PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Kacang hijau
adalah sejenis tanaman budidaya
dan palawija
yang dikenal luas di daerah tropika. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan
ketiga terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang
tanah (http://id.wikipedia.org/wiki/Kacang_hijau, diunduh pada 13 Agustus 2012).
Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari
sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi yang berfungsi mengganti
sel mati dan membantu pertumbuhan sel tubuh, memiliki sumber mineral penting,
antara kalsium dan fosfor. Selain itu, kacang hijau juga mengandung asam folat,
vitamin B1, dan memilikin kandungan rendah lemak. Salah satu manfaatnya adalah
kacang hijau dapat menghindarkan dari terjadinya bayi kelainan jantung, bibir
sumbing, dan berbagai kecacatan lainnya. Selain itu, asam folat juga sangat
baik bagi perkembangan saraf pada bayi dalam kandunga. Untuk itu disarankan
kepada ibu hamil agar mengkonsumsi kacang hijau sepanjang masa kehamilan agar
terlahir bayi yang sehat dan normal. Ditinjau dari banyaknya manfaat kacang
hijau itu sendiri, maka tak dapat dipungkiri bahwa keberadaan kacang hijau
sangatlah penting untuk dikonsumsi. Namun, masalah yang dihadapi saat ini
adalah kurangnya produksi kacang hijau oleh petani. Hal ini disebabkan karena
berbagai faktor baik itu faktor internal seperti gen dan hormon serta faktor
eksternal seperti cahaya, air, medium tanam, suhu, dan kelembaban. Salah satu faktor
penyebabnya yang paling menghambat pertumbuhan perkecambahan biji kacang hijau
ialah cahaya, karena Indonesia memiliki letak geografis yang beriklim tropis
dimana paling sering disinari matahari karena keberadaan cahaya matahari dapat
memecah hormon auksin pada proses perkecambahan biji sehingga pertumbuhan
perkcambahan pada biji kacang hijau terhambat.
Dari pernyataan tersebut, maka
penulis mencoba mengadakan penelitian guna membuktikan bahwa keberadaan cahaya
dapat menghambat pertumbuhan perkecambahan biji kacang hijau yang berjudul
“Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Biji Kacang Hijau”
1.2
Rumusan Masalah
1. Apakah
cahaya mempengaruhi pertumbuhan biji kacang hijau?
2. Apakah
perbedaan perkembangan dan pertumbuhan antara biji kacang hijau yang mendapat
cahaya dengan biji kacang hijau yang tidak mendapat cahaya?
1.3
Tujuan
1. Untuk
mengetahui pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan biji kacang hijau
2. Untuk
mengetahui perbedaan antara pertumbuhan biji kaang hijau yang mendapat cahaya
dengan pertumbuhan biji kacang hijau yang tidak mendapat cahaya
1.4
Manfaat
1. Dengan
mengetahui pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan biji kacang hijau, maka kita
dapat meningkatkan kualitas dan produksi kacang hijau di tempat yang kurang
cahaya
2. Dengan
mengetahui perbedaan antara biji kacang hijau yang mendapat cahaya dengan biji
yang tidak mendapatkan cahaya, maka kita dapat membedakan dan mengetahui
ciri-ciri pertumbuhan biji kacang hijau yang tumbuh dengan mendapat cahaya dan
tanpa cahaya
BAB
II
LANDASAN
TEORI
2.1
Penelitian Pendahuluan
2.1.1 Deskripsi Tentang Kacang Hijau
Kacang
hijau adalah sejenis tanaman budidaya
dan palawija
yang dikenal luas di daerah tropika. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan
ketiga terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang
tanah. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari
sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi yang berfungsi mengganti
sel mati dan membantu pertumbuhan sel tubuh, memiliki sumber mineral penting,
antara kalsium dan fosfor. Sedangkan kandungan lemaknya merupakan asam lemak
tak jenuh. Kandungan kalsium dan fosfor pada kacang hijau bermanfaat untuk
memperkuat tulang. Kacang hijau juga memiliki kandungan lemak yang rendah yang
sangat baik bagi mereka yang ingin menghidari konsumsi lemak tinggi. Kadar
lemak yang rendah dalam kacang hijau menjadikan bahan makanan atau minuman yang
terbuat dari kacang hijau tidak mudah berbau. Lemak kacang hijau tersusun atas
73% assam lemak tak jenuh dan 27% asam lemak jenuh. Umumnya kacang-kacangan
memang mengandung lemak tak jenuh tinggi. Asupan lemak tak jenuh tinggi penting
untuk menjaga kesehatan jantung. Kacang hijau mengandung vitambin B1 yang
berguna untuk pertumbuhan dan vitalitas pria. Maka, kacang hijau dan turunannya
sangat cocok untuk dikonsumsi untuk mereka yang baru menikah. Kacang hijau juga
mengandung multi protein yang berfungsi mengganti sel mati dan membantu
pertumbuhan sel tubuh, oleh karena itu anak-anak dan wanita yang baru saja
bersalin dianjurkan untuk mengkonsumsinya. Selain itu, kacang hijau dapat
menghindarkan dari terjadinya bayi kelainan jantung, bibir sumbing, dan
berbagai kecacatan lainnya. Selain itu asam folat juga dapat meningkatkan
kecerdasan bayi.
2.1.2
Pengertian
pertumbuhan dan perkembangan
Dikutip dari LKS Tuntas Biologi
kelas XII jilid 1, bahwa Pertumbuhan merupakan proses pertambahanukuran atau
volume sertajumlah sel secara irreversible. Pertumbuhan biasanya diikuti dengan
perkembangan yang merupakan satuan proses yang saling terkait. Pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan biasanya diawali dengan proses perkecambahan.
Perkembangan
merupakan proses pertumbuhan dan diferensiasi individu sel menjadi jaringan,
organ, dan individu tanaman. Perkembangan bersifat kualitatif artinya tidak
dapat diukur dan dinyatakan dalam satuan bilangan.
2.1.3 Faktor-faktor Pertumbuhab dan
Perkembangan
a. Faktor Internal
·
Gen
Setiap
jenis tumbuhan membawa gen untuk sifat-sifat tertentu, seperti
berbatang tinggi
atau berbatang rendah. Tumbuhan yang mengandung gen ‘baik’ dan didukung
oleh lingkungan yang sesuai akan.memperlihatkan pertumbuhan yang baik.
·
Hormon
Hormon pada tumbuhan juga memegang
peranan penting dalam proses perkembangan dan pertumbuhan.
1. Auksin
Auksin
berperan dalam pertumbuhan untuk memacu proses pemanjangan sel. Hormon auksin
dihasilkan pada bagian koleoptil (titik tumbuh) pucuk tumbuhan. Jika terkena
cahaya matahari, auksin menjadi tidak aktif. Kondisi fisiologis ini
mengakibatkan bagian yang tidak terkena cahaya matahari akan tumbuh lebih cepat
dari bagian yang terkena cahaya matahari. Akibatnya, tumbuhan akan membengkok ke
arah cahaya matahari. Auksin yang diedarkan ke seluruh bagian tumbuhan
mempengaruhi pemanjangan, pembelahan, dan diferensiasi sel tumbuhan. Auksin
yang dihasilkan pada tunas apikal (ujung) batang dapat menghambat tumbuhnya
tunas lateral (samping) atau tunas ketiak. Bila tunas apikal akan menumbuhkan
daun-daun. Peristiwa ini disebut dominansi apikal. Fungsi lain dari auksin
adalah merangsang kambium untuk membentuk xilem dan floem, memelihara
elastisitas dinding sel, membentuk dinding sel primer (dinding sel yang pertama
kali dibentuk pada sel tumbuhan), menghambat rontoknya buah dan gugurnya daun,
serta mampu membantu proses partenokarpi. Partenokarpi adalah proses pembuahan
tanpa penyerbukan. Pemberian hormon auksin pada tumbuhan akan menyebabkan
terjadinya pembentukan buah tanpa biji, akar lateral (samping), dan serabut
akar. Pembentukan akar lateral dan serabut akar menyebabkan proses penyerapan
air dan mineral dapat berjalan optimum.
2. Giberelin
Giberelin merupakan hormon yang berfungsi sinergis (bekerja sama)
dengan hormon auksin. Giberelin berpengaruh terhadap perkembangan dan
perkecambahan embrio. Giberelin akan merangsang pembentukan enzim amilase.
Enzim tersebut berperan memecah senyawa amilum yang terdapat pada endosperm
(cadangan makanan) menjadi senyawa glukosa. Glukosa merupakan sumber energi
pertumbuhan. Apabila giberelin diberikan pada tumbuhan kerdil, tumbuhan akan
tumbuh normal kembali. Giberelin juga berfungsi dalam proses pembentukan biji,
yaitu merangsang pembentukan serbuk sari (pollen), memperbesar ukuran buah,
merangsang pembentukan bunga, dan mengakhiri masa dormansi pada biji. Giberelin
dengan konsentrasi rendah tidak merangsang pembentukan akar, tetapi pada
konsentrasi tinggi akan merangsang pembentukan akar.
3. Sitokinin
Sitokinin
adalah hormon yang berperan dalam pembelahan sel (sitokinesis). Fungsi
sitokinin adalah sebagai berikut:
·
merangsang
pembentukan akar dan batang serta pembentukan cabang akar dan batang dengan
menghambat dominansi apikal
·
mengatur
pertumbuhan daun dan pucuk
·
memperbesar
daun muda
·
mengatur
pembentukan bunga dan buah
·
menghambat
proses penuaan dengan cara merangsang proses serta transportasi garam-garam
mineral dan asam amino ke daun.
Senyawa
sitokinin pertama kali ditemukan pada tanaman tembakau yang disebut kinetin. Senyawa
ini dibentuk pada bagian akar dan ditransportasikan ke seluruh bagian sel
tanaman tembakau. Senyawa sitokinin juga terdapat pada tanaman jagung dan
disebut zeatin.
4. Etilen
Etilen
berperan dalam proses pematangan buah dan kerontokan daun. Apabila konsentrasi
etilen sangat tinggi dibandingkan hormon auksin dan giberelin, proses
pembentukan batang, akar, dan bunga dihambat oleh hormon ini. Namun apabila
bersama-sama dengan hormon auksin, etilen merangsang proses pembentukan bunga.
Senyawa etilen pada tumbuhan ditemukan dalam fase gas. Etilen sering
dimanfaatkan oleh para distributor atau importir buah. Buah dikemas dalam
keadaan belum masak pada saat diangkut ke pedagang buah (buah yang sudah masak
tidak diangkut menuju ke pedagang buah karena akan cepat rusak saat
pengangkutan). Setelah sampai di pedagang buah, buah-buahan tersebut diperam
dengan memberikan gas etilen agar cepat masak kemudian diperdagangkan.
5. Asam traumalin
Asam
traumalin merupakan hormon yang berperan dalam proses regenerasi sel apabila
tumbuhan mengalami kerusakan jaringan atau terluka. Jaringan akan membentuk
kalus (jaringan yang belum terdiferensiasi) pada jaringan yang rusak atau
terluka.
Selain hormon, vitamin juga
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan. Contoh vitamin adalah riboflavin
(vitamin B12), asam askorbat (vitamin C), tiamin (vitamin B1), piridoksin
(vitamin B6) dan asam nikotinat. Vitamin berperan dalam proses pembentukan
hormon dan berfungsi sebagai koenzim (komponen non protein untuk mengaktifkan
enzim).
b. Faktor Eksternal
·
Air
Fungsi air antara lain :
- Untuk Fotosintesis
- Mengaktifkan reaksi-reaksi enzim
- Membantu proses perkecambahan biji
- Menjaga (mempertahankan) kelembapan
- Untuk transpirasi
-
Meningkatkan tekanan turgor sehingga merangsang pemebelahan sel
- Menghilangkan asam asbisat
·
Suhu
/ Temperatur Lingkungan
Tinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan
tumbuh kembang, reproduksi dan kelangsungan hidup dari tanaman. Suhu yang baik
bagi tumbuhan adalah antara 22°C-37°C. Temperatur yang lebih atau kurang dari
batas normal tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan yang lambat atau
berhenti.
·
Kelembaban
Udara
Kadar air dalam udara dapat mempengaruhi pertumbuhan serta
perkembangan tumbuhan. Tempat yang lembab menguntungkan bagi tumbuhan di
mana tumbuhan dapat mendapatkan air lebih mudah serta berkurangnya penguapan
yang akan berdampak pada pembentukan sel yang lebih cepat.
·
Cahaya
Matahari
Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat
melakukan fotosintesis (khususnya tumbuhan hijau). Jika suatu tanaman
kekurangan cahaya matahari, maka tanaman itu bisa tampak pucat dan warna
tanaman itu kekuning-kuningan (etiolasi). Pada kecambah, justru sinar matahari
dapat menghambat proses pertumbuhan.
·
Nutrien
Tumbuhan memerlukan nutrien untuk kelangsungan hidupnya.
Nutrien yang dibutuhkan dalam jumlah banyak disebut unsur makro (makronutrien).
Unsur makro misalnya karbon, oksigen, hidrogen, nitrogen, sulfur, kalium,
kalsium, fosfor, dan magnesium. Sedangkan nutrien yang dibutuhkan tumbuhan
dalam jumlah sedikit disebut unsur mikro (Mikronutrien). Contoh unsur mikro
adalah klor, besi, boron, mangan, seng, tembaga, dan molibdenum. Kekurangan nutrien
di tanah atau media tempat tumbuhan hidup menyebabakan tumbuhan mengalami
defisiensi. Defisiensi mengakibatkan tumbuhan menjadi tumbuh dan berkembang
dengan tidak sempurna.
·
Kelembapan
Kelembapan ada kaitannya dengan laju transpirasi melalui
daun, karena transpirasi akan terkait dengan laju pengangkutan air dan unsur
hara terlarut. Jika kondisi lembap dapat dipertahankan, akan banyak air yang
diserap dan lebih sedikit yang diuapkan. Kondisi ini mendukung aktivitas
pemanjangan sel sehingga sel-sel lebih cepat mencapai ukuran maksimum dan
tumbuhan membesar.
2.2
Kerangka Berfikir
Dari landasan teori diatas, penulis menyatakan bahwa
setiap tumbuhan pasti akan mengalami pertumbuhan yaitu pertumbuhan primer dan
sekunder. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan adalah cahaya, suhu,
kelembaban, dan hormon. Meskipun cahaya merupakan salah satu faktor pendukung
pertumbuhan pada tumbuhan karena dapat membantu fotosintesis, namun lain halnya
dengan biji kacang hijau. Pada biji kacang hijau, cahaya menghambat kerja
hormon auksin yaitu hormon pertumbuhan sehingga perkecambahannya menjadi lambat
2.3
Hipotesis
Cahaya
dapat mempengaruhi kecepatan pertumbuhan kacang hijau. Jika biji kacang hijau
di biarkan tumbuh di tempat yang terkena cahaya matahari, maka kecepatan
pertumbuhan biji kacang hijau menjadi lebih lambat dibangdingkan pertumbuhan
biji kacang hijau yang tidak mendapat cahaya matahari.
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian
ilmiah ini penulis lakukan selama 7 hari sejak tanggal 9 Agustus 2012 sampai
dengan 15 Agustus 2012 yang mengambil lokasi di kelas XII Ipa 4 SMA Negeri 1
Negara
3.2 Metode Penelitian
Metode yang kami
lakukan dalam penelitian dalam percobaan mengenai pengaruh cahaya matahari
terhadap pertumbuhan biji kacang hijau ialah metode eksperimen yaitu metode penelitian
dengan cara melakukan percobaan terhadap pertumbuhan biji kacang hijau dengan
menanam biji kacang hijau pada polybag A dan B yang masing-masing telah diberi
ketentuan sebelumnya dan mencatatkannya pada tabel pengumpulan data
3.3
Teknik Pengambilan Sampel
Sampel penelitian ini adalah 20 biji
kacang hijau yang dimana diambil 9 biji pada polybag A yang mewakili
pertumbuhan biji kacang hijau yang terkena cahaya dan 9 biji polybag B yang
mewakili pertumbuhan biji kacang hijau yang tidak terkena cahaya.
3.4
Teknik Pengumpulan Data
3.4.1 Identifikasi variable
Variabel bebas : Cahaya
Variabel
terikat : Pertumbuhan biji
kacang hijau
Variabel
kontrol : Tanah, pupuk, biji
kacang hijau, dan polybag
3.4.2
Alat dan Bahan yang Digunakan
Alat:
1. Tempat
media tanam
Tempat media tanam yang digunakan penulis adalah berupa
2 lembar plastik polybag berukuran sedang yang diberi tanda A dimana merupakan
media tanam yang terkena sinar matahari dan tanda B dimana media tanam yang
tidak terkena cahaya matahari
2. Penggaris
Untuk mengukur
pertambahan tinggi mulai dari berbentuk biji hingga bentuk tanaman kacang hijau,
diukur dari akar hingga ujung daun dimulai dari hari ke-1 hingga hari ke-7
3. Penutup
Penutup berupa plastic berwarna gelap yang berfungsi
untuk menutup polybag B agar terhindar dari cahaya matahari
Bahan:
1. Biji
Biji yang
kami gunakan ialah biji kacang hijau yang terdiri dari 20 biji dan diambil biji
yang berukuran sama, tempat yang sama agar diupayakan variable kontrolnya
relative sama
2. Air
Air ini digunakan untuk melakukan
penyiraman sehingga tanah tetap lembab
3. Medium
tanah
Tanah/
media tanam, kami memakai tanah yang kondisinya telah kami buat sedemikian rupa
sehingga sama seperti tanah/media tanam pada pembibitan yang sebenarnya, karena
tanah diambil dari tempat yang sama untuk masing-masing polybag agar variable
kontrol relatif sama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar