Pages

Sabtu, 11 Mei 2013

PENELITIAN KACANG HIJAU || PR GUSTU



PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah (http://id.wikipedia.org/wiki/Kacang_hijau, diunduh pada 13 Agustus 2012). Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi yang berfungsi mengganti sel mati dan membantu pertumbuhan sel tubuh, memiliki sumber mineral penting, antara kalsium dan fosfor. Selain itu, kacang hijau juga mengandung asam folat, vitamin B1, dan memilikin kandungan rendah lemak. Salah satu manfaatnya adalah kacang hijau dapat menghindarkan dari terjadinya bayi kelainan jantung, bibir sumbing, dan berbagai kecacatan lainnya. Selain itu, asam folat juga sangat baik bagi perkembangan saraf pada bayi dalam kandunga. Untuk itu disarankan kepada ibu hamil agar mengkonsumsi kacang hijau sepanjang masa kehamilan agar terlahir bayi yang sehat dan normal. Ditinjau dari banyaknya manfaat kacang hijau itu sendiri, maka tak dapat dipungkiri bahwa keberadaan kacang hijau sangatlah penting untuk dikonsumsi. Namun, masalah yang dihadapi saat ini adalah kurangnya produksi kacang hijau oleh petani. Hal ini disebabkan karena berbagai faktor baik itu faktor internal seperti gen dan hormon serta faktor eksternal seperti cahaya, air, medium tanam, suhu, dan kelembaban. Salah satu faktor penyebabnya yang paling menghambat pertumbuhan perkecambahan biji kacang hijau ialah cahaya, karena Indonesia memiliki letak geografis yang beriklim tropis dimana paling sering disinari matahari karena keberadaan cahaya matahari dapat memecah hormon auksin pada proses perkecambahan biji sehingga pertumbuhan perkcambahan pada biji kacang hijau terhambat.
            Dari pernyataan tersebut, maka penulis mencoba mengadakan penelitian guna membuktikan bahwa keberadaan cahaya dapat menghambat pertumbuhan perkecambahan biji kacang hijau yang berjudul “Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Biji Kacang Hijau”

1.2 Rumusan Masalah
1.      Apakah cahaya mempengaruhi pertumbuhan biji kacang hijau?
2.      Apakah perbedaan perkembangan dan pertumbuhan antara biji kacang hijau yang mendapat cahaya dengan biji kacang hijau yang tidak mendapat cahaya?
1.3 Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan biji kacang hijau
2.      Untuk mengetahui perbedaan antara pertumbuhan biji kaang hijau yang mendapat cahaya dengan pertumbuhan biji kacang hijau yang tidak mendapat cahaya
1.4 Manfaat
1.      Dengan mengetahui pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan biji kacang hijau, maka kita dapat meningkatkan kualitas dan produksi kacang hijau di tempat yang kurang cahaya
2.      Dengan mengetahui perbedaan antara biji kacang hijau yang mendapat cahaya dengan biji yang tidak mendapatkan cahaya, maka kita dapat membedakan dan mengetahui ciri-ciri pertumbuhan biji kacang hijau yang tumbuh dengan mendapat cahaya dan tanpa cahaya



BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Penelitian Pendahuluan

2.1.1 Deskripsi Tentang Kacang Hijau
Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi yang berfungsi mengganti sel mati dan membantu pertumbuhan sel tubuh, memiliki sumber mineral penting, antara kalsium dan fosfor. Sedangkan kandungan lemaknya merupakan asam lemak tak jenuh. Kandungan kalsium dan fosfor pada kacang hijau bermanfaat untuk memperkuat tulang. Kacang hijau juga memiliki kandungan lemak yang rendah yang sangat baik bagi mereka yang ingin menghidari konsumsi lemak tinggi. Kadar lemak yang rendah dalam kacang hijau menjadikan bahan makanan atau minuman yang terbuat dari kacang hijau tidak mudah berbau. Lemak kacang hijau tersusun atas 73% assam lemak tak jenuh dan 27% asam lemak jenuh. Umumnya kacang-kacangan memang mengandung lemak tak jenuh tinggi. Asupan lemak tak jenuh tinggi penting untuk menjaga kesehatan jantung. Kacang hijau mengandung vitambin B1 yang berguna untuk pertumbuhan dan vitalitas pria. Maka, kacang hijau dan turunannya sangat cocok untuk dikonsumsi untuk mereka yang baru menikah. Kacang hijau juga mengandung multi protein yang berfungsi mengganti sel mati dan membantu pertumbuhan sel tubuh, oleh karena itu anak-anak dan wanita yang baru saja bersalin dianjurkan untuk mengkonsumsinya. Selain itu, kacang hijau dapat menghindarkan dari terjadinya bayi kelainan jantung, bibir sumbing, dan berbagai kecacatan lainnya. Selain itu asam folat juga dapat meningkatkan kecerdasan bayi.

2.1.2        Pengertian pertumbuhan dan perkembangan
Dikutip dari LKS Tuntas Biologi kelas XII jilid 1, bahwa Pertumbuhan merupakan proses pertambahanukuran atau volume sertajumlah sel secara irreversible. Pertumbuhan biasanya diikuti dengan perkembangan yang merupakan satuan proses yang saling terkait. Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan biasanya diawali dengan proses perkecambahan.
Perkembangan merupakan proses pertumbuhan dan diferensiasi individu sel menjadi jaringan, organ, dan individu tanaman. Perkembangan bersifat kualitatif artinya tidak dapat diukur dan dinyatakan dalam satuan bilangan.

            2.1.3 Faktor-faktor Pertumbuhab dan Perkembangan
                              a.   Faktor Internal

·         Gen
Setiap jenis tumbuhan membawa gen untuk sifat-sifat tertentu, seperti
berbatang  tinggi      atau berbatang rendah. Tumbuhan yang mengandung gen ‘baik’ dan didukung oleh   lingkungan yang sesuai akan.memperlihatkan pertumbuhan yang baik.
·         Hormon
Hormon pada tumbuhan juga memegang peranan penting dalam proses perkembangan dan     pertumbuhan.
1.      Auksin
                                                              Auksin berperan dalam pertumbuhan untuk memacu proses pemanjangan sel. Hormon auksin dihasilkan pada bagian koleoptil (titik tumbuh) pucuk tumbuhan. Jika terkena cahaya matahari, auksin menjadi tidak aktif. Kondisi fisiologis ini mengakibatkan bagian yang tidak terkena cahaya matahari akan tumbuh lebih cepat dari bagian yang terkena cahaya matahari. Akibatnya, tumbuhan akan membengkok ke arah cahaya matahari. Auksin yang diedarkan ke seluruh bagian tumbuhan mempengaruhi pemanjangan, pembelahan, dan diferensiasi sel tumbuhan. Auksin yang dihasilkan pada tunas apikal (ujung) batang dapat menghambat tumbuhnya tunas lateral (samping) atau tunas ketiak. Bila tunas apikal akan menumbuhkan daun-daun. Peristiwa ini disebut dominansi apikal. Fungsi lain dari auksin adalah merangsang kambium untuk membentuk xilem dan floem, memelihara elastisitas dinding sel, membentuk dinding sel primer (dinding sel yang pertama kali dibentuk pada sel tumbuhan), menghambat rontoknya buah dan gugurnya daun, serta mampu membantu proses partenokarpi. Partenokarpi adalah proses pembuahan tanpa penyerbukan. Pemberian hormon auksin pada tumbuhan akan menyebabkan terjadinya pembentukan buah tanpa biji, akar lateral (samping), dan serabut akar. Pembentukan akar lateral dan serabut akar menyebabkan proses penyerapan air dan mineral dapat berjalan optimum.
2.      Giberelin
Giberelin merupakan hormon yang berfungsi sinergis (bekerja sama) dengan hormon auksin. Giberelin berpengaruh terhadap perkembangan dan perkecambahan embrio. Giberelin akan merangsang pembentukan enzim amilase. Enzim tersebut berperan memecah senyawa amilum yang terdapat pada endosperm (cadangan makanan) menjadi senyawa glukosa. Glukosa merupakan sumber energi pertumbuhan. Apabila giberelin diberikan pada tumbuhan kerdil, tumbuhan akan tumbuh normal kembali. Giberelin juga berfungsi dalam proses pembentukan biji, yaitu merangsang pembentukan serbuk sari (pollen), memperbesar ukuran buah, merangsang pembentukan bunga, dan mengakhiri masa dormansi pada biji. Giberelin dengan konsentrasi rendah tidak merangsang pembentukan akar, tetapi pada konsentrasi tinggi akan merangsang pembentukan akar.
3.      Sitokinin
Sitokinin adalah hormon yang berperan dalam pembelahan sel (sitokinesis). Fungsi sitokinin adalah sebagai berikut:
·         merangsang pembentukan akar dan batang serta pembentukan cabang akar dan batang dengan menghambat dominansi apikal
·         mengatur pertumbuhan daun dan pucuk
·         memperbesar daun muda
·         mengatur pembentukan bunga dan buah
·         menghambat proses penuaan dengan cara merangsang proses serta transportasi garam-garam mineral dan asam amino ke daun.
Senyawa sitokinin pertama kali ditemukan pada tanaman tembakau yang disebut kinetin. Senyawa ini dibentuk pada bagian akar dan ditransportasikan ke seluruh bagian sel tanaman tembakau. Senyawa sitokinin juga terdapat pada tanaman jagung dan disebut zeatin.

4.      Etilen  
Etilen berperan dalam proses pematangan buah dan kerontokan daun. Apabila konsentrasi etilen sangat tinggi dibandingkan hormon auksin dan giberelin, proses pembentukan batang, akar, dan bunga dihambat oleh hormon ini. Namun apabila bersama-sama dengan hormon auksin, etilen merangsang proses pembentukan bunga. Senyawa etilen pada tumbuhan ditemukan dalam fase gas. Etilen sering dimanfaatkan oleh para distributor atau importir buah. Buah dikemas dalam keadaan belum masak pada saat diangkut ke pedagang buah (buah yang sudah masak tidak diangkut menuju ke pedagang buah karena akan cepat rusak saat pengangkutan). Setelah sampai di pedagang buah, buah-buahan tersebut diperam dengan memberikan gas etilen agar cepat masak kemudian diperdagangkan.
                       
5.      Asam traumalin          
Asam traumalin merupakan hormon yang berperan dalam proses regenerasi sel apabila tumbuhan mengalami kerusakan jaringan atau terluka. Jaringan akan membentuk kalus (jaringan yang belum terdiferensiasi) pada jaringan yang rusak atau terluka.
Selain hormon, vitamin juga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan. Contoh vitamin adalah riboflavin (vitamin B12), asam askorbat (vitamin C), tiamin (vitamin B1), piridoksin (vitamin B6) dan asam nikotinat. Vitamin berperan dalam proses pembentukan hormon dan berfungsi sebagai koenzim (komponen non protein untuk mengaktifkan enzim).

                              b.  Faktor Eksternal
·            Air
        Fungsi air antara lain :
   -      Untuk Fotosintesis
   -      Mengaktifkan reaksi-reaksi enzim
   -      Membantu proses perkecambahan biji
   -      Menjaga (mempertahankan) kelembapan
   -      Untuk transpirasi
   -      Meningkatkan tekanan turgor sehingga merangsang pemebelahan sel
   -      Menghilangkan asam asbisat
·            Suhu / Temperatur Lingkungan
        Tinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan tumbuh kembang, reproduksi dan kelangsungan hidup dari tanaman. Suhu yang baik bagi tumbuhan adalah antara 22°C-37°C. Temperatur yang lebih atau kurang dari batas normal tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan yang lambat atau berhenti.
·            Kelembaban Udara
        Kadar air dalam udara dapat mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan tumbuhan.   Tempat yang lembab menguntungkan bagi tumbuhan di mana tumbuhan dapat mendapatkan air lebih mudah serta berkurangnya penguapan yang akan berdampak pada pembentukan sel yang lebih cepat.
·            Cahaya Matahari
        Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan fotosintesis (khususnya tumbuhan hijau). Jika suatu tanaman kekurangan cahaya matahari, maka tanaman itu bisa tampak pucat dan warna tanaman itu kekuning-kuningan (etiolasi). Pada kecambah, justru sinar matahari dapat menghambat proses pertumbuhan.
·            Nutrien
        Tumbuhan memerlukan nutrien untuk kelangsungan hidupnya. Nutrien yang dibutuhkan dalam jumlah banyak disebut unsur makro (makronutrien). Unsur makro misalnya karbon, oksigen, hidrogen, nitrogen, sulfur, kalium, kalsium, fosfor, dan magnesium. Sedangkan nutrien yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah sedikit disebut unsur mikro (Mikronutrien). Contoh unsur mikro adalah klor, besi, boron, mangan, seng, tembaga, dan molibdenum. Kekurangan nutrien di tanah atau media tempat tumbuhan hidup menyebabakan tumbuhan mengalami defisiensi. Defisiensi mengakibatkan tumbuhan menjadi tumbuh dan berkembang dengan tidak sempurna.
·            Kelembapan
        Kelembapan ada kaitannya dengan laju transpirasi melalui daun, karena transpirasi akan terkait dengan laju pengangkutan air dan unsur hara terlarut. Jika kondisi lembap dapat dipertahankan, akan banyak air yang diserap dan lebih sedikit yang diuapkan. Kondisi ini mendukung aktivitas pemanjangan sel sehingga sel-sel lebih cepat mencapai ukuran maksimum dan tumbuhan membesar.

2.2              Kerangka Berfikir
Dari landasan teori diatas, penulis menyatakan bahwa setiap tumbuhan pasti akan mengalami pertumbuhan yaitu pertumbuhan primer dan sekunder. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan adalah cahaya, suhu, kelembaban, dan hormon. Meskipun cahaya merupakan salah satu faktor pendukung pertumbuhan pada tumbuhan karena dapat membantu fotosintesis, namun lain halnya dengan biji kacang hijau. Pada biji kacang hijau, cahaya menghambat kerja hormon auksin yaitu hormon pertumbuhan sehingga perkecambahannya menjadi lambat



2.3              Hipotesis
Cahaya dapat mempengaruhi kecepatan pertumbuhan kacang hijau. Jika biji kacang hijau di biarkan tumbuh di tempat yang terkena cahaya matahari, maka kecepatan pertumbuhan biji kacang hijau menjadi lebih lambat dibangdingkan pertumbuhan biji kacang hijau yang tidak mendapat cahaya matahari.


BAB III
METODELOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
            Penelitian ilmiah ini penulis lakukan selama 7 hari sejak tanggal 9 Agustus 2012 sampai dengan 15 Agustus 2012 yang mengambil lokasi di kelas XII Ipa 4 SMA Negeri 1 Negara

3.2 Metode Penelitian
Metode yang kami lakukan dalam penelitian dalam percobaan mengenai pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan biji kacang hijau ialah metode eksperimen yaitu metode penelitian dengan cara melakukan percobaan terhadap pertumbuhan biji kacang hijau dengan menanam biji kacang hijau pada polybag A dan B yang masing-masing telah diberi ketentuan sebelumnya dan mencatatkannya pada tabel pengumpulan data

3.3 Teknik Pengambilan Sampel
            Sampel penelitian ini adalah 20 biji kacang hijau yang dimana diambil 9 biji pada polybag A yang mewakili pertumbuhan biji kacang hijau yang terkena cahaya dan 9 biji polybag B yang mewakili pertumbuhan biji kacang hijau yang tidak terkena cahaya.

3.4 Teknik Pengumpulan Data
            3.4.1 Identifikasi variable
                        Variabel bebas                  : Cahaya
Variabel terikat           : Pertumbuhan biji kacang hijau
Variabel kontrol          : Tanah, pupuk, biji kacang hijau, dan polybag
           


3.4.2 Alat dan Bahan yang Digunakan
            Alat:      
1.      Tempat media tanam
Tempat media tanam yang digunakan penulis adalah berupa 2 lembar plastik polybag berukuran sedang yang diberi tanda A dimana merupakan media tanam yang terkena sinar matahari dan tanda B dimana media tanam yang tidak terkena cahaya matahari
2.      Penggaris
Untuk mengukur pertambahan tinggi mulai dari berbentuk biji hingga bentuk tanaman kacang hijau, diukur dari akar hingga ujung daun dimulai dari hari ke-1 hingga hari ke-7
3.      Penutup
Penutup berupa plastic berwarna gelap yang berfungsi untuk menutup polybag B agar terhindar dari cahaya matahari
Bahan:
1.      Biji
      Biji yang kami gunakan ialah biji kacang hijau yang terdiri dari 20 biji dan diambil biji yang berukuran sama, tempat yang sama agar diupayakan variable kontrolnya relative sama
2.      Air
      Air ini digunakan untuk melakukan penyiraman sehingga tanah tetap lembab
3.      Medium tanah
Tanah/ media tanam, kami memakai tanah yang kondisinya telah kami buat sedemikian rupa sehingga sama seperti tanah/media tanam pada pembibitan yang sebenarnya, karena tanah diambil dari tempat yang sama untuk masing-masing polybag agar variable kontrol relatif sama





Tidak ada komentar:

Posting Komentar