, glukosa (C6H12O6) yang merupakan gula paling sederhana , melalui fermentasi akan menghasilkan etanol (2C2H5OH). Reaksi fermentasi ini dilakukan oleh ragi, dan digunakan pada produksi makanan.
Persamaan Reaksi Kimia
C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP (Energi yang dilepaskan:118 kJ per mol)
Dijabarkan sebagai
Gula (glukosa, fruktosa, atau sukrosa) → Alkohol (etanol) + Karbon dioksida + Energi (ATP)
Jalur biokimia yang terjadi, sebenarnya bervariasi tergantung jenis gula yang terlibat, tetapi umumnya melibatkan jalur glikolisis, yang merupakan bagian dari tahap awal respirasi aerobik pada sebagian besar organisme. Jalur terakhir akan bervariasi tergantung produk akhir yang dihasilkan.


BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan Penelitian
Pembuatan tempe dan tape (baik tape ketan maupun tape singkong atau peuyeum) adalah proses fermentasi yang sangat dikenal di Indonesia. Proses fermentasi menghasilkan senyawa-senyawa yang sangat berguna, mulai dari makanan sampai obat-obatan. Proses fermentasi pada makanan yang sering dilakukan adalah proses pembuatan tape, tempe, yoghurt, dan tahu.
Fermentasi diperkirakan menjadi cara untuk menghasilkan energi pada organisme purba sebelum oksigen berada pada konsentrasi tinggi di atmosfer seperti saat ini, sehingga fermentasi merupakan bentuk purba dari produksi energi sel.
Produk fermentasi mengandung energi kimia yang tidak teroksidasi penuh tetapi tidak dapat mengalami metabolisme lebih jauh tanpa oksigen atau akseptor elektron lainnya (yang lebih highly-oxidized) sehingga cenderung dianggap produk sampah (buangan). Konsekwensinya adalah bahwa produksi ATP dari fermentasi menjadi kurang effisien dibandingkan oxidative phosphorylation, di mana pirufat teroksidasi penuh menjadi karbon dioksida. Fermentasi menghasilkan dua molekul ATP per molekul glukosa bila dibandingkan dengan 36 ATP yang dihasilkan respirasi aerobik.
"Glikolisis aerobik" adalah metode yang dilakukan oleh sel otot untuk memproduksi energi intensitas rendah selama periode di mana oksigen berlimpah. Pada keadaan rendah oksigen, makhluk bertulang belakang (vertebrata) menggunakan "glikolisis anaerobik" yang lebih cepat tetapi kurang effisisen untuk menghasilkan ATP. Kecepatan menghasilkan ATP-nya 100 kali lebih cepat daripada oxidative phosphorylation. Walaupun fermentasi sangat membantu dalam waktu pendek dan intensitas tinggi untuk bekerja, ia tidak dapat bertahan dalam jangka waktu lama pada organisme aerobik yang kompleks. Sebagai contoh, pada manusia, fermentasi asam laktat hanya mampu menyediakan energi selama 30 detik hingga 2 menit.

4.2. Saran
1. Sebaiknya para pemuda dinekali ilmu pengetahuan yang cukup supaya cepat diterapkan dalam setiap langkah kehidupannya masing-masing.
2. Kita harus menyambut fermentasi dengan baik sehingga pemanfaatannya dapat kita rasakan dengan sendirinya.




DAFTAR PUSTAKA

Amien Muhammad, Pegangan Umum Bioteknologi 3. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1985.
www.wikipedia..com
www.blogspot.com
Maggy Themawidjaja, Bioteknologi, Jakarta: Erlangga, 1990

Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.
Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya. Respirasi anaerobik dalam otot mamalia selama kerja yang keras (yang tidak memiliki akseptor elektron eksternal), dapat dikategorikan sebagai bentuk fermentasi yang mengasilkan asam laktat sebagai produk sampingannya. Akumulasi asam laktat inilah yang berperan dalam menyebabkan rasa kelelahan pada otot.

ERA BIOTEKNOLOGI MODEREN DAN PERANANNYA DALAMKEHIDUPANI.PENDAHULUAN
Makhluk hidup memiliki tatanan stuktural dan fungsional yang sangatefisien dan efektif da1am melangsungkan tugas-tugas untuk menunjang danmemapankan preses hidup. Dalam skala kecil, sel sebagai unit stuktural danfungsional terkecil kehidupan sudah mampu memperlihatkan ciri-ciri sebagaimakhluk hidup. Dalam skala besar yaitu populasi, komunitas, dan bosfer. Masing-masing individu makhluk hidup menunjukkan kemampuan mandiri salingtergantung secara menguntungkan karena adanya perimbangan satu terhadap yanglain seperti yang telah diatur oleh alam. Dalam hal ini makhluk hidup secarainheren memiliki sifat -sifat self regulation (mengatur diri sendiri), self  perugulation (berkembang biak sendiri), self contained (memecahkan masalahsendiri ) dalam melangsungkan proses hidup bersama.Organisme hidup dalam lingkungan yang selalu berubah, mereka mampumengimbangi perubahan lingkungan dengan menggunakan strategi variabilitas(keragaman) genetika. Charles Darwin menterjemahkan proses perimbangantersebut sebagai perjuangan untuk hidup dan kelangsungan hidup makhluk yang paling sesuai.Dalam pengembangan ilmu pengetahuan pada tiga dasawarsa terakhir,landasan kemampuan proses dan kelangsungan hidup dipahami melalui pendekatan hirarki Organisasi Materi, yang menunjukan bahwa pada hirarki paling dasar terdapat lebih banyak kesamaan antara jenis makhluk hidup danmakin keatas menunjukkan lebih banyak keanekaragaman. Dengan pemahamanini didapat peluang besar untuk memanfaatkan kesamaan guna mengembagkanrekayasa gen melalui teknik rekomendasi DNA. Dengan teknik ini, DNA suatumakhluk hidup dapat dipindahkan ke makhluk yang lain jenis, bahkan yang sangat jauh hubungan kekerabatannya.Makhluk rekombinan kemudian memiliki kemampuan baru dalammeiangsungkan proses hidup daD bersaing dengan makhluk hidup lain. Teknik rekombinasi DNA merupakan tulang punggung pengembangan bioteknologi baru.
 
Dengan dernikian bioteknologi adalah teknologi yang memanfaatkan makhluk hidup (agen hayati) yang telah direkayasa untuk menghasilkan barang dan jasamemenuhi kesejahteraan manusia. Pengembangan dan perkembangan bioteknologi telah amat jauh dewasa ini, dan manusia sebagai pelaku penerapanilmu seakan akan tidak mempunyai batas dalam memanfaatkan makhluk hidupuntuk memenuhi kebutuhannya.
II. Penemuan DNA
Gen terdapat dalam kromosom sebuah sel, setiap kromosom mengandungsebuah molekul DNA yang sangat panjang dengan jutaan rantai basa yangmengkode banyak gen disepanjang rantainya. Struktur kimia DNA seperti sebuahrangkaian surat-surat yang berisi pesan-pesan genetika. Surat-surat itu hanyamemiliki empat huruf menurut abjad genetik (Adenin/A, Guanin/G, Timin/T,Cytosin/C) yang disebut basa. DNA mudah diekstrasi dari gel-gel, dan kemajuan biologi molekuler sekarang memudahkan ilmuwan mengambil gen-gen individuDNA suatu spesies yang menyusun konstruksi molekuler mereka. DNA tersebutdisebut DNA rekombinan yang dapat disimpan dalam laboratorium. Gen-genyang diiisolasikan dengan metode demikian disebut gen yang
diklon.
Pada pertengahan tahun 1940-an para peneliti menemukan bahwa gen bekerja mengarahkan sintesa protein. Hasil pengarnatan ini menimbulkan pertanyaan filosofis yang menarik :
 Jika gen mengarahkan sintesa protein,bisakah

mereka itu adalah protein itu sendiri
? Jadi menjelang pertengahan tahun1940-an arab penelitian tentang bahan genetis mulai beralih dari protein ke DNA.Lalu pada awal tahun 1950-an Erwin Chargaff mencatat adanya beberapaketeraturan dalam komposisi dasar DNA pada berbagai spesies makhluk. Inimenjadi pendorong bagi para ilmuwan untuk merasakan betapa pentingnyamengamati stuktur bahan itu. Terutama terungkap bahwa persentase adenin selalusama dengan timin, dan persentase guanin selalu sama dengan cytosin. Meskipundemikian perbandingan persentase guanin selalu sama dengan cytosin. Meskipundemikian perbandingan pasangan adenin-timin dengan pasangan guanin-cytosin bervariasi sekali antara berbagai spesies. Pengamatan belakangan membantahhipotesa bahwa DNA terdiri dari unit berulang empat macam nukleotida yang
 
monoton. Jika benar demikian lalu keempat basa adenin, Cytosin, guanin dantimin haruslah hadir dalam jum1ah yang sama. Berarti ini jelas tidak seperti yangditemukan oleh Chargaff. Peneliti ini memberi pandangan bahwa struktur DNAmemiliki variasi yang dibutuhkan darinya sebagai simpanan infolmasi genetis.Pada awal 1950-an juga, James D Watson dan Francis Crick yan bekerjasama pada Medical Reserch Council's Laboratory of Molekul Biologi di Cambridge,Inggris, berusaha untuk memecahkan struktur tiga dimensi molekul DNA denganmetode kristalogi sinar X. Pada percobaan ini mula-mula mengalami kegagalanuntuk menetapkan struktur DNA sebelum dibantu oleh foto pembiasan sinar Xyang dibuat oleh Rosalind Franklin di Maurice Wilkin's Laboratory di Combridge.Dengan menggunakan informasi dati foro pembiasan itu dan juga dari rumus yangditemukan Chargaff, Watson dan Crick menyimpulkan bahwa molekul DNAterdiri dari dua untaian nukleotida yang berpilin bersama membentuk ikatanranggkap ( double helix) ( Gambar 1 ). Tiap untaian atau mata rantai adalahnukleoda, yang tulang punggungnya berupa deoksiribosa dan fosfat yang berselang seling. Biasanya menjulur dari tulang punggung itu.Tulang punggung dua untaian itu berada disebelah luar double helix yangditeorikan Watson-Crick, dan bahasanya berada disebelah dalam. Basa satuuntaian membentuk ikatan hidrogen yang lemah dengan basa untaian pasangannya dengan cara yang sangat khusus. Sesuai dengan rumus Chargaff,adenin selalu berikatan dengan timin (A-T), sedang cytosin selalu berikatandengan guanin (C-G). Rancang bangun molekuler DNA yang berpilin rangkapmenjadi tempat untuk memelihara kelangsungan informasi genetis serta mampumewariskannya kepada generasi berikutnya. Molekul besar menyimpan banyak infonnasi dalam urutan nukleotidanya.Selain itu urutan nukleotida dati satu untaian menentukan urutannukleotida pasangannya.
III. Era Bioteknologi
Peranan mikrobiologi akan memberi warna, wawasan dan cakrawala barnubagi kehidupan bioteknologi modem. Bahan baku biomassa yang adamerupakan "renwable frontier" dapat diolah oleh bioteknologi tradisional maupun
 
modem sehingga menjadi produk baru yang sangat berharga. Produk-produk  bioteknologi sangat erat dengan perkembangan bioteknologi pada jamannya.Adapun era biteknologi tersebut adalah:
1. Era Pra Pasteur ( sebelum 1865 )
Perbaikan teknik fermentasi oleh mikroorganisme misalnya minuman beralkohol.
2. Era Pasteur (1865-1940)
Pengembangan industri fermentasi pembuatan etanol, butanol dan asamorganik, perlakuan air buangan.
3. Era Antibiotika ( 1940-1960)
Pembuatan penisilin yang mulai digunakan pada saat pendaratan tentaraAmerika di Normandi selama perang dunia II, vaksin virus, teknologikultur sel hewan.
4. Era Pasca Antibiotika ( 1960-1975 )
Asam -asam amino elusidasi s1ruktur DNA, protein sel tunggal, enzimuntuk deterjen, gasohol, biogas, teknologi rekombinan DNA.
5. Era biteknologi modem ( 1975- sekarang )
Rekayasa genetika, zat antibodi monokronal, hormon insulin, hormon pertumbuhan ikan tuna.Dengan munculnya teknologi DNA rekombinan dan teknik-teknik  pembantu seperti penyusunan DNA, maka kita sekarang dapat memeriksa padatingkatan molekuler rangkaian-rangkaian genetika yang terlibat dalam pengendalian ekspresi gen. Cara pendekatan klasik dalam genetika adalah pembuatan mutasi in vivo secara acak pada seluruh genom, lalu mengisolasikanmereka dengan memperlihatkan fenitif–fenotif khusus. Kemudian muatan inidianalisi untuk menentukan gen mana yang telah berubah. Suatu metode yanghampir terbentuk sesungguhnya adalah "metode genetika berubah". Suatu metodeyang hampir terbentuk sesunggunya adalah "metode genetika mundur (reversegenetics)" yaitu untuk membuat mutasimutasi spesifik dalam suatu sigmen DNAin vitro, dan menganalisa pengaruh dari perubahan-perubahan ini pada organismein vivo setelah mengintroduksi kembali gen muatannya.
 
Berekspresinya dengan gen yang dipindahkan kedalam gel atau jaringanyang sesuai adalah semacam prasarat untuk berbagai bentuk penerapan teknik DNA rekombinan dalam bioteknologi. Terutama berlaku sebagai usaha untuk mengobati penyakit genetis manusia dengan pengobatan gen dan juga untuk usahayang bertujuan untuk meningkatkan mutu tanaman panen. Selama 15 tahun belakangan ini para pakar genetika mempelajari bagaimana mengeluarkan sebuahgen tunggal dari suatu species yang lain. Inilah yang disebut rekayasa genetikayang merupakan pelaksanaan dari bioteknologi modem.Organisme –organisme hasil rekayasa genetika yang pertama adalah bakteri berselkembar yang telah disisipi gen-gen manusia yang dapat menghasilkan produkproduk benilai. Tumbuh-tumbuhan dan hewan -hewan hasil rekayasagenetika segera menyusul bakteri tersebut dan membuka pintu seluruh bidang pertanian lebar-lebar bagi penerapan bioteknologi modem.
IV. Teknik Rekayasa Genetika
Banyak percobaan membuktikan bahwa dengan rekayasa genetikafrakmen DNA manapun dapat disambungkan atau disisipkan ke genom specieslain, bahwa species yang jauh hubungan kekerabatannya. Rakayasa genetikamerupakan teknik yang paling mutakhir dalam bioteknologi. Rekayasa Genetikaatau teknik DNA rekombinan dapat didefenisikan sebagai :
"Pembetukanrekombinan baru dari

material yang dapat diturunkan dengan cara penyisipan DNA dari luar kedalam suatu

wahana (vektor), sehingga memungkinkan penggabungan dan kelanjutan

berkembang dalam host yang baru." 
Proses ini juga dikenal sebagai " Gen Kloning "atau klon gen, sebab organisme yang secaragenetik terbentuk adalah identik dan membawa seluruh potongan DNA yang telahdisisipkan, disamping itu memperbanyak molekul yang baru dibentuk. Salah satucontoh rekayasa genetikayang sudah berhasil adalah penyisipan/pemindahanDNA pembuat insulin pada manusia kedalarn plasmida bakteri Echerichia coli.Ada empat prinsip pengkloningan gen yaitu :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar