LAPORAN
PERJALANAN
KARYA
WISATA DAN TIRTA YATRA
KELAS XII SMA NEGERI 1 NEGARA
TAHUN PELAJARAN
2012/2013
Ida Bagus
Ngurah Ari Putra Wirawan
NIS
: 10712
PEMERINTAH
KABUPATEN JEMBRANA
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA OLAHRAGA
PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI 1 NEGARA
LAPORAN
PERJALANAN
KARYA
WISATA DAN TIRTA YATRA
KELAS XII SMA NEGERI 1 NEGARA
TAHUN PELAJARAN
2012/2013
Oleh
XII IPA 4:
Ida Bagus
Ngurah Ari Putra Wirawan
Nis
: 10712
PEMERINTAH
KABUPATEN JEMBRANA
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA OLAHRAGA
PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI 1 NEGARA
LEMBAR PERSETUJUAN
Disetujui pada :
|
|
LEMBAR PENGESAHAN
Disahkan pada :
|
||||
|
KATA
PENGANTAR
Seraya memanjatkan puji dan syukur
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena kami menyadari bahwa berkat rahmat dan
hidayat-Nya kami dapat menyelesaikan laporan perjalanan ini dengan judul “Laporan
Perjalanan Karya Wisata dan Tirta Yatra Kelas XII SMAN 1 Negara Tahun Pelajaran
2012-2013’’ Sehubungan
dengan tersusunnya laporan perjalanan ini, kami mendapat bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu dan
membimbing penulisan laporan ini. Secara
khusus kami menyampaikan terima kasih kepada :
1.
Bapak
Drs. Putu Prapta Arya selaku Kepala SMA Negeri 1 Negara.
2.
Bapak
I Ketut Wiana S.Pd, selaku pembimbing dalam penulisan laporan perjalanan ini.
3.
Rekan-rekan yang telah membantu dalam penyusunan laporan perjalanan
ini.
4. Pihak-pihak yang terlibat dalam
penulisan laporan perjalanan ini.
Semoga laporan perjalanan ini dapat
bermanfaat, khususnya bagi kami dan bagi pembaca pada umumnya untuk saat ini
maupun ke depannya.
Kami menyadari bahwa laporan perjalan ini masih terdapat kekuranagn
dan kelemahannya. Oleh karena itu, kritik dan saran para pembaca akan kami
terima dengan senang hati demi penyempurnaan dalam laporan perjalan ini di masa
yang akan datang.
|
MOTTO
“Kebersamaan merupakan kekompakan yang penuh rasa suka
dan duka dengan seiring berjalanannya waktu’’
DAFTAR ISI
Lembar Judul.................................................................................................... i
Lembar Persetujuan.......................................................................................... ii
Lembar Pengesahan.......................................................................................... iii
Motto................................................................................................................ iv
Kata Pengantar................................................................................................. v
Daftar Isi.......................................................................................................... vi
BAB I Pendahuluan......................................................................................... 1
1.1
Latar Belakang Kegiatan................................................................ 1
1.2
Tujuan Penulisan Laporan.............................................................. 2
1.3
Hasil yang Diharapkan................................................................... 2
BAB II Pembahasan......................................................................................... 3
2.1
Keberangkatan (Sabtu,15 Desember 2012).................................... 3
2.2
Perjalanan Menuju Jatim-Bogor (Minggu, 16 Desember 2012)..... 4
2.3 Perjalanan Menuju Bogor (Senin, 17 Desember
2012).................. 5
2.3.1
Pura Jagat Kartha Gunung Salak, Bogor ............................. 5
2.3.2
Mega Grosir Cempaka Emas (ITC)...................................... 6
2.4
Perjalanan Menuju Jakarta (Selasa, 18 Desember 2012)................ 7
2.4.1
Monumen Nasional (Monas)................................................ 8
2.4.2
Dunia Fantasi (Dufan), Ancol.............................................. 11
2.5
Perjalanan Menuju Bandung (Rabu, 19 Desember 2012).............. 16 2.5.1 Gedung DPR 16
2.5.2
Monumen Pancasila Sakti (Lubang Buaya).......................... 18
2.5.3 Teater IMAX Keong Emas, TMII........................................ 24
2.5.4
Pusat Sepatu Cibaduyut, Bandung...................................... 25
2.6
Perjalanan Menuju Yogyakarta (Kamis, 20 Desember 2012)......... 26
2.6.1
Museum TNI AU Dirgantara............................................... 26
2.6.2
Kebun Binatang Gembira Loka............................................ 28
2.6.3
Candi Borobudur.................................................................. 29
2.6.4
Malioboro............................................................................. 33
2.7
Perjalanan Menuju Jateng (Jumat, 21 Desember 2012).................. 34
2.7.1
Keraton Yogyakarta............................................................. 34
2.7.2
Candi Prambanan................................................................. 38
2.7.3
Museum Fosil Sangiran / Tawan Mangu.............................. 40
2.8
Perjalanan Menuju Bali / Pulang (Sabtu, 22 Desember 2012) ....... 41
BAB III Penutup.............................................................................................. 43
5.1
Kesimpulan..................................................................................... 43
5.2
Saran-saran..................................................................................... 43
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
FOTO
BAB
I
PENDAHULUAN
Dalam bab pendahuluan ini akan
diuraikan tentang : Latar Belakang,
Tujuan Laporan, Hasil yang Diharapkan dari
diadakannya kegiatan karya wisata yang diadakan SMA Negeri 1 Negara.
1.1 Latar Belakang Kegiatan
Dalam
melaksanakan kewajiban kami sebagai seorang pelajar tentunya disibukkan dengan rutinitas belajar, dengan
menjalani hari-hari yang berkutat dengan buku-buku, terpaku dengan sekian
banyak pelajaran dan kewajiban-kewajiban lainnya di sekolah. Tidak hanya itu,
waktu untuk kita bermain setidaknya akan berkurang karena kita telah disibukkan
dengan kegiatan belajar di sekolah maupun tugas-tugas lainnya. Hal ini memicu timbulnya rasa jenuh di kalangan pelajar, tidak
terkecuali pelajar
di SMA Negeri 1 Negara.
Tekanan psikis terberat tentunya dialami pelajar kelas XII. Hal ini dikarenakan
adanya tantangan dalam menghadapi ujian nasioanl dan memilih perguruan tinggi.
Seringkali ini menjadi pemicu stres terbesar yang menyebabkan etos belajar
turun sedikit demi sedikit. Hal ini juga bisa membuat para siswa menjadi malas untuk mengikuti
kegiatan belajar di sekolah.
Untuk itu dirasa perlu suatu rekreasi atau hiburan guna memulihkan kembali semangat dan motivasi.
Salah satu alternatif yang tepat adalah
dengan diadakannya karya wisata. Cara jitu
ini menjadi pilihan yang menyenangkan dan banyak peminatnya. Indahnya romansa kebersamaan, petualangan
serta melihat daerah baru yang mungkin belum pernah dikunjungi adalah
segelintir dari hikmah karya wisata. Dengan harapan, kami bisa membuka
pikiran,mencari lebih banyak pengetahuan, sembari membuat sendiri kisah masa
SMA kami. Meski takkan terulang lagi, namun kenangannya takkan lekang oleh
waktu.
Ibarat gayung yang bersambut, sesuai dengan
program tahunan OSIS SMA Negeri 1 Negara, tahun ini program karya wisata yang
diperuntukkan bagi siswa kelas XII sepakat untuk dilaksanakan pada tanggal 15-22 Desember 2012. Dengan
rute perjalanan Jawa Barat-Jawa Tengah.
1.2 Tujuan Penulisan Laporan
Adapun tujuan yang dapat diperoleh
dari adanya kegiatan karya wisata ini, mengarah pada suatu konsep yaitu :
- Sebagai bahan evaluasi
terhadap pelaksanaan yang telah diadakan.
- Sebagai acuan untuk membenahi kegiatan yang serupa di tahun yang mendatang.
- Memberikan informasi tentang jalannya kegiatan karya wisata kepada pihak yang berkepentingan.
- Mengambil hikmah melalui kegiatan karya wisata bagi kami.
- Menjadi pertanggungjawaban kami sebagai tugas akhir kegiatan karya wisata.
- Untuk
memenuhi persyaratan ujian nasional tahun 2013.
1.3 Hasil yang Diharapkan
Sejalan
dengan tujuan di atas, maka hasil yang diharapkan dengan diadakannya karya
wisata ini adalah :
1.
Meningkatkan
keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa melalui Tirta
Yatra ke Pura Jagat Kartha Gunung Salak, Bogor.
2.
Mengenal
dan mengetahui lingkungan geografis di luar Bali.
3.
Menambah
wawasan para siswa untuk mengenal tempat-tempat bersejarah atau pun
tempat-tempat wisata di luar Bali khususnya.
4.
Memupuk
rasa persaudaran dan kekeluargaan antar siswa dan guru.
5.
Menyegarkan
kembali pikiran yang jenuh.
6.
Membangkitkan
etos dan semangat belajar siswa kelas XII dalam menghadapi ujian nasional.
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam
bab ini akan dijelaskan tentang uruan perjalanan dan suasana selama kegiatan
karya wisata ini berlangsung dari keberangkatan sampai pulang.
2.1 Keberangkatan (Sabtu, 15 Desember 2012)
Sekitar
pukul 22.00 WITA, suasana Jalan Ngurah Rai sangat ramai terutama di depan SMAN
1 Negara. Kerumunan tersebut terdiri dari siswa-siswa yang akan berdarmawisata
ke Pulau Jawa, serta orang-orang yang mengantar keberangkatan siswa tersebut
antara lain keluarga serta kerabat.
Les
Tours & Travel, itulah agen travel yang akan memandu kami selama perjalanan
kali ini. Satu demi satu bus dari bus 1,bus 2, bus 3 dan bus 4 tiba. Sekitar
pukul 23.00 WITA kami segera masuk ke bis masing-masing untuk mencari tempat
duduk dan meletakkan barang bawaan.
Tak
lama kemudian, pendamping bus kami yang bernama Om Made menginfromasikan bahwa bus akan segera berangkat. Dan ini artinya petualangan yang
telah kita tunggu-tunggu akan segera dimulai. Perlahan bus mulai bergerak dan
tersirat doa serta harapan kami kepada Tuhan agar perjalanan ini lancar dan
kami semua selamat sampai pulang nanti.
Akhirnya
sekitar pukul 00.20 rombongan tiba di Pelabuhan Gilimanuk yang menjadi batas
antara Pulau Bali dan Jawa. Setelah menunggu cukup lama tiba giliran rombongan
kami untuk memasuki kapal. Pukul 00.57 WITA kapal yang kami tumpangi akhirnya
perlahan berjalan. Memakan waktu kurang lebih satu jam lamanya kita
terombang-ambing di atas laut, kamipun menghabiskan waktu dengan bersendagurau
dengan teman-teman dan akhirnya tiba di
Pulau Jawa sekitar pukul 00.55 WIB.
2.2 Perjalanan menuju Jatim –
Bogor (Minggu, 16 Desember 2012 )
Tak terasa waktu telah berganti.
Matahari menyapa rombongan SMAN 1 Negara dengan senyum manisnya. Menjadi hari
pertama sekaligus menjadi hari yang sangat panjang bagi kami semua. Kurang
lebih dua puluh empat jam lamanya kita akan berada dalam perjalanan menuju ke
kota Bogor.
Tepat
pukul 06.15 WIB kami tiba di Rumah Makan Bromo
Asri. Rumah makannya cukup luas. Meja prasmanan. Itulah yang menjadi tujuan
kami. Dengan menu ayam goreng, sayur soup, dan teh sebagai minumnya kami
langsung menikmati makan pagi yang begitu nikmat. Setelah usai makan, banyak
pula teman-teman yang sekedar mencuci muka sebelum sarapan. Setelah sekitar 1
jam lamanya akhirnya bus melanjutkan perjalannya..
Banyak
hal baru yang dapat kami lihat selama dalam perjalanan. Seperti melihat becak
dan suasana daerah di kawasan Jawa Timur. Pada saat di dalam bis kami habiskan dengan mengobrol, bercanda, dan
juga ada yang tertidur dengan lelapnya.
Perjalanan
rombongan berhenti kembali di rumah makan Wahyu
Utama. Waktu menunjukkan pukul 12.15 WIB saat kita tiba di sana. Setelah
menikmati makan siang, tak lupa kami ke toilet untuk membersihkan diri seperti
cuci muka, maupun buang air.
Seperti
biasa, sebelum bus melanjutkan perjalanan setiap koordinator bus mengecek
teman-teman dan guru pendamping. 12.50 WIB, perjalanan berlanjut. Perjalanan
masih panjang untuk menghabiskan waktu banyak dari kami yang bermain handphone,
mengobrol, dan pada akhirnya sebagian besar siswa mengantuk dan tertidur pulas.
Cukup jauh jarak dari makan
siang ke makan malam kira-kira delapan jam lamanya. Itu membuat beberapa siswa
kelaparan dan membuka bekal makanannya, yang kemudian segera menyodori
makanannya kepada siswa lain di sekitar tempat duduknya.
Akhirnya
sekitar pukul 17.15 WIB rombongan karya wisata SMAN 1 Negara tiba di
Yogyakarta. Kota yang begitu indah dan sangat kental dengan unsur jawanya.
Sekitar pukul 17.25 WIB rumah makan
Kurnia Putra menjadi rumah makan terakhir yang kami kunjungi di hari
pertama ini.
Kami
beserta rombongan melanjutkan perjalanan menuju Bogor. Dengan waktu tempuh yang
cukup lama sehingga kami beristirahat penuh di dalam bus.
2.3 Perjalanan menuju Bogor ( 17 Desember 2012 )
Sekitar pukul 07.30 WIB
rombongan karya wisata SMAN 1 Negara tiba di rumah makan Taman Sari. Disana kami makan sekaligus transit (mandi, ganti
pakaian ). Setelah kita makan kami di berikan waktu sekitar 30 menit untuk
beristirahat, namun waktu itu kami pergunakan untuk berfoto-foto bersama
teman-teman dan guru-guru. Saking asyiknya berfoto tidak terasa waktu istirahat
sudah selesai dan kemudian kami melanjutkan perjalanan menuju Pura Jagat Kartha
Gunung Salak.
2.3.1 Pura Jagat Karta Gunung
Salak, Bogor
Pura ini berada di lereng Gunung Salak yang
dalam kepercayaan Hindu, gunung merupakan pra-lambang dari kesucian.
Orang-orang dari masa lalu seolah telah mewariskan pandangan bahwa pergi ke
gunung ibarat perjalanan mencapai keheningan yang terdalam. Gunung telah
menjadi semacam simbol pencapaian spiritualitas manusia dan alam.
Pura
ini sangat terbuka bagi siapa saja untuk melakukan meditasi yang pemaknaannya
lebih dekat dengan pemujaan terhadap Sang Pencipta sebagai sumber energi yang
memberi hidup. Meditasi tak hanya dilakukan oleh komunitas Sunda yang merasa
memiliki kaitan ”sejarah” dengan Kerajaan Pajajaran, tetapi juga oleh
kelompok-kelompok meditasi yang mengkaji spiritualitas dengan jalan pengetahuan
metafisika.
Pura
yang luasnya hampir tiga hektar tersebut benar-benar dimaksudkan sebagai
pemberi cahaya bagi peningkatan kualitas spiritual umat manusia. Oleh karena
itu, meski berada dalam lingkungan umat Muslim, kehadiran tempat suci tidak
pernah dianggap sebagai ancaman. Bahkan, para pengempon pura sepakat
membangunkan tempat ibadah bagi umat Muslim yang ada di Kampung Loak. Sampai
sekarang sebuah masjid berdiri agung di hulu pura, bagai dua saudara yang
saling menjaga.
Kami
mempersiapkan sarana persembahyangan yang akan digunakan. Walaupun rintik hujan
menemani saat teman-teman yang beragama Hindu bersembahyang, namun suasana hening dan khusuk tetap terasa saat
mulai melangkahkan kaki di area pura. Ada beberapa peraturan yang harus ditaati
saat memasuki pura seperti : tidak boleh memakai alas kaki dan tidak
diperkenankan menghidupkan HP saat persembahyangan dimulai. Selain itu juga,
suasana keadaan pura yang sangat bersih sehingga terlihat begitu asri. Namun,
kami sangat terpikat dengan nuansa pura yang berbeda seperti pura-pura yang ada
di Bali. Biasanya pada pura yang berada di Bali setelah sembahyang bunga, dupa
maupun canang berserakan sehingga terlihat halaman pura begitu kotor tapi
nyatanya pada pura ini kebersihan sangat diperhitungkan tak ada satupun sampah
berupa bunga, dupa maupun canang. Di pura ini diterapkan pola rute kebersihan
dimana dupa dan bunga yang sudah dipergunakan di kumpulkan kembali dimulai dari
kiri ke kanan.
Waktu
persembahyangan pun selesai. Kami langsung menuju jeroan untuk makan siang
secara prasmanan. Setelah itu, kami semua kembali ke bus. Akhirnya perjalanan
pun berlanjut. Sekitar pukul 14.00 WIB kami meninggalkan Pura Jagat Kartha dan menuju
ke Jakarta yakni Shoping di Mega Grosir Cempaka Emas.
2.3.2 Mega Grosir Cempaka Emas (ITC)
ITC
Cempaka Mas adalah pusat grosir terbesar di Asia Tenggara dengan 6.000 kios
dalam 5 lantai. ITC Cempaka Emas terletak di daerah yang stratergis karena
dekat dengan Pelabuhan Tanjung Priok. Penyewa terbesar yang ada di mal ini
adalah Carrefour, Timezone, Gramedia dan Pizza Hut. Selain itu, ITC Cempaka Emas
juga dikenal sebagai pusat penjualan handphone terbesar setelah ITC Roxi Mas. ITC
Cempaka Emas memiliki beberapa lantai diantaranya sebagai berikut :
Lantai bawah :
Carrefour, Gramedia, Multiproduk, Toko mainan
Mezzanine dan
lantai dasar :Multiproduk
Lantai 1 : Pusat
pakaian, tas, sandal, jam, dan parfum
Lantai 2 :Pusat
pakaian dan pakaian muslim
Lantai 3 :Pusat
batik, butik, pakaian dan pakaian muslim
Lantai 4 : Pusat telepon genggam, asesoris telepon
genggam, komputer dan video game
Lantai 5 : Pusat pakaian dan makanan
Lantai 6 : Pusat
komputer, notebook, dan asesoris komputer
Masalah harga, harganya cukup
beragam. Bahkan boleh
dibilang harganya lebih murah daripada barang-barang serupa yang ada di
Jembrana. Tak ayal, maka kami dimanjakan dengan barang-barang murah yang
berkualitas. Tanpa membuang waktu, kami langsung menyisir toko satu ke toko
lainnya. Setelah puas berbelanja, kami langsung menuju bus dan disana para
pendamping membagikan makan malam berupa nasi kotak.
Selanjutnya kami menuju Hotel,
untuk bus 1 dan 2 menginap di Hotel
Permata Indah 1, sedangkan untuk bus 3 dan 4 menginap di Hotel Permata Indah 2 yang letaknya
tidak jauh dari Hotel Permata Indah 1. Akhirnya kami sampai di hotel pada pukul
21.00 WIB. Sebelum terlelap tidur terdengar suara sorak-sorai dari lorong yang
berada di lantai dua malam itu. Pada saat itu menjadi malam yang indah.
Beberapa dari kami memilih untuk tidur langsung. Tapi sebagian besar menikmati
malam di Jakarta dengan ngobrol bersama maupun jalan-jalan di sekitar hotel.
2.4 Perjalanan menuju Jakarta ( 18 Desember 2012 )
Keesokan harinya sekitar pukul
05.00 WIB kami dibangunkan oleh deringan telepon dari pemandu bus yang
memberitahukan untuk bersiap-siap menuju lokasi makan pagi yang tepatnya
bertempat di Hotel Permata Indah 2. Setelah menikmati makan pagi yang bermenu
nasi goreng dan es teh/teh hangat, sambil menuggu teman-teman yang masih
menikmati makan paginya kami berkesempatan untuk foto-foto bersama. Setelah
semua selesai makan kami menuju bus untuk mengunjungi wisata ternama yang ada
di Jakarta yakni Monas dan Dufan-Ancol.
2.4.1 Monumen Nasional (Monas)
Monumen Nasional atau yang
populer disingkat dengan Monas atau Tugu Monas adalah salah satu dari monumen
peringatan yang didirikan untuk mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat
Indonesia melawan penjajah Belanda. Bentuk Tugu peringatan yang satu ini sangat
unik. Sebuah batu obeliks yang terbuat dari marmer yang berbentuk lingga yoni
simbol kesuburan ini tingginya 132 meter. Bentuk Tugu peringatan yang satu ini
sangat unik. Sebuah batu obeliks yang terbuat dari marmer yang berbentuk lingga
yoni simbol kesuburan ini tingginya 132 meter.
Di
puncak Monumen Nasional terdapat cawan yang menopang berbentuk nyala obor
perunggu yang beratnya mencapai 14,5 ton dan dilapisi emas 35 kg. Lidah api
atau obor ini sebagai simbol perjuangan rakyat Indonesia yang ingin meraih
kemerdekaan.
Pelataran
puncak dengan luas 11x11 dapat menampung sebanyak 50 pengunjung. Pada
sekeliling badan elevator terdapat tangga darurat yang terbuat dari besi. Dari
pelataran puncak tugu Monas, pengunjung dapat menikmati pemandangan seluruh
penjuru kota Jakarta. Arah ke selatan berdiri dengan kokoh dari kejauhan Gunung
Salak di wilayah kabupaten Bogor, Jawa Barat, arah utara membentang laut lepas
dengan pulau-pulau kecil berserakan. Bila menoleh ke Barat membentang
Bandara Soekarno-Hatta yang setiap waktu terlihat pesawat lepas landas. Dari pelataran puncak, 17 meter
lagi ke atas, terdapat lidah api, terbuat dari perunggu seberat 14,5 ton dan
berdiameter 6 meter, terdiri dari 77 bagian yang disatukan. Pelataran puncak
tugu berupa "Api Nan Tak Kunjung Padam" yang berarti melambangkan
Bangsa Indonesia agar dalam berjuang tidak pernah surut sepanjang masa. Tinggi
pelataran cawan dari dasar 17 meter dan ruang museum sejarah 8 meter. Luas
pelataran yang berbentuk bujur sangkar, berukuran 45x45 meter, merupakan
pelestarian angka keramat Proklamasi Kemerdekaan RI (17-8-1945).
Pengunjung
kawasan Monas, yang akan menaiki pelataran tugu puncak Monas atau museum, dapat
melalui pintu masuk di seputar plaza taman Medan Merdeka, di bagian utara Taman
Monas. Di dekatnya terdapat kolam air mancur dan patung Pangeran Diponegoro
yang sedang menunggang kuda, terbuat dari perunggu seberat 8 ton. Patung itu
dibuat oleh pemahat Italia, Prof. Coberlato sebagai sumbangan oleh Konsulat
Jendral Honores, Dr Mario di Indonesia. Melalui terowongan yang berada 3 meter
di bawah taman dan jalan silang Monas inilah, pintu masuk pengunjung ke tugu
puncak Monas yang berpagar "Bambu Kuning". Landasan dasar Monas
setinggi 3 meter, di bawahnya terdapat ruang museum sejarah perjuangan nasional
dengan ukuran luas 80x80 meter, dapat menampung pengunjung sekitar 500 orang.
Pada
keempat sisi ruangan terdapat 12 jendela peragaan yang mengabdikan peristiwa
sejak zaman kehidupan nenek moyang bangsa Indonesia. Keseluruhan dinding, tiang
dan lantai berlapis marmer. Selain itu, ruang kemerdekaan berbentuk
amphitheater yang terletak di dalam cawan tugu Monas, menggambarkan atribut
peta kepulauan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Kemerdekaan RI, bendera
merah putih dan lambang negara dan pintu gapura yang bertulis naskah Proklamasi
Kemerdekaan Republik Indonesia. Di dalam bangunan Monumen Nasional ini juga
terdapat museum dan aula untuk bermeditasi. Para pengunjung dapat naik hingga
ke atas dengan menggunakan elevator. Dari atau Monumen Nasional dapat dilihat
kota Jakarta dari puncak monumen. Monumen dan museum ini dibuka setiap hari,
mulai pukul 09.00 - 16.00 WIB.
Bentuk
Tugu peringatan yang satu ini sangat unik. Sebuah batu obeliks yang terbuat
dari marmer yang berbentuk lingga yoni simbol kesuburan ini tingginya 132 meter.
Di puncak Monumen Nasional terdapat cawan yang menopang berbentuk nyala obor
perunggu yang beratnya mencapai 14,5 ton dan dilapisi emas 35 kg. Lidah api
atau obor ini sebagai simbol perjuangan rakyat Indonesia yang ingin meraih
kemerdekaan. Pelataran puncak dengan luas 11x11 dapat menampung sebanyak 50
pengunjung. Pada sekeliling badan elevator terdapat tangga darurat yang terbuat
dari besi. Dari pelataran puncak tugu Monas, pengunjung dapat menikmati
pemandangan seluruh penjuru kota Jakarta. Arah ke selatan berdiri dengan kokoh
dari kejauhan Gunung Salak di wilayah kabupaten Bogor, Jawa Barat, arah utara
membentang laut lepas dengan pulau-pulau kecil berserakan. Bila menoleh
ke Barat membentang Bandara Soekarno-Hatta yang setiap waktu terlihat pesawat
lepas landas.
Dari pelataran puncak, 17 meter lagi ke atas, terdapat lidah api,
terbuat dari perunggu seberat 14,5 ton dan berdiameter 6 meter, terdiri dari 77
bagian yang disatukan. Pelataran puncak tugu berupa "Api Nan Tak Kunjung
Padam" yang berarti melambangkan Bangsa Indonesia agar dalam berjuang
tidak pernah surut sepanjang masa. Tinggi pelataran cawan dari dasar 17 meter
dan ruang museum sejarah 8 meter. Luas pelataran yang berbentuk bujur sangkar,
berukuran 45x45 meter, merupakan pelestarian angka keramat Proklamasi
Kemerdekaan RI ( 17-8-1945 ). Pengunjung kawasan Monas, yang akan menaiki
pelataran tugu puncak Monas atau museum, dapat melalui pintu masuk di seputar
plaza taman Medan Merdeka, di bagian utara Taman Monas. Di dekatnya terdapat
kolam air mancur dan patung Pangeran Diponegoro yang sedang menunggang kuda,
terbuat dari perunggu seberat 8 ton.
Patung
itu dibuat oleh pemahat Italia, Prof. Coberlato sebagai sumbangan oleh Konsulat
Jendral Honores, Dr Mario di Indonesia. Melalui terowongan yang berada 3 meter
di bawah taman dan jalan silang Monas inilah, pintu masuk pengunjung ke tugu
puncak Monas yang berpagar "Bambu Kuning". Landasan dasar Monas
setinggi 3 meter, di bawahnya terdapat ruang museum sejarah perjuangan nasional
dengan ukuran luas 80x80 meter, dapat menampung pengunjung sekitar 500 orang.
Pada
keempat sisi ruangan terdapat 12 jendela peragaan yang mengabdikan peristiwa
sejak zaman kehidupan nenek moyang bangsa Indonesia. Keseluruhan dinding, tiang
dan lantai berlapis marmer. Selain itu, ruang kemerdekaan berbentuk
amphitheater yang terletak di dalam cawan tugu Monas, menggambarkan atribut
peta kepulauan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Kemerdekaan RI, bendera
merah putih dan lambang negara dan pintu gapura yang bertulis naskah Proklamasi
Kemerdekaan Republik Indonesia.
Di
dalam bangunan Monumen Nasional ini juga terdapat museum dan aula untuk
bermeditasi. Para pengunjung dapat naik hingga ke atas dengan menggunakan
elevator. Dari atau Monumen Nasional dapat dilihat kota Jakarta dari puncak
monumen. Monumen dan museum ini dibuka setiap hari, mulai pukul 09.00 - 16.00
WIB.
2.4.2 Dunia Fantasi (Dufan),
Ancol
Dunia Fantasi atau disebut juga
Dufan yang diresmikan pada 29 Agustus 1985 adalah tempat hiburan yang terletak
di kompleks Taman Impian Jaya Ancol (Ancol Taman Impian), Jakarta Utara,
Indonesia.
Dunia
Fantasi memiliki maskot seekor kera bekantan yang bernama Dufan lahir tanggal
29 Agustus 1985.
Dunia
Fantasi dibagi dalam beberapa kawasan dengan tema tersendiri dan ciri khas
wilayah masing-masing. Pembagian kawasan ini ditujukan untuk membangkitkan
imajinasi pengunjung yang diharapkan merasakan sensasi berjalan-jalan pada
daerah Jakarta zaman dahulu, Eropa, Amerika, Indonesia, Asia, fantasi Yunani,
fantasi hikayat, balara, Eropa dan istabon.
Selain
atraksi permainan, kawasan ini juga memiliki sejumlah restoran dan toko-toko
suvenir. Luas Dunia Fantasi mencapai 9,5 hektar (perlu konfirmasi) dari rencana
pembangunan 552 hektar kawasan hiburan terpadu Taman Impian Jaya Ancol.
Kawasan Jakarta
Turangga Rangga, merupakan ciri khas taman permainan
di Kawasan Jakarta. Permainan ini berupa sebuah komidi putar
Kawasan Balada Kera
* Balada Kera
Adalah panggung
yang menyajikan musik operet karikatural yang diperankan oleh 23 boneka
animatronik, berbentuk gorila dan simpanse. Kesemuanya digerakkan dengan
teknologi buatan Indonesia.
* Ubangga
* Safari Game
Kawasan
Indonesia
* Alap-Alap
* Tornado
Wahana ini
beroperasi sejak 10 Juni 2007, diresmikan oleh Gubernur Jakarta Sutiyoso dan
merupakan wahana paling menegangkan dari semua arena di dufan. Wahana ini juga
sangat memacu adrenalin karena cara pengoperasiannya,yaitu saat mulai kita
langsung naik keatas lalu kita dijungkir balikkan. Begitu juga saat kita
diturunkan juga dijungkir balikkan. Wahana ini paling banyak diminati oleh
masyarakat luas; selain memacu adrenalin, wahana ini juga menyenangkan.
Kawasan Eropa
* Beng
Beng
* Kicir Kicir
adalah sebuah kincir raksasa yang akan memutar penumpang ke segala arah.
* Hysteria
Hysteria berupa menara setinggi
56 meter. Di wahana ini, pengunjung dapat merasakan desiran adrenalin saat
ditembakkan ke atas dengan kecepatan mencapai 4 G dan kemudian dijatuhkan
dengan kapasitas minus 1 G. Satu menara memiliki kapasitas 12 tempat duduk.
Ancol akan membuat dua menara.
* Panggung Maksima
Panggung
maksima adalah panggung dimana biasanya para musisi, koreografer serta dramawan
terkenal di negeri ini mementaskan karyanya. Artis yang pernah mementaskan
karyanya disini, antara lain adalah Guruh Soekarno Putra, N. Riantiarno, Harry
Rusli. biasanya setiap hari sabtu sering diadakan acara dufan show acara ini
kurang lebih mementaskan 300 artis studio fantasi. beberapa acara yg pernah di
adakan di panggung maksima yaitu operet sleeping beauty, putri salju, dufan
incredible extravaganza, bon aniversaire dunia fantasi, zabogar, junggle night
fantasy, jesus crist superstars, dufan super stars show, opera rama shita
legenda masa depan, opera mahabaratha, opera fantasia, dufan dan dufi di dunia
mimpi, dufan show ulang tahun ke 18, dufan show lebaran, dufan show natal,
dufan show sampek engtay, dufan show perang bintang, colour guard show dan
percusion attraction.
Kawasan
fantasi Hikayat
* Burung Tempur
* Perang Bintang
Adalah wahana yang dibangun
dengan latar lingkungan masa depan. Pengunjung dipersiapkan seakan akan sedang
mengarungi angkasa luar dengan menaiki kendaraan semacam piring terbang yang dilengkapi
dengan persenjataan laser.
* Hikayat Game
* Rajawali
* hall rama shita legenda masa depan
Kawasan Fantasi Yunani
Kawasan ini merupakan daya tarik
utama dari seluruh wilayah dufan. Disinilah lokasi permainan yang paling
mendebarkan yang mengutamakan kecepatan, naik turun, menikung tajam, berputar
di kumpulkan menjadi satu.
* Halilintar
Halilintar beroperasi sejak
tahun 1987. Dalam satu rangkaian kereta terdapat 6 gerbong, dimana dalam
satu gerbong memuat dua baris dan dua kolom tempat duduk. Total kapasitas dalam
satu rangkaian kereta adalah 24 penumpang.
* Ombang Ambing
* Ontang Anting
* Pontang Pontang
* Arung Jeram
* Teater Simulator, film sebelumnya antara
lain Turbo Tour atau Robocop yang ditayangkan pada tahun 1992, Dinosaurus
(1997), Wing’s Discovery (2000), Star Warrior (2004), Meteor Attack (2006),
Extreem Log (2008) dan journey to the center of the earth (2010) new movie.
Historical Dunia Fantasi
* Pentas Prestasi
Kawasan Amerika
* Lorong Sesat
Lorong Sesat, terdiri dari
lorong berdinding kaca sepanjang lebih dari 90 meter, memberi refleksi tak
terbatas sehingga terasa seakan tak ada dimensi ruang
* Niagara
Kereta luncur Niagara gara,
yaitu perahu berbentuk balok kayu yang meluncur bertualang mengikuti arus air.
Kemudian, pada klimaksnya, naik setinggi 30 meter dan terjun seolah-olah
mencebur mengikuti air terjun sungai-sungai di Amerika.
* Poci Poci
* Rango Rango
Di rumah miring Rango Rango,
bangunan rumah kayu bergaya country, pengunjung akan menikmati pengalaman aneh,
seolah-olah kehilangan orientasi gravitasi.
* Tembak Jitu
Arena Tembak Jitu akan membawa
pengunjung ke alam Wild West, di mana ketangkasan menembak akan diuji dengan
sasaran tembak 100 boneka animatronik.
Kawasan Istabon
* Istana Boneka
Istana ini dirancang dengan
nuansa gabungan 10 gaya bangunan arsitektur Indonesia, yang distilir hingga
menjadi sebuah bangunan baru, dan berwarna-warni sehingga memberi kesan semarak
dan unik. Di dalamnya, sambil berperahu, pegunjung diajak menjelajahi dan
merasakan beragam budaya etnis seluruh nusantara maupun berbagai bangsa,
diiringi lagu rakyat setempat yang mengesankan. Ada sekitar 600 boneka
animatronik. Wahana ini merupakan bangunan tertutup yang dilengkapi dengan penyejuk
ruangan.
Kawasan Asia
* Baku Toki
* Bianglala
Merupakan Kincir setinggi 33
meter. Adalah salah satu bangunan tertinggi di Dunia Fantasi, bila kita berada
di bagian atas kincir, kita akan dapat melihat cakrawala laut serta
bangunan-bangunan seisi Dunia Fantasi. Bianglala dibangun dengan arsitektur dan
ornamen bernuansa warna khas Thailand.
* Gajah Bledug
* Kora Kora
adalah wahana berbentuk kapal
besar yang berayun hampir 90 derajat. Sensasi yang diberikan pada wahana ini
adalah kegerian pada saat berada dipuncak ketinggian dan pada saat berayun
turun.
EX WAHANA
* Puri Mistery
* Rama Shita Legenda Masa Depan
* Yunior Bogati
* Balon Race
* Undur-Undur
* Kunang-Kunang
* Panggung Jakarta
* Annimatronic Theater of Science
* Red Baroon
Fasilitas yang dapat diperoleh
* Telepon Umum
* PPPK
* Toilet
* Berbagai acara yang ada di Dufan
* Kursi roda
* Parade
* Mushola
* Fasttrack
* Club Dufan dan Lounge
Euforia dunia
fantasi hidup dalam parade mingguan lebih dari 200 profesional seniman, penari
dan musisi semua dalam costume menarik, spektakuler dan dijamin sebagai
razzmatazz parade melalui dunia yang banyak dari dunia fantasi. Parade akan
hadir setiap hari minggu atau libur nasional.
* Parade Akbar Dunia Fantasi (1985 - 1987)
* Parade Dufan Show (1987 - 1989)
* Parade Dufan (1989 - 1990)
* Parade Ultah Dufan ke-5 (1990 - 1994)
* Parade Rama Shita (1994 - 1998)
* Parade Keliling Dunia Fantasi (1998 - 2004)
* Parade Perang Bintang (2004 -
2007)
* Dufan Around The World Parade (2007 -
2008)
* Dufan Fantasy Parade (2008 - 2009)
* Dufan Entertaiment Spirit Parade (2009 -
2010)
* The Fun Parade (2010 - Present)
Sekitar pukul 14.00 WIB kami sampai
di Dufan. Kami begitu antusias dan bersemangat saat kami berada di Dufan. Semua
wahana ingin kami rasakan sensasinya. Tapi itu tidak mungkin. Karena waktu yang
terbatas dan kondisi kami yang cukup lelah. Selain itu cuaca yang sangat kurang
mendukung dengan hujan yang tidak henti-hentinya membuat kami geram sebab
sebagian besar dari kami tidak dapat menikmati wahana yang ada di Dufan. Kami
merasa sangat kecewa lagi, karena dalam pembagian makan siang kami antreannya
sangat panjang. Bahkan sampai menimbulkan perseteruan dari pengunjung lainnya. Kami hanya bisa mencoba beberapa
wahana saja. Setelah puas bermain-main tak terasa hari sudah semakin malam. Akhirnya kami
melanjutkan perjalanan kembali ke hotel untuk beristirahat.
2.5 Perjalan menuju Bandung ( 19 Desember 2012
)
Di hari keempat ini rombongan kami
bersiap-siap untuk C/o dari hotel dan tak lupa kami menikmati sarapan pagi
dengan menu nasi kuning dan es teh/teh hangat. Setelah semua dapat menikmati
sarapan pagi kami bergegas untuk melanjutkan perjalanan untuk mengunjungi
Gedung DPR/RI, Monumen Pancasila Sakti Lubang Buaya, TMII Teater Imax Keong
Emas, serta Cibaduyut.
2.5.1 Gedung DPR
(DPR/MPR)
didirikan pada 8 Maret 1965. Saat itu, Presiden Soekarno mencetuskan untuk menyelenggarakan
CONEFO (Conference of the New Emerging Forces) yang merupakan wadah dari semua
New Emerging Forces. Anggota-anggotanya
direncanakan terdiri dari negara-negara Asia, Afrika, Amerika Latin,
negara-negara Sosialis, negara-negara Komunis, dan semua Progresive Forces
dalam kapitalis.
Conefo dimaksudkan sebagai suatu
tandingan terhadap Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Melalui Keppres No.
48/1965, Soekarno menugaskan kepada Soeprajogi sebagai Menteri Pekerjaan Umum
dan Tenaga (PUT). Menteri PUT kemudian menerbitkan Peraturan Menteri PUT No.
6/PRT/1965 tentang Komando Pembangunan Proyek Conefo.
1.
Pembangunan
Bertepatan
dengan Perayaan Dasa Warsa Konferensi Asia-Afrika pada 19 April 1965
dipancangkanlah tiang pertama pembangunan proyek political venues di Komplek
Senayan Jakarta. Rancangan Soejoedi Wirjoatmodjo Dpl Ing ditetapkan dan
disahkan presiden pada 22 Februari 1965. Maketnya menampakkan seluruh bangunan
komplek dan rancangan aslinya tampak keseluruhan saat dipandang dari Jembatan
Semanggi.
Ketika pembangunannya
dilanjutkan oleh pemerintah Orde Baru pimpinan Presiden Soeharto, nuansa danau
buatan tak tampak dan bangunan komplek terlihat ketika melewati Jalan Gatot
Subroto. Ruang Arkada di bawah tanah ditiadakan dan luasnya menjadi 60 ha,
dengan luas bangunan sekitar 80.000 m2.
Komplek
DPR/MPR terdiri dari Gedung Utama (Nusantara) yang berbentuk kubah, Nusantara I
atau Lokawirasabha setinggi 100 meter dengan 24 lantai, Nusantara II, Nusantara
III, Nusantara IV, dan Nusantara V. Di tengah halaman terdapat air mancur dan
"Elemen Elektrik". Juga berdiri Gedung Sekretariat Jenderal dan
sebuah Masjid. Atas amandemen Undang-undang Dasar 1945 (UUD'45), dalam Komplek
DPR/MPR telah berdiri bangunan baru untuk kantor Dewan Perwakilan Daerah (DPD).
2.
Lokasi
Komplek
DPR/MPR tersebut masuk dalam wilayah Kelurahan Senayan, Kecamatan Kebayoran
Baru, Jakarta Selatan. Sebelah barat berbatasan dengan Jalan Gelora, sebelah
selatan dengan Komplek Kantor Menteri Olahraga RI, Komplek Televisi Republik
Indonesia (TVRI), dan Komplek Taman Ria Senayan, di sebelah timur berbatasan
dengan Jalan Gatot Subroto, dan Komplek Menteri Kehutanan di sebelah utaranya.
Lokasi
demonstrasi gedung DPR/MPR yang diduduki oleh mahasiswa pada mei
1998.Pemandangan yang paling jelas saat dilihat dari Jalan Gatot Subroto di
sebelah timur. Karena gelombang demokrasi, beberapa kali pintu utama pernah
jebol oleh kuatnya aksi demonstrasi dari berbagai elemen masyarakat sehingga
pemagaran komplek DPR/MPR diperkokoh.
Kami sangat senang dapat
berkunjung ke DPR, karena kami dapat melihat langsung ruangan yang biasanya
digunakan untuk rapat anggota dewan bersama Presiden. Kunjungan kami di Gedung
DPR memakan waktu dua jam. Kami melanjutkan wisata menuju ke salah satu tempat
yang begitu banyak cerita yang bisa kami dapatkan yaitu Monumen Pancaila Sakti
(Lubang Buaya). Setelah tiba di tempat tujuan kami segera masuk ke wisata
tersebut.
2.5.2 Monumen Pancasila Sakti ( Lubang Buaya )
Monumen Pancasila Sakti Monumen
Pahlawan Revolusi dibangun diatas tanah seluas 14,6 hektar. Monumen Pancasila
Sakti atau yang dikenal dengan Monumen Pahlawan Revolusi terletak di Desa
Lubang Buaya, kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, sekitar 20 kilometer dari
pusat kota jakarta. Di sebelah selatannya terdapat markas besar Tentara
Nasional Indonesia, Cilangkap, sebelah utaranya adalah Lapangan Udara Halim
Perdanakusuma, sebelah timurnya adalah Pasar Pondok Gede, dan sebelah baratnya,
Taman Mini Indonesia Indah. Monumen Pahlawan Revolusi dibangun atas gagasan
Presiden ke-2 Indonesia, Soeharto
Monumen ini dibangun dengan tujuan mengingat perjuangan para Pahlawan
Revolusi yang berjuang mempertahankan ideologi negara Republik Indonesia,
Pancasila dari ancaman ideologi komunis. Keenam pahlawan revolusi tersebut
adalah:
1. Panglima Angkatan Darat Letjen TNI Ahmad Yani,
2. Mayjen TNI R. Suprapto
3. Mayjen TNI M.T. Haryono
4. Mayjen TNI Siswondo Parman
5. Brigjen TNI Sutoyo Siswomiharjo Jenderal TNI A.H.
6. Brigjen TNI DI Panjaitan
Nasution juga disebut sebagai
salah seorang target namun dia selamat dari upaya pembunuhan tersebut.
Sebaliknya, putrinya Ade Irma Suryani Nasution dan ajudan AH Nasution, Lettu
Pierre Tendean tewas dalam usaha pembunuhan tersebut. Monumen yang terletak di
daerah Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur ini, berisikan bermacam-macam hal
dari masa pemberontakan G30S – PKI, seperti pakaian asli para Pahlawan
Revolusi. Isi Monumen antara lain :
a. menggambarkan peristiwa-peristiwa
kekejaman PKI di beberapa wilayah di seluruh Indonesia dalam bentuk diorama
sebanyak 34 buah
b. Menggambarkan peristiwa-peristiwa
kegiatan anggota-anggota G 30 S/PKI sampai usaha pemerintah RI dalam menumpas G
30 S/PKI dalam bentuk diorama sebanyak 9 buah
c. Koleksi-koleksi lain seperti
rumah–rumah bersejarah, sumur maut Lubang Buaya, pameran taman, benda-benda
relik yang berkaitan dengan peristiwa pemberontakan G.30 S/PKI
d. Selain itu yang menarik juga terdapat
tugu pahlawan revolusi berupa patung 7 jenazah yang telah gugur.
Berikut dijelaskan beberapa hal
mengenai sumur lubang buaya dan tugu pahlawan revolusi yang menjadi khas dari
monument pancasila sakti.
1. Sumur Lubang Buaya
Sumur Tua Lubang Buaya, yang
dijadikan sebagai tempat pembuangan jenazah Pahlawan Sebelum menjadi sebuah
museum sejarah, tempat ini merupakan tanah atau kebun kosong yang dijadikan
sebagai pusat pelatihan milik Partai Komunis Indonesia. Kemudian, tempat itu
dijadikan sebagai tempat penyiksaan dan pembuangan terakhir para korban Gerakan
30 September 1965 (G30S/PKI).
Di kawasan kebun kosong itu
terdapat sebuah lubang sumur tua sedalam 12 meter yang digunakan untuk membuang
jenazah para korban G30S/PKI. Pada masa itu, tanah di seputar bibir sumur tua
berdiameter 75 centimeter itu berwarna merah kecokelatan dan kering.
2. Tugu Pahlawan dan Relief
Tugu Pahlawan Revolusi terletak
45 m sebelah utara cungkung sumur maut. Patung Pahlawan Revolusi berdiri dengan
latar belakang sebuah dinding setinggi 17 m dengan hiasan patung Garuda
Pancasila. Dinding berbentuk trapesium tersebut berdiri diatas landasan yang
berukuran 17 x 17 m2 dengan tangan yang tingginya 7 anak tangga.
Ketujuh Patung Pahlawan Revolusi
berdiri berderet dengan setengah lingkaran dari barat ketimur yaitu: Patung
Brigjen TNI Soetodjo Siswomiharjo, Brigjen TNI D.I Panjaitan, Mayjen TNI R.
Soeprapto, Letjen TNI Ahmad Yani, Mayjen TNI MT. Hardjono, Mayjen TNI S.
Mungkin
banyak dari kita yang belum tahu bagaimana sejarah dari peristiwa G30S/PKI,
maka dari itu di dalam monument ini juga digambarkan mengenai
peristiwa-peristiwa seputar 30S/PKI dalam bentuk miniature kurang lebih sebagai
berikut.
PERISTIWA REVOLUSI SOSIAL DI
LANGKAT (9 MARET 1946)
Lahirnya
Republik Indonesia belum sepenuhnya diterima oleh kerajaan-kerajaan terutama
yang berada di Sumatra Timur. Pada tanggal 3 Maret 1946 terjadilah Revolusi
Sosial yang dilakukan oleh PKI yang tidak hanya menghapus pemerintah kerajaan
pada tanggal 9 Maret 1946 PKI dibawah pimpinan Usman Parinduri dan Marwan
menyerang istana Sultan Langit Darul Aman di Tanjung Pura
PEMBUNUHAN DI
KAWEDANAN NGAWEN (BLORA) (20 SEMPTEMBER 1948)
Pada
tanggal 18 September 1948 Markas Kepolisian Distrik Ngawen (Blora) diserang oleh
pasukan PKI. Dua puluh empat orang anggota polisi itu ditahan dan tujuh orang
yang masih muda dipisahkan. Kemudian dating perintah dari Komandan Pasukan PKI
Blora agar mereka dihukum mati. Pada tanggal 20 September 1948, tujuh orang
anggota polisi dibawa ke suatu tempat terbuka dekat kakus di belakang
Kawedanan. Secara bergantian para tawanan itu dibunuh dengan dua batang bamboo
yang di pegangi ujungnya oleh dua orang yang di jepit ke lehernya. Ketika
tawanan mengerang-ngerang kesakitan, pasukan PKI bersorak gembira. Kemudian di
buang ke kakus dan di tembak.
PERISTIWA
KENTUNGAN YOGYAKARTA (21 OKTOBER 1965)
Pada
tanggal 1 Oktober 1965 di Yogyakarta, G.30 S/PKI berhasil menguasai RRI, Markas
Korem 072 dan megumumkan pembentukan Dewan Revolusi. Pada sore harinya mereka
menculik Komandan Korem 072, Kolonel Katamso dan Kepala Staf Korem Letnan
Kolonel Sugiono dan membawanya kedaerah Kentungan. Kedua perwira tersebut
dipukul dengan kunci mortar dan tubuhnya dimasukan dalam sebuah lubang yang
sudah disiapkan. Kedua
jenazah baru ditemukan pada tanggal 21 Oktober 1965 dalam keadaan rusak,
setelah dilakukan pencarian secara intensif.
PENCULIKAN
MEN/PANGAD LETJEN TNI
A. YANI ( 1
OKTOBER 1965 )
Pukul
02.30 tanggal ! Oktober 1965 pasukan penculik G.30 S/PKI sudah berkumpul di
Lubang Buaya. Pasukan dengan nama Pasopati dipimpin Lettu Dul Arief. Pasukan
penculik Men/Pangad Letjen TNI A. Yani memakai seragam Cakrabirawa tiba di
sasaran pukul 04.00 dan berhasil melucuti regu pegawai. Mereka memasuki rumah dan bertemu dengan
seorang putera Jendral A. Yani. Para penculik menyuruh anak tersebut untuk
membangunkan ayahnya. Jendral A. Yani keluar dari kamar dengan berpakaian
piyama. Setelah seorang penculik mengatakan bahwa bapa diminta segera menghadap
Presiden. Beliau akan mandi dan berpakaian dulu. Setelah seorang anggota
penculik mengatakan tidak perlu mandi dan mencuci muka pun tidak boleh. Melihat
sikap yang kurang ajar itu, Jendral A. Yani marah dan menampar oknum tersebut.
Beliau berbalik dan menutup pintu. Ketika itu pak Yani dibrondong dengan
senjata Thomson dan gugur seketika. Kemudian tubuh Jendral A. Yani yang
berlumuran darah diseret ke luar rumah dan dilempar ke atas truk, lalu dibawa
ke Lubang Buaya.
PENGANIAYAAN DILUBANG BUAYA
(1OKTOBER 1965)
Pada
tanggal 1 Oktober 1965 gerombolan G.30.S/PKI menculik 6 pejabat teras TNI AD
dan seorang peristiwa pertama. Di Lubang Buaya tubuh mereka dirusak dengan
benda-benda tumpul dan senjata tajam, yang masih hidup disiksa atau demi satu
kemudian kepalanya di tembak.
Sesudah disiksa para korban
dilemparkan kedalam sumur tua yang sempit. Penyiksaan dan pembunuhan itu
dilakukan oleh anggota Pemuda Rakyat (PR), Gerakan Wanita Indonesia (Gerwani)
dan ormas-ormas PKI lainnya.
PENGANGKATAN JENAZAH(4 OKTOBER
1965)
Setelah
menguasai halim perdanakusuma pasukan RPKAD melakukan gerakan ke Lubang Buaya.
Setelah daerah itu diamankan, mulai melakukan pencarian jenazah perwira-perwira
TNI-AD yang diculik oleh gerombolan G30S/PKI.
Sore hari tanggal 3 Oktober 1965 diperoleh petunjuk dari anggota POLRI
yang pernah di tawan oleh grombolan G.30S/PKI. Ia memberitahu bahwa
perwira-perwira tersebut sudah dibunuh dan jenazahnya dikubur di sekitar tempat
pelatihan musuh. Ternyata jenazah dimasukan kedalam sumur tua, lalu ditimbun
dengan sampah kering, daun-daun singkong secara berselang-seling. Pengangkatan
jenazah dilakukan pada tanggal 4 Oktober 1965 oleh anggota-anggota Kesatuan
Intai Para Amfibi (KIPAM) dari mariner (KKO-TNI-AL) dan anggota RPKAD.
Pengangkatan jenazah tersebut disaksikan oleh mayor Jendral TNI Soeharto.
FOTO-FOTO PARA PAHLAWAN REVOLUSI
Tujuh
foto pahlawan revolusi setengah badan dalam ukuran besar yaitu foto Letjen TNI
A. Yani, Mayjen TNI Soeprapto, Mayjen TNI MT. Hardjono, Mayjen TNI S. Parman,
Brigjen TNI D.I. Penjaitan, Brigjen TNI Soetodjo Siswomihardjo dan Lettu Pierre
Andries Tandean.
SUMUR MAUT
Partai
Komunis Indonesia ingin merebut kekuasaan Pemerintah Indonesia dengan
menggunakan aksi kekerasan yaitu melakukan penculikan dan pembunuhan terhadap
enam perwira tinggi dan satu perwira pertama yang terjadi pada tanggal 1
oktober 1965
Setelah
diculik, tujuh perwira tersebut dibawa ke desa Lubang Buaya di daerah Pondok
Gede, Jakarta Timur. Dari ke tujuh perwira tersebut, empat diantaranya
masih dalam keadaan hidup. Sesampainya dilubang buaya, ke empat perwira yang
masih hidup disiksa beramai-ramai secara keji dan biadab oleh gerombolan
G.30S/PKI kemudian dibunuh satu persatu.
Jenazah ke tujuh
perwira tersebut kemudian dimasukan kedalam sebuah sumur tua dengan kedalaman
12 m dan berdiameter 75 cm dengan posisi kepala di bawah. Selanjutnya para
gerombolan G.30S/PKI menutup sumur dengan timbunan batang-batang pisang, sampah
secara berselang seling beberapa kali dan terakhir sumur tersebut ditutup
dengan tanah diatasnya. Sebagai tipuan mereka menggali Lubang-lubang sehingga dapat menyesatkan bagi orang-orang yang
akan mencari jenazah ke tujuh perwira tersebut.Dari sumur tua ditemukan tujuh
jenazah yaitu Letnan Jenderal TNI A. Yani, Mayor Jenderal S. Parman, Mayor
Jenderal TNI MT. Hardjono,
Mayor Jenderal TNI Soeprapto, Brigadir Jenderal TNI Soetodjo Siswomihardjo,
Brigadir Jenderal D.I. Pandjaitan, dan Letnan Satu Pierre Andries Tendean. Berkat
kerja keras dari satuan-satuan ABRI, jenazah-jenazah tersebut dapat diangkat pada
tanggal 4 Oktober 1965 dalam keadaan rusak akibat penganiayaan secara kejam di
luar batas-batas kemanusiaan.
Demikian ulasan mengenai rangkaian
peristiwa seputar G30S/PKI, adapun kesan yang kami peroleh dari mengunjungi
monumen pancasila sakti ini yaitu kami merasa sangat bangga akan
pahlawan-pahlawan yang bersedia gugur di dalam media perang demi mempertahankan
kemerdekaan Indonesia. Dalam monumen ini, kita dapat melihat bagaimana kejinya
komunis dalam membunuh pahlawan-pahlawan revolusi yang berusaha mempertahankan
kemerdekaan.
Setelah memasuki monumen kami
makan siang di area parkiran Lubang Buaya dengan nasi kotak. Dengan porsi nasi
yang pas, cukup membuat perut kami menjadi kenyang. Ditemani dengan cuaca yang
sangat panas.
Perjalanan dilanjutkan menuju
Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Tujuan kami kesini untuk menonton film di
Tetaer IMAX Keong Emas. Sudah tak sabar rasanya untuk melihat film yang diputar
dan ditayangkan dengan layar yang berukuran sangat besar itu. Akhirnya tiba
juga kami di TMII.
2.5.3 Teater IMAX Keong Emas, TMII
Perjalanan ke Taman
Mini Indonesia Indah. Di sana kami disambut
oleh badut-badut. Disana kami melihat anjungan dari beberapa
daerah. Water boom kecil. Taman Mini merupakan kawasan wisata yang bertujuan
untuk memperlihat budaya-budaya lain. Taman Mini ini dibuat oleh
Almarhumah Hj. lbu Tien Soeharto. Terlihat
disana museum pesawat.
Teater
Imax Keong Emas didirikan atas prakarsa Almarhumah Hj. lbu Tien Soeharto, dan
mulai dioperasikan pada tanggal 20 April 1984 yang dimaksudkan sebagai sarana
rekreasi yang mendidik guna memperkenalkan kekayaan alam dan budaya bangsa
melalui tanyangan film (audio-visual) layar raksasa dengan menggunakan
kecanggihan teknologi sinematografi modem Proyektor IMAX dengan memutar film
dengan judul "Kasih Sayang kepada Binatang ". Di sana benar-benar
terasa nyata dan gambarnya seperti keluar. Teater Imax Keong Emas berada di areal
TMII arah sebelah selatan Plaza Tugu Api.
Setelah menonton film Teater IMAX
Keong Emas kami melanjutkan perjalanan menuju pusat sepatu Cibaduyut. Sebelum
kami sampai di tempat tujuan kami melewati jalan yang besar yang disebut dengan
Tol. Tol yang kami lewati bernama Tol Cipularang
dimana disana banyak terdapat kebun teh yang biasanya kita lihat di televisi.
Kami menempuh perjalanan ke Bandung selama delapan jam.
2.5.4
Pusat Sepatu Cibaduyut, Bandung
Menyebut
nama Cibaduyut, maka yang langsung terlintas adalah sepatu dan jaket
serta berbagai accsesoris yang terbuat dari bahan kulit. Lokasi ini bertempat
di pusat kota Bandung yang dulu dikenal dengan sebutan Paris Van Java. Cibaduyut
berada di daerah selatan Bandung atau kira-kira dari pusat kota sekitar 30
menit. Kawasan ini awalnya terkenal dengan sentral sepatu kulit. Wisatawan
domestik yang menggunakan tranportasi darat, bisa keluar melalui Tol Kopo atau
Tol Mochammad Toha. Berbagai oleh-oleh sebagai ciri khas kota Bandung bisa Anda
dapatkan disini, seperti peyeum, dodol, opak, dan lain-lain. Untuk menuju ke
Cibaduyut, memang tidak sulit. Di tandai dengan patung sepatu yang besar di
depan perempatan sebelum memasuki jalan Cibaduyut, Bandung. Itulah ciri khas
sebagai pertanda bahwa kita sudah memasuki lokasi. Patung Sepatu merupakan lambang dari Jalan Cibaduyut, bahkan
satu-satunya yang ada di kota Bandung.
Sepatu, tas dan dompet merupakan salah
satu accsesoris yang selalu digunakan dan dibawa, baik bagi pria maupun wanita.
Bandung merupakan salah satu sentral pembuatan accsesoris tersebut. Cibaduyut
juga dikenal sebagai deretan toko terpanjang di Asia. Sepanjang Jalan
Cibaduyut, banyak berdiri toko-toko yang menjual dan menerima pesanan sepatu.
Keistimewaan dari Cibaduyut, bisa melakukan pemesanan. Harganya pun bervariasi.
Jika Cibaduyut terkenal akan sentral sepatu dan tas, ada wilayah lain di
Bandung yang juga terkenal dengan produk jeans, yaitu Cihampelas, Bandung.
Di wisata perbelanjaan Cibaduyut ini kami
dimanjakan oleh pernak-pernik oleh-oleh yang sangat banyak variasinya. Kami
berbelanja di tempat ini diberikan waktu selama dua jam, dengan kondisi cuaca
hujan. Setelah puas kami berbelanja di Cibaduyut kami kembali melanjutkan
perjalan ke Yogyakarta. Di tengah perjalanan kami mampir untuk makan malam di
rumah makan Sukahati Cipacing.
Sesudah semua selesai menikmati makan malam rombongan kami melanjutkan
perjalanan menuju Yogyakarta yang dikenal dengan adat Jawanya. Pada kali ini
kami tidak menginap di hotel melainkan kami tidur semalaman di bus sambil
menunggu hari esok tiba.
2.6 Pejalanan menuju Yogyakarta ( 20 Desember 2012
)
Matahari
menyambut pagi yang cerah kami pun tiba
di tempat tujuan dimana kami akan sarapan pagi dan transit (mandi, ganti
pakaian) di rumah makan Ambar Ketawang
Wates. Setelah semua selesai sarapan pagi kami bergegas menuju wisata yakni
Museum Dirgantara TNI AU, Kebun Binatang Gembira Loka, Candi Borobudur dan
Malioboro. Kami sangat antusias dalam mengujungi beberapa wisata yang belum pernah
kami kunjungi.
2.6.1
Museum
TNI AU Dirgantara
Lokasi
Museum berada di Jl. Kolonel Sugiyono komplek Landasan Udara Adisutjipto
Yogyakarta, 10 km kearah timur dari pusat kota atau sebelah timur jembatan
laying janti. Museum ini lebih dikenal dengan nama Museum Dirgantara. Museum
ini menempati area seluas kurang lebih 5 Ha dengan luas bangunan sebesar 7.600
m2. Museum ini merupakan museum terbesar dan paling lengkap
koleksinya yang mengiungkap sejarah keberadaan TNI AU di Indonesia. Dan
pada tanggal 29 juni 1978 bertepatan dengan Peringatan Hari Bhakti TNI AU
Museum ini diresmikan oleh Marsekal Ashadi Tjahjadi menjadi Museum Pusat TNI AU
Dirgantara Mandala.
Dari
waktu ke waktu koleksi museum ini bertambah dan membuat ruangan museum tidak
memadai lagi untuk menyiompan koleksi koleksi tersebut maka museum kemudian
dipindahkan lagi ke Gudang bekas pabrik gula di Woonocatur yang masih berada
dalam kawasan Landasan Udara Adisutjipto. Gudang ini dulunya pada saat zaman
Jepan digunakan sebagai hangar pesawat dan gudang senjata. Peresmian tempat
yang baru ini dilakukan oleh Kepala Staff TNI AU , Marsekal TNI Sukardi pada
tanggal 29 Juli 1984.
Koleksi
Museum saat ini sudah mencapai ribuan, diantaranya alutsista (Alat Utama Sistem
Senjata) dengan banyak ragam, puluhan model pesawat, radio pemancar dan radar,
model pakaian dinas TNI AU, Diorama dan masih banyak koleksi foto maupun
prasasti yang lain. Memasuki halam museum kita akan disambut oleh Pesawat
tempur A4-E Skyhawk yang dipajang didepan gedung Museum, ini merupakan koleksi
terbaru dari museum ini. Jenis pesawat ini dimiliki TNI AU sebanyak 37 unit
hingga tahun 2003, yang kemudian beberapa digantikan oleh jenis pesawat Sukhoi
type Su-27SK dan Su-30MK.
Begitu
banyaknya koleksi Museum ini maka koleksi Museum ini dikelompokkan dalam tujuh
ruangan yang berbeda yakni Ruangan Utama, Ruang Kronologi I, Ruang Kronologi
II, Ruang Alutsista, Ruang Paskhas, Ruang Diorama, dan Ruang Minat Dirgantara.
Begitu
memasuki Gedung Museum terdapat 4 patung tokoh perintis TNI AU yakni, Marsekal
Muda Anumerta Agustinus Adisutjipto, Marsekal Muda Anumerta Prof. Dr.
Abdulrachman Saleh, Marsekal Muda Anumerta Abdul Halim Perdanakusuma dan
Marsekal Muda Anumerta Iswahjudi. Selanjutnya Diruangan Kronologi I anda dapat
menyaksikan foto serta informasi mengenai pembentukan Angkatan Udara Indonesia.
Diantaranya penerbangan perdana pesawat merah putih tanggal 27 Oktober 1945,
pembentukan sekolah penerbangan yang pertama di Maguwo tanggal 7 nopember 1945
yang dipimpin A. Adisutjipto, Operasi Seroja, pembentukan TRI Angkatan Udara
dan masih banyak koleksi lainnya. Ruangan Selanjutnya yakni Ruang Paskhas
berisi tentang beberapa Pakaian dinas yang dikenakan TNI AU, baik pakaian
tempur, Dinas harian ataupun pakain tugas penerbangan.
Kami
pun sempat mengambil gambar sambil berfoto-foto bareng bersama teman-teman.
Namun, ada dari beberapa teman kami yang menunggu di dalam bus karena cuaca
pada saat itu sangat panas. Cuaca ini berbeda sekali dengan kondisi di Bandung
yang diguyur hujan. Selain itu juga kondisi teman-teman yang lelah, sehingga
beberapa teman-teman memilih diam di dalam bus. Setelah mengunjungi tempat
tersebut kami melanjutkan perjalanan menuju Kebun Binatang Gembira Loka.
2.6.2 Kebun Binatang Gembira Loka
Gembira Loka adalah sebuah kebun binatang yang
terletak di daerah aliran sungai Gajah Wong. Sejarah Kebun binatang ini cukup
menarik. Pada awalnya dimulai dari beberapa hewan macan tutul yang berhasil
ditangkap penduduk setempat karena mengganggu desa dan sebagian berasal dari
lereng merapi yang hutannya terbakar akibat awan panas. Kebun binatang Gembira loka kini memiliki
koleksi binatang yang cukup lengkap. Setiap tahunnya ada tambahan penghuni.
Sudah beberapa kali binatang gajah melahirkan anaknya, juga binatang langka
Komodo telah menetaskan telurnya.
Di Gembira Loka orang dapat bersuka ria dengan
santai menggunakan perahu boad yang disediakan di telaga tersebut. Disamping
dapat menikmati bermacam-macam jenis pohon yang tumbuh melengkapi keberadaan
kebun raya yang merupakan taman mini yang menawan. Gembira Loka Zoo terletak di Propinsi
Jogjakarta, sekitar 20 menit dari Keraton Yogjakarta dan Malioboro dari arah barat, sementara
dari arah timur berjarak perjalanan sekitar 30 menit dari Prambanan, yang
terdapat wisata candi Sewu dan Prambanan serta candi Plaosan yang ada di utara
dan Istana Ratu Boko yang berada di sebelah selatan. Selain menjadi tempat
bersantai bersama keluarga, Bonbin Gembira Loka juga bisa menjadikan arena
pembelajaran tentang aneka satwa bagi para anak-anak. Meraka bisa berpetualang
mengenal lebih dekat dan nyata tentang aneka satwa, makanan satwa, habitat, dan
bermacam ilmu pengetahuan yang menarik untuk disaksikan di alam nyata. Untuk mencapai
Bonbin Gembira Loka cukup mudah karena plang jalan sudah menunjukan arah yang
tepat untuk menuju tempat itu. Harga tiket masuk Bonbin Gembira Loka pun cukup
terjangkau semua khalayak, hanya Rp. 12.000,- perorang dewasa, tiket untuk hari
libur sedikit tambahan menjadi Rp. 15.000,-.
Disana kita
menyempatkan diri untuk berfoto-foto bersama teman-teman maupun bersama
guru-guru. Selain itu kita juga dapat memegang salah satu binatang yang jinak
yaitu ular. Setelah kami puas mengelilingi kebun binatang tersebut kami
langsung berangkat menuju Candi Borobudur.
2.6.3 Candi Borobudur
Banyak buku – buku sejarah yang menuliskan tentang
Candi Borobudur akan tetapi kapan Candi Borobudur itu didirikan tidaklah dapat
di ketahui secara pasti namun suatu perkiraan dapat di peroleh dengan tulisan
singkat yang di pahatkan di atas pigura relief kaki asli dari Candi Borobudur (
Karwa Wibhangga ) menunjukan huruf sejenis dengan yang didapatkan dari prasati
di akhir abad ke – 8 sampai awal abad ke - 9 dari bukti–bukti tersebut dapat di
tarik kesimpulan bahwa Candi Borobudur di dirikan sekitar tahun 800 M.
Kesimpulan tersebut di atas itu ternyata sesuai benar dengan dengan kerangka sejarah Indonesia pada umumnya dan juga sejarah yang berada di daerah jawa tengah pada khususnya periode antara abad ke – 8 dan pertengahan abad ke – 9 di terkenal dengan abad Emas Wangsa Syailendra kejayaan ini di tandai di bangunnya sejumlah besar candi yang di lereng – lereng gunung kebanyakan berdiri khas bangunan hindu sedangkan yang bertebaran di dataran – dataran adalah khas bangunan Budha tapi ada juga sebagian khas Hindu
Dengan demikian dapat di tarik kesimpulan bahwa Candi Borobudur di bangun oleh wangsa Syailendra yang terkenal dalam sejarah karena karena usaha untuk menjunjung tinggi dan mengagungkan agama Budha Mahayana.
Kesimpulan tersebut di atas itu ternyata sesuai benar dengan dengan kerangka sejarah Indonesia pada umumnya dan juga sejarah yang berada di daerah jawa tengah pada khususnya periode antara abad ke – 8 dan pertengahan abad ke – 9 di terkenal dengan abad Emas Wangsa Syailendra kejayaan ini di tandai di bangunnya sejumlah besar candi yang di lereng – lereng gunung kebanyakan berdiri khas bangunan hindu sedangkan yang bertebaran di dataran – dataran adalah khas bangunan Budha tapi ada juga sebagian khas Hindu
Dengan demikian dapat di tarik kesimpulan bahwa Candi Borobudur di bangun oleh wangsa Syailendra yang terkenal dalam sejarah karena karena usaha untuk menjunjung tinggi dan mengagungkan agama Budha Mahayana.
Candi
Borobudur di bangun mengunakan batu Adhesit sebanyak 55.000 bangunan Candi
Borobudur berbentuk limas yang berundak – undak dengan tangga naik pada ke – 4
sisinya ( Utara, selatan, Timur Dan Barat ) pada Candi Borobudur tidak ada
ruangan di mana orang tak bisa masuk melainkan bisa naik ke atas saja. Lebar
bangunan Candi Borobudur 123 M Panjang bangunan Candi Borobudur 123 M. Pada
sudut yang membelok 113 M Dan tinggi bangunan Candi Borobudur 30,5 M. Pada kaki
yang asli di di tutup oleh batu Adhesit sebanyak 12.750 M3 sebagai selasar
undaknya. Candi
Borobudur merupakan tiruan dari kehidupan pada alam semesta yang terbagi ke
dalam tiga bagian besar di antaranya :
a)
Kamadhatu:
Sama dengan alam bawah atau dunia hasrat dalam dunia ini manusia terikat pada
hasrat bahkan di kusai oleh hasrat kemauan dan hawa nafsu, Relief – relief ini
terdapat pada bagian kaki candi asli yang menggambarkan adegan – adegan
Karmawibangga ialah yang melukiskan hukum sebab akibat.
b)
Rupadhatu:
Sama dengan alam semesta antara dunia rupa dalam hal manusia telah meninggalkan
segala urusan keduniawian dan meninggalkan hasrat dan kemauan bagian ini
terdapat pada lorong satu sampai lorong empat
c)
Arupadhatu:
Sama dengan alam atas atau dunia tanpa rupa yaitu tempat para dewa bagian ini
terdapat pada teras bundar ingkat I, II, dan III beserta stupa induk.
·
Patung
Di dalam bangunan Budha terdapat patung – patung Budha berjumlah 504 buah diantaranya sebagai berikut:
Di dalam bangunan Budha terdapat patung – patung Budha berjumlah 504 buah diantaranya sebagai berikut:
Patung
Budha yang terdapat pada relung – relung : 432 Buah
Sedangkan pada teras – teras I, II, III berjumlah :
72 Buah
Jumlah : 504 Buah
Agar lebih jelas susunan – susunan patung Budha pada Budha sebagai
berikut:
1. Langkah I Teradapat : 104 Patung Budha
2. Langkah II Terdapat : 104 Patung Budha
3. Langkah III Terdapat : 88 Patung Budha
4. Langkah IV Terdapat : 22 Patung Budha
5. Langkah V Terdapat : 64 Patung Budha
6. Teras Bundar I Terdapat : 32 Patung Budha
7. Teras Bundar II Terdapat : 24 Patung Budha
8. Teras Bundar III Terdapat : 16 Patung Budha
1. Langkah I Teradapat : 104 Patung Budha
2. Langkah II Terdapat : 104 Patung Budha
3. Langkah III Terdapat : 88 Patung Budha
4. Langkah IV Terdapat : 22 Patung Budha
5. Langkah V Terdapat : 64 Patung Budha
6. Teras Bundar I Terdapat : 32 Patung Budha
7. Teras Bundar II Terdapat : 24 Patung Budha
8. Teras Bundar III Terdapat : 16 Patung Budha
Jumlah : 504 Patung Budha
Sekilas patung Budha itu tampak serupa semuanya namun sesunguhnya ada juga perbedaannya perbedaan yang sangat jelas dan juga yang membedakan satu sama lainya adalah dalam sikap tangannyayang di sebut Mudra dan merupakan ciri khas untuk setiap patung sikap tangan patung Budha di Candi Borobudur ada 6 macam hanya saja karena macam oleh karena macam mudra yang di miliki menghadap semua arah (Timur Selatan Barat dan Utara) pada bagian rupadhatu langkah V maupun pada bagian arupadhatu pada umumnya menggambarkan maksud yang sama maka jumlah mudra yang pokok ada 5 kelima mudra it adalah Bhumispara – Mudra Wara – Mudra, Dhayana – Mudra, Abhaya – Mudra, Dharma Cakra – Mudra.
·
Patung Singa
Pada Candi Borobudur selain patung
Budha juga terdapat patung singa jumlah patung singa seharusnya tidak kurang
dari 32 buah akan tetapi bila di hitung sekarang jumlahnya berkurang karena
berbagai sebab satu satunya patung singa besar berada pada halaman sisi Barat
yang juga menghadap ke barat seolah – olah sedang menjaga bangunan Candi
Borobudur yang megah dan anggun.
·
Stupa-Stupa
Induk
Berukuran lebih besar dari stupa –
stupa lainya dan terletak di tengah – tengah paling atas yang merupakan mhkota
dari seluruh monumen bangunan Candi Borobudur, garis tengah Stupa induk + 9.90
M puncak yang tertinggi di sebut pinakel / Yasti Cikkara, terletak di atas
Padmaganda dan juga trletak di garis Harmika.
·
Stupa Berlubang / Terawang
Yang dimaksud stupa berlubang atau
terawang ialah Stupa yang terdapat pada teras I, II, III di mana di dalamnya
terdapat patung Budha. Di Candi Borobudur jumlah stupa berlubang seluruhnya 72
Buah, stupa – stupa tersebut berada pada tingkat Arupadhatu
Teras I terdapat 32 Stupa
Teras II terdapat 24 Stupa
Teras II terdapat 24 Stupa
Teras III terdapat 16 Stupa
Jumlah 72 Stupa
Jumlah 72 Stupa
·
Stupa kecil
Stupa
kecil berbentuk hampir sama dengan stupa yang lainya hanya saja perbedaannya
yang menojol adalah ukurannya yang lebih kecil dari stupa yang lainya, seolah –
olah menjadi hiasan bangunan Candi Borobudur keberadaanstupa ini menempati
relung – relung pada langkah ke II saampai langkah ke V sedangkan pada langkah
I berupa Keben dan sebagian berupa Stupa kecil jumlah stupa kecil ada 1472
Buah.
·
Relief
Relief Karmawibhangga bagian yang terlihat sekarang ini tidaklah sebagaimana bangunan aslinya karena alasan teknis maupun yang lainya maka candi di buatkan batu tambahan sebagai penutup Relief Karmawibhanga yang terdapat pada bagian Kamadhatu berjumlah 160 buah pigura yang secara jelas menggambarkan tentang hawa nafsu dan kenikmatan serta akibat perbuatan dosa dan juga hukuman yang di terima tetapi ada juga perbuatan baik serta pahalanya. Yang di perlihatkan pada relief – relief itu antara lain:
- Gambaran mengenai mulut – mulut yang usil orang yang suka mabuk – mabukan, perbuatan-perbuatan lain yang mengakibatkan suatu dosa.
- Perbuatan terpuji, gambaran mengenai orang yang suka menolong Ziarah ke tempat suci bermurah hati kepada sesama dan lain – lain yang mengakibatkan orang mendapat ketentraman hidup dan dapat pahala.
Relief Karmawibhangga bagian yang terlihat sekarang ini tidaklah sebagaimana bangunan aslinya karena alasan teknis maupun yang lainya maka candi di buatkan batu tambahan sebagai penutup Relief Karmawibhanga yang terdapat pada bagian Kamadhatu berjumlah 160 buah pigura yang secara jelas menggambarkan tentang hawa nafsu dan kenikmatan serta akibat perbuatan dosa dan juga hukuman yang di terima tetapi ada juga perbuatan baik serta pahalanya. Yang di perlihatkan pada relief – relief itu antara lain:
- Gambaran mengenai mulut – mulut yang usil orang yang suka mabuk – mabukan, perbuatan-perbuatan lain yang mengakibatkan suatu dosa.
- Perbuatan terpuji, gambaran mengenai orang yang suka menolong Ziarah ke tempat suci bermurah hati kepada sesama dan lain – lain yang mengakibatkan orang mendapat ketentraman hidup dan dapat pahala.
Setelah selesai keliling di kawasan
Candi Borobudur, kami segera balik ke bus. Ketika perjalanan menuju tempat di
mana bus kami parkir, terdapat banyak kios-kios yang menjual cendramata khas
Jogja dan Candi Borobudur. Seperti gantungan kunci,miniatur candi,aksesoris,dan
lainnya. Sama halnya di Prambanan,kesempatan ini kami gunakan untuk berbelanja
atau hanya sekedar melihat-lihat saja.
Ada hal yang cukup menarik yang kami
alami saat itu. Di kawasan wisata Candi Borobudur itu, banyak pedagang yang
berjualan menawarkan barang dagangannya. Mereka menggunakan sistem paksa saat
berjualan. Jadi kami sebelumnya sudah diberitahu oleh kakak pendamping bus,
jika tidak berminat untuk membeli jangan mencoba-coba untuk menawar barang
dagangan mereka. Apa yang terjadi ? Salah satu teman kami dikejar-kejar oleh penjual
disana. Dan kami hanya bisa berjalan mendahuluinya sambil menertawai eksperi
wajahnya saat diikuti oleh penjual disana.
Perjalanan di hari kedua yang cukup
melelahkan itu masih berlanjut. Kini tujuan kami yaitu Malioboro. Disana kami berbelanja membeli
oleh-oleh untuk sanak keluarga di rumah.
2.6.4
Malioboro
Malioboro
terletak di Yogyakarta. Terkenal dengan pasar malam. Di sana banyak di jual
pakaian batik dan barang-barang unik lainnya. Harganya bisa dijangkau. Banyak
pilihan dengan jenis yang berbeda-beda. Kami berusaha untuk mendapatkan yang
paling murah.
Sebenarnya
malioboro adalah kawsan jalan raya yang ditutup pada malam hari. Para pedagang
yang ingin berjualan mereka dapat menggelar dagangan mereka dipinggir jalan.
Barang yang ditawarkan pun beragam. Dari pakaian sampai jajanan khas Jogja.
Tidak hanya itu, di Malioboro dapat kita lihat seniman Jogja menampilkan
aksinya. Seperti teatrikal,musikalisasi puisi,atau memainkan alat musik khas
Jawa Tengah seperti gamelan dan lainnya.
Ditemani
rintikan hujan kami beserta rombongan langsung meninggalkan Malioboro dan
menuju ke restoran untuk makan malam. Dan setelah itu, kami langsung
melanjutkan perjalanan ke Bandung. Kami semua beristirahat untuk mala mini di
dalam bus sampai esok pagi tiba di kota Bandung. Seperti biasa harapan kami
untuk hari esok semoga lebih menyenangkan dibandingkan hari kedua ini.
Setelah
dari malioboro kami langsung menuju Hotel
Andika Putra. Dimana bus 1 dan bus 2 menempati Hotel Andika Putra 1 sedangkan bus 3 dan bus 4 menempati Hotel Andika Putra 2. Dan ini merupakan
hari terakhir kami menginap di Hotel.
Sesudah
kami sampai di Hotel kami langsung mengangkat barang-barang dari bus menuju
Hotel dan acara bebas. Keesokan harinya kami bersiap-siap untuk meninggalkan
hotel dan langsung menuju Keraton Yogyakarta.
2.7 Perjalanan menuju Jateng ( 21 Desember 2012 )
Setelah kemarin kami mengunjungi
Candi Borobudur yang dikenal oleh seluruh dunia yang disebut sebagai Tujuh
Keajaiban Dunia, hari ini kami chekout dari hotel kemudian berangkat menuju
wisata yang tak kalah menariknya dengan hari-hari sebelumnya. Kami beserta
rombongan jalan-jalan ke salah satu adat-istiadat Yogya yang kental akan
budayanya yakni Keraton Yogyakarta. Selain itu juga kami berwisata ke candi
yang dimana tak kalah indahnya dengan Candi Borobudur yang kami kunjungi
kemarin, candi itu bernama Candi Prambanan. Selanjutnya kami ke Museum Fosil
Sangiran / Ke Tawang Mangu.
2.7.1 Keraton
Yogyakarta
Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat atau
Keraton Yogyakarta merupakan istana resmi Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat
yang kini berlokasi di Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia.
Walaupun kesultanan tersebut secara resmi telah menjadi bagian Republik
Indonesia pada tahun 1950, kompleks bangunan keraton ini masih berfungsi
sebagai tempat tinggal sultan dan rumah tangga istananya yang masih menjalankan
tradisi kesultanan hingga saat ini. Keraton ini kini juga merupakan salah satu
objek wisata di Kota Yogyakarta. Sebagian kompleks keraton merupakan museum
yang menyimpan berbagai koleksi milik kesultanan, termasuk berbagai pemberian
dari raja-raja Eropa, replika pusaka keraton, dan gamelan. Dari segi
bangunannya, keraton ini merupakan salah satu contoh arsitektur istana Jawa
yang terbaik, memiliki balairung-balairung mewah dan lapangan serta paviliun
yang luas.
Keraton
Yogyakarta mulai didirikan oleh Sultan Hamengku Buwono I beberapa bulan pasca
Perjanjian Giyanti di tahun 1755. Lokasi keraton ini konon adalah bekas sebuah
pesanggarahan yang bernama Garjitawati. Pesanggrahan ini digunakan untuk
istirahat iring-iringan jenazah raja-raja Mataram (Kartasura dan Surakarta)
yang akan dimakamkan di Imogiri. Versi lain menyebutkan lokasi keraton
merupakan sebuah mata air, Umbul Pacethokan, yang ada di tengah hutan Beringan.
Sebelum menempati Keraton Yogyakarta, Sultan Hamengku Buwono I berdiam di
Pesanggrahan Ambar Ketawang yang sekarang termasuk wilayah Kecamatan Gamping
Kabupaten Sleman.
Secara
fisik istana para Sultan Yogyakarta memiliki tujuh kompleks inti yaitu Siti
Hinggil Ler (Balairung Utara), Kamandhungan Ler (Kamandhungan Utara), Sri
Manganti, Kedhaton, Kamagangan, Kamandhungan Kidul (Kamandhungan Selatan), dan
Siti Hinggil Kidul (Balairung Selatan). Selain itu Keraton Yogyakarta memiliki
berbagai warisan budaya baik yang berbentuk upacara maupun benda-benda kuno dan
bersejarah. Di sisi lain, Keraton Yogyakarta juga merupakan suatu lembaga adat
lengkap dengan pemangku adatnya. Oleh karenanya tidaklah mengherankan jika
nilai-nilai filosofi begitu pula mitologi menyelubungi Keraton Yogyakarta.
Bagian-bagian
dari keraton itu sendiri banyak. Krapyak adalah sebuah gambaran dari tempat
asal roh – roh. Disebalah utaranya terletak kampong mijen, berasal dari
perkataan Wiji ( Benih). Jalan lurus ke utara, kanan kiri dihiasi dengan pohon Asem dan Tanjung menggambarkan
kehidupan Sang Anak yang lurus, bebas dari rasa sedih dan cemas, rupanya “
nengsemaken” ( menarik) serta disanjung- sanjung selalu, istimewa oleh ibu
bapanya.
Pelengkung
Gading atau Plengkung Nirbaya. Plengkung ini menggambarkan batas periode sang
anak menginjak dari masa kanak-kanak ke masa puber. Rupa dan tingkahnya msih
nengsemaken (pohon asem) apa lgi suka menghias diri ( nata sinom0. Sinom adalah
daun asem yang masih muda, rupanya huijau muda, sangat menarik, tetapi berarti
juga rambut halus-halus di dahi pemudi. Sinom itu selalu dipelihara dengan cermatoleh pemudi-pemudi, karena
dapat menambah kecantikannya.
Alun-alun
selatan. Disini kita lihat 2 pohon Beringin, bernama “ wok”. Berasal dari kata
“Bewok”. Dua pohon beringin di tengah-tengah alun-alun menggambarkan bagian
badan kita yang rahasial sekali, maka dari itu itu diberi pagar batu
bata.“Jumlahnya”, yaitu , menunjukkan laki-laki, “ Namanya” yaitu “ Supit
Urang” menunjukkan perempuan. Lima buah jalan raya yang bertemu satu sama
lainnya disini menggambarkan panca indra kita. Tanah berpasir artinya belum
teraru, lepas satu sama lainnya. Apa yang kita tenggap dengan panca indra kita
belum teratur. Nanti kalau ada sesuatu perhatian, barulah teratur.
Keliling alun-alun ditanami
pohon Kweni dan Pakel, artinya sang anak sudah wani (berani) karena sudah “
akil baligh”.
Siti
Hingil,. Disini ada sebuah Trateg atau tempat istirahat beratap anyaman bambu.
Kanan-kiri tumbuh pohon-pohon gayam dengan daun-daunnya yang rindang serta
bunga-bunganya yang harum wangi. Siapa saja yang berteduh dibawah tratag itu
akan merasa aman, tenteram, senang dan bahagia. Menggambarkan rasa
pemuda-pemudi yang sedang dirindu cinta asmara. Ditengah-tengah dahulu ada
pendoponya dan di tengah-tengah lantai ada selo-gilangnya, tempat singgasana
Sri Sultan. Kanan-kiri tempat duduk kerabat keraton dan abdi dalem lain-lainnya,
pria wanita berkumpul menghormati Sri Sultan. Menggambarkan pemuda-pemudi duduk
bersanding di kursi temanten. Pohon-pohon yang ditanam disini ialah pohon
Mangga Cempora serta Soka. Kedua pohon ini mempunyai bunga yang halus panjang
berkumpul menjadi satu, ada yang merah ad yang putih, gambaran dari
bercampurnya benih manusia laki dan perempuan.
Kanan-
kiri pendopo Sitihinggil, di halaman sebelah timur dan barat ada kamar
mandinya. Sitihinggil ini dilingkari oleh sebuah jalan, Pamengkang namanya.
Mengkang adalah keadaan kaki kita, kalau terletak sedikit jauh satu sama
lainnya.
Kalau
ingin melanjutkan perjalanan terus ke utara, maka sampailah kita di halaman
Kemandungan. Pohon yang ditanam disini ialah Pohon Kepel, Pelem ( mangga),
Cengkir Gading serta Jambu Dersono.Menggambarkan benih dalam kandungan sang
ibu. Photon Pelem menggambarkan pada gelem, atas kemauan bersama. Jambu Dersono
dari kadersan sihing sesama. Menggambarkan karena diliputi oleh kasih cinta
satu sama lain. Pohom Kepel darin perkataan kempel atau kempal,
menggambarkanbersatunya kemauan, bersatunya benih,, bersatunya rasa, bersatunya
cita-cita. Cengkir gading adalah sejenis pohon kelapa dan kecil bentuknya.
Dipakai pada upacara “ mitoni” yaitu memperingati Sang Bayi sudah tujuh bulan
di kandungan.
Jalan kecil dari sini ke kanan
dan ke kiri menggambarkan pengaruh-pengaruh negative yang dapat mengganggu
pertumbuhan Sang Bayi.
Melalui
Regol Gadungmlati, sampailah kita di Kemagangan. Jalan disni menyempit (dibuat
sempit) kemudian melebar dan terang benderang. Suatu gambaran anatomis yang
tepat sekali. Menggambarkan Sang Bayi telah dengan selamat menjadi magang
(calon) manusia. Kepadanya
telah tersedia makan yang cukup, digambarkan dengan adanya dapur kraton Gebulen
dan Sekullanggen. Jalan besar kana-kiri kemagangan menggambarkan juga pengaruh
negative atau positif atas perkembangan sang anak. Hendaknya Sang Anak dididik
mengarahkan cita-citanya lurus ke utara, ke kraton, tempat bersemayam Sri
Sultan. Disini ia dapat mencapai yang dicita-citakannya, asal mau bekerja
dengan baik, patuh pada peraturan-peraturan, setia dan selalu ingat dan
mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Murah. Semua ini digambarkan oleh apa yang kita
lihat dikraton sampai sekarang ini. Misalnya lampu kraton Kyai Wiji, menggambarkan,
“Sinar yang tak pernah padam” atau menurut Dr. F. Pigeand dan Dr. L. Adam,
bekas Gubernur Yogyakarta : “Het eeuwige van onze geest”
Waktu
berkunjung ke Keraton pun usai. Kami semua sangat senang bisa pergi ke Keraton.
Banyak ilmu yang kami dapatkan dan pemahaman lebih dalam tentang budaya
Indonesia khususnya budaya Jawa Tengah. Sebelum menuju ke Candi Prambanan, Les
Tour kami mengajak kami ke Bakpia Djava. Di Oleh-Oleh Bakpia Djava kami sekedar
membeli jajanan khas Yogya yang diberikan waktu selama 30 menit, kemudian rombongan
melanjutkan kembali perjalanan ke Candi Prambanan. Sekitar pukul 13.00 WIB kami
tiba di Candi Prambanan, dan segera memasuki wilayah candi, tapi sebelum masuk
kami disarankan untuk menggunakan kamben sebagai simbul kesopanan untuk
memasuki wilayah candi. Selain itu juga, kami disarankan oleh pemandu bus kami
yaitu “Om Made” bahwa saat memasuki area candi tidak diperkenankan mengajak
pasangan ke area tersebut meskipun itu melalui via SMS, jika hal ini dilanggar
konon katanya pasangan tersebut akan mengalami “putus cinta”. Namun bagi pasangan yang sudah resmi alias sudah
nikah dibolehkan memasuki area tersebut dan hubungannya konon katanya “langgeng” seumur hidup.
2.7.2 Candi Prambanan
Candi Prambanan
merupakan candi Hindu terbesar di Indonesia, berketinggian 47 meter, dibangun
pada abad 9. Letaknya berada 17 km arah timur Yogyakarta di tepi jalan raya
menuju Solo. Candi yang utama terdiri dari Candi Siwa (tengah), Candi Brahma (selatan),
Candi Wisnu (utara). Didepannya terletak Candi Wahana (kendaraan) sebagai
kendaraan Trimurti; Candi Angkasa adalah kendaraan Brahma (Dewa Penjaga), Candi Nadi (Kerbau)
adalah kendaraan Siwa (Dewa Perusak) dan Candi Garuda adalah kendaraan Wisnu
(Dewa Pencipta).
Candi Prambanan dikenal kembali saat seorang Belanda bernama
C.A.Lons mengunjungi Jawa pada tahun 1733 dan melaporkan tentang adanya
reruntuhan candi yang ditumbuhi semak belukar. Usaha pertama kali untuk
menyelamatkan Candi Prambanan dilakukan oleh Ijzerman pada tahun 1885 dengan
membersihkan bilik-bilik candi dari reruntuhan batu. Pada tahun 1902 baru
dimulai pekerjaan pembinaan yang dipimpin oleh Van Erp untuk candi Siwa, candi
Wisnu dan candi Brahma. Perhatian terhadap candi Prambanan terus berkembang.
Pada tahun 1933 berhasil disusun percobaan Candi Brahma dan Wisnu. Setelah
mengalami berbagai hambatan, pada tanggal 23 Desember 1953 candi Siwa selesai
dipugar. Candi Brahma mulai dipugar tahun 1978 dan diresmikan 1987. Candi Wisnu
mulai dipugar tahun 1982 dan selesai tahun 1991. Kegiatan pemugaran berikutnya
dilakukan terhadap 3 buah candi perwara yang berada di depan candi Siwa, Wisnu
dan Brahma beserta 4 candi kelir dan 4 candi disudut / patok.
Kompleks Candi Prambanan dibangun oleh Raja-raja Wamca (Dinasty)
Sanjaya pada abad ke-9. Candi Prambanan merupakan kompleks percandian dengan
candi induk menghadap ke timur, dengan bentuk secara keseluruhan menyerupai
gunungan pada wayang kulit setinggi 47 meter. Agama Hindu mengenal Tri Murti
yang terdiri dari Dewa Brahma sebagai Sang Pencipta, Dewa Wisnu sebagai Sang
Pemelihara, Dewa Shiwa sebagai Sang Perusak. Bilik utama dari candi induk
ditempati Dewa Shiwa sebagai Maha Dewa sehingga dapat disimpulkan candi
Prambanan merupakan candi Shiwa. Candi Prambanan atau candi Shiwa ini juga
sering disebut sebagai candi Loro Jonggrang berkaitan dengan legenda yang
menceritakan tentang seorang dara yang jonggrang atau gadis yang jangkung,
putri Prabu Boko, yang membangun kerajaannya diatas bukit di sebelah selatan
kompleks Candi Prambanan.
Bilik candi induk yang menghadap ke arah utara berisi patung
Durga, permaisuri Dewa Shiwa, tetapi umumnya masyarakat menyebutnya sebagai
patung Roro Jonggrang, yang menurut legenda, patung batu itu sebelumnya adalah
tubuh hidup dari putri cantik itu, yang dikutuk oleh ksatria Bandung Bondowoso,
untuk melengkapi kesanggupannya menciptakan seribu buah patung dalam waktu satu
malam.
Demikian penjelasan singkat mengenai
Candi Prambanan yang kami kunjungi pada tanggal 21 Desember 2012 lalu. Walaupun
cuacanya begitu panas, tapi keindahan yang kami rasakan, sungguh membuat kami
merasa ingin berlama–lama disana. Sempat-sempatnya banyak dari kami yang mengambil
foto beberapa candi disana dan dirinya sendiri baik dengan kamera handphone maupun
lewat jasa fotografer keliling.
Kurang
lebih dua jam lamanya kami dan rombongan berada di Candi Prambanan. Terdengar
suara dari pemandu tour menginformasikan bahwa waktu kunjungan telah selesai.
Jarum jam menunjukkan pukul 15.00 WIB, dan kami langsung menuju parkir yang
jarak menuju parkir cukup jauh.
Selama
perjalanan menuju parkir, banyak pedagang yang menjual oleh-oleh seperti
gantungan kunci, miniatur candi, aksesoris, dan lainnya. Beberapa dari kami pun
sempat membeli oleh-oleh untuk keluarga di rumah. Setelah semua sampai
di bus masing-masing perjalanan dilanjutkan ke Museum Fosil Sangiran / Ke
Tawang Mangu, sebelum sampai di tempat tujuan kami mampir untuk makan siang di
rumah makan Grafika Kalasan.
Tepat pukul 15.30 WIB, rombongan
tiba di rumah makan Grafika Kalasan untuk makan siang bersama. Menunya kali
ini sama lagi seperti yang biasanya, yaitu ayam goreng, kerupuk, sayur sup dan pastinya sudah bisa ditebak
segelas teh hangat.
Mesin
bus kembali terdengar. Ini tandanya perjalanan akan dilanjutkan kembali. Tujuan
kami yang ketiga adalah Museum Fosil Sangiran dan ditemani suasana hujan. Tak
disangka kami beserta rombongan tidak dapat mengunjungi objek wisata yang
terakhir ini. Hal ini dikarenakan waktu kunjung pada museum tersebut sudah
tutup pada pukul 17.00 WIB. Namun, dengan pembatalan ini kami tidak menyesal
sama sekali, di samping itu juga kondisi kami yang sudah lelah seharian
jalan-jalan ke wisata sebelumnya.
2.7.3 Museum Fosil Sangiran / Tawang Mangu
Museum Sangiran adalah museum arkeologi yang terletak di Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Museum ini berdekatan dengan area situs fosil
purbakala Sangiran yang merupakan salah satu Situs
Warisan Dunia UNESCO.
Situs Sangiran memiliki luas mencapai 56 km² meliputi tiga kecamatan di Sragen
(Gemolong, Kalijambe, dan Plupuh) serta Kecamatan
Gondangrejo yang masuk
wilayah Kabupaten
Karanganyar. Situs
Sangiran berada di dalam kawasan Kubah Sangiran yang merupakan bagian dari
depresi Solo, di kaki Gunung Lawu (17 km dari kota Solo). Museum Sangiran
beserta situs arkeologinya, selain menjadi obyek wisata yang menarik juga
merupakan arena penelitian tentang kehidupan pra sejarah terpenting dan
terlengkap di Asia, bahkan dunia.
Di museum dan situs Sangiran dapat
diperoleh informasi lengkap tentang pola kehidupan manusia purba di Jawa yang
menyumbang perkembangan ilmu pengetahuan seperti Antropologi, Arkeologi,
Geologi, Paleoanthropologi. Di lokasi situs Sangiran ini pula, untuk pertama
kalinya ditemukan fosil rahang bawah Pithecantropus erectus (salah satu spesies
dalam taxon Homo erectus) oleh arkeolog Jerman, Profesor Von Koenigswald. Lebih menarik lagi,
di area situs Sangiran ini pula jejak tinggalan berumur 2 juta tahun hingga
200.000 tahun masih dapat ditemukan hingga kini, relatif utuh pula. Sehingga para ahli dapat
merangkai sebuah benang merah sebuah sejarah yang pernah terjadi di Sangiran
secara berurutan.
Karena
kami tidak ke museum Fosil Sangiran ini kami langsung menuju rumah makan Utama Caruban pada pukul 19.00 WIB.
Menunya pun sama tapi sedikit berbeda yaitu capcay dan pastinya tetap teh
hangat. Tak terasa selama enam hari kami
lewati bersama-sama dengan penuh suka duka, hari ini hari terakhir bagi kami
meninggalkan Pulau Jawa yang selanjutnya kembali ke Bali. Bisa dikatakan inilah
akhir perjalanan karya wisata rombongan SMA Negeri 1 Negara.
2.8 Perjalanan menuju Bali / Pulang ( 22
Desember 2012 )
Pukul 05.00 WIB kami terbangun
dari tidur nyenyak semalaman di dalam bus. Tibalah kami dan rombongan di sebuah
restoran untuk sarapan pagi. Kedatangan kami lebih awal dari yang dijadwalkan.
Terpaksa kami harus menunggu selama satu jam lebih untuk sarapan. Rencananya
kami tiba di rumah makan Pasir Putih
itu pukul 06.00 WIB. Namun kedatangan
kami satu jam lebih awal. Akhirnya kami menunggu di restoran itu. Ada beberapa
teman kami yang memilih untuk mandi, ada pula yang sibuk merapikan barang di
dalam bus, ada yang mengisi baterai hp mereka, bahkan ada yang terlelap tidur
di atas meja-meja di restoran itu.
Setelah
sarapan kami melanjutkan perjalanan menuju Pelabuhan
Ketapang, Jawa Timur. Rasanya badan sudah pega-pegal semua namun perjalanan
ke Bali masih akan berlanjut. Walaupun kami segera pulang, waktu yang tersisa
ini tidak kami buang begitu saja. Di bus kami menyanyi bersama dan canda tawa
untuk menghibur diri yang sudah mulai bosan di dalam bus. Ketika rasa ngantuk
tiba, suasana bus menjadi sepi.
Sekitar
pukul 09.00 WIB kami dibangunkan dengan suasana yang macet. Kami sangka macet
ini hanya macet yang tidak terlalu lama, tapi kami salah! Kami terjebak dalam
suasana macet selama 9 jam pada pukul 18.00 WIB. Bayangkan lama sekali kami
menunggu di dalam bus, akhirnya kekesalan kami hilang pada saat kita dapat
memasuki area kapal. Kapal pun berjalan melintasi Selat Bali ini dengan waktu
tempuh kurang lebih satu jam. Sambil menunggu sampai di Pelabuhan Gilimanuk kami menyempatkan diri untuk naik ke atas kapal
dengan melihat panorama yang sangat indah sehingga timbul rasa ingin
berfoto-foto bersama teman-teman. Pukul 20.00 WITA rombongan karya wisata SMAN
1 Negara tiba di Jembrana. Di depan sekolah sudah ramai para orang tua dan
kerabat yang menunggu kedatangan kami. Berakhirlah sudah perjalanan yang begitu
menorehkan kebahagian dan kenangan indah selama sepekan ini. Semoga kelak kami
bisa merasakan hal ini lagi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari
uraian laporan ini dapat disimpulkan bahwa rombongan karya wisata SMAN 1 Negara
tahun ini yang diikuti oleh hampir seluruh siswa-siswi kelas XII dan beberapa
dewan guru beserta pemandu kami Les Tours & Travel diadakan pada tanggal 15-22
Desember 2012. Kami dan rombongan berhasil mengujungi beberapa tempat wisata.
Seperti di Jogja, kami mengunjungi Keraton Yogyakarta, Candi Prambanan, Candi
Borobudur, dan Malioboro. Saat di Bandung kami mengunjungi Cibaduyut dan Pura
Jagat Kartha yang berada di Gunung Salak, Bogor. Perjalanan juga sampai ke
Jakarta. Di hari pertama kami di Bogor kami bersembahyang Pura Jagat Kartha dan
mengunjungi Mega Grosir Cempaka Emas (ITC). Berlanjut dihari kedua kami
mengunjungi Monumen Nasional (Monas) dan DUFAN. Kegiatan disambutan dengan
baik. Terbukti banyaknya lokasi yang dituju pada karya wisata tahun ini.
Semuanya senang selama dalam perjalanan sepekan yang mengasyikan.
3.2 Saran-saran
Dari pengalaman kami selama karya wisata,
dapat kami sampaikan beberapa saran konstruktif:
1. Bagi
adik-adik kelas, dukunglah program karya wisata ini. Karena dengan
mengikutinya, kalian akan mendapatkan pengalaman tak terlupakan di masa
terakhir kalian di bangku SMA bersama teman dan Bapak/Ibu guru.
2. Sebaiknya panitia guru lebih
selektif dalam memilih travel agen. Hal ini penting guna mendapatkan kenyamanan
dan kepuasan dalam berekreasi. Agar biaya yang dikeluarkan setimpal dengan
pelayanan pihak travel.
3. Sebelum
keberangkatan sangatlah penting untuk melakukan persembahyangan bersama secara
sunggu-sungguh dan khusyuk. Agar perjalanan mendapatkan restu dari Tuhan Yang
Maha Esa sehingga kendala selama perjalanan terminimalisasi dan teratasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar