Pages

Rabu, 24 April 2013

CONTOH KARYA ILMIAH || PR GUSTU



 

 
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.    Latar Belakang Masalah
            Produk kacang-kacangan dan serelia merupakan produk bahan pangan utama yang paling sering dikonsumsi oleh kalangan masyarakat. Kacang hijau merupakan tanaman penting ketiga di Indonesia setelah kacang kedelai dan kacang tanah (http://id.wikipedia.org/wiki/Kacang_hijau, diunduh pada 20 Agustus 2012). Kacang hijau memiliki berbagai manfaat dalam kehidupan sehari-hari, antara lain sebagai bahan makanan manusia, untuk pengobatan ataupun bahan pakan ternak. Selain itu, kacang hijau mengandung nutrisi yang banyak, antara lain asam lemak esensial omega-3 dan omega-6, asam folat, vitamin B, Riboflavin, vitamin B6, potasium (266 mg), phosphorus (99 mg), manganese (48 mg), kalsium (27 mg), magnesium (0,3 mg), besi (1,4 mg), zinc (0,8 mg), selenium (2,5 µg), dan fitosterol sebagai antioksidan.
Oleh karena kekayaan nutrisinya dan pengolahannya yang tidak sulit, kacang hijau amat diminati oleh masyarakat, terutama di Indonesia. Kacang hijau sering diolah menjadi bubur, ataupun menjadi bahan isi Onde-onde dan Bakpau. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan jika angka permintaan konsumen terhadap kacang hijau terus meningkat dari tahun ke tahun. Produksi kacang hijau Indonesia pada tahun 2007 sebesar 322487 ton dan menurun pada tahun 2008 sebesar 6985 ton. Dirjen Pertanian Tanaman Pangan Departemen Pertanian memprediksikan bahwa laju produksi kacang hijau di dalam negeri belum bisa mencukupi laju permintaannya sampai tahun 2010. Diperkirakan pada tahun 2010 permintaan kacang hijau mencapai 2,8 juta ton. Sementara itu, pada saat yang sama produksi kacang hijau nasional hanya mencapai 1,2 juta ton. Hal ini menandakan bahwa produksi kacang hijau kurang memenuhi angka permintaannya.
Oleh karena rendahnya produksi kacang hijau tersebut dapat diperbaiki melalui berbagai upaya perbaikan budidaya. Seperti yang kita ketahui, pertumbuhan suatu tanaman dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal, seperti cahaya, kelembapan, air, unsur hara, dan kerapatan tanam. Peningkatan produksi kacang hijau dapat diupayakan dengan cara melakukan penelitian terhadap salah satu faktor eksternal tersebut. Kerapatan tanam ,adalah salah satu faktor eksternal yang paling jarang diteliti pengaruhnya terhadap pertumbuhan kacang hijau. Padahal, kerapatan tanam juga memiliki pengaruh besar terhadap pertumbuhan suatu tanaman. Bertolak dari permasalahan ini, tim peneliti terdorong untuk melakukan suatu penelitian terhadap pertumbuhan kacang hijau, dengan kerapatan tanam sebagai variabel bebasnya. Dari penelitian ini, diharapkan tim peneliti dapat mengetahui pengaruh kerapatan tanam terhadap pertumbuhan kacang hijau. Oleh karena itu, tim peneliti menulis laporan ilmiah yang berjudul “Pengaruh Faktor Kerapatan Tanam terhadap Pertumbuhan Biji Kacang  Hijau (Phaseolus radiatus L)”.


1.2.    Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari latar belakang di atas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut  :
1.      Bagaimana pengaruh kerapatan tanam  terhadap pertumbuhan biji kacang hijau?
2.      Bagaimana pertumbuhan biji kacang hijau setelah dilakukan penanaman dengan jarak antar tanaman rapat dan kurang rapat ?
1.3. Tujuan Penelitian
1.   Untuk mengetahui pengaruh kerapatan tanam terhadap                                                                             pertumbuhan biji kacang hijau.
2. Untuk mengetahui pertumbuhan biji kacang hijau setelah dilakukan penanaman dengan jarak antar tanaman rapat dan kurang rapat.
1.3.    Manfaat Penelitian
            Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut  :
1.      Dengan melakukan percobaan tersebut, kita dapat mengelola luas lahan pertanian yang sempit untuk dapat di manfaatkan secara maksimal.
2.      Dengan melakukan percobaan tersebut, kita dapat mengetahui pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau dengan memperhatikan kerapatan tanamnya.






 
BAB  II


 

 
LANDASAN TEORI

Dalam bab II ini akan diuraikan tentang : Tinjauan Singkat Tentang Biji Kacang Hijau serta Pertumbuhan dan Peekembangan.

2.1.    Tinjauan Singkat tentang Biji Kacang Hijau
          2.1.1.   Kedudukan Kacang Hijau Dalam Klasifikasi
                            Kacang hijau merupakan salah satu tanaman semusim yang berumur pendek (kurang lebih 60 hari). Dalam dunia tumbuh-tumbuhan, tanaman ini diklasifikasikan seperti berikut ini.
Kingdom          : Plantae (Tumbuhan)
                     Subkingdom     : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
                     Super Divisi      : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
                     Divisi                : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
                     Kelas                : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
                     Sub Kelas         : Rosidae
                     Ordo                 : Fabales
                     Famili               : Fabaceae (suku polong-polongan)
                     Genus               : Phaseolus
                     Spesies              : Phaseolus radiatus L.

          2.1.2.   Ciri-ciri Tanaman Kacang Hijau
                     2.1.2.1.  Ciri – Ciri.
                                                   Tanaman kacang hijau berbatang tegak dengan ketinggian sangat bervariasi, antara 30-60 cm, tergantung varietasnya. Cabangnya menyamping pada bagian utama, berbentuk bulat dan berbulu.

                                                Warna batang dan cabangnya ada yang hijau dan ada yang ungu. Daunnya terdiri dari tiga helaian dan letaknya berseling. Tangkai daunnya cukup panjang, lebih panjang dari daunnya. Warna daunnya hijau muda sampai hiaju tua.
Bunga kacang hijau berwarna kuning, tersusun dalam tandan, keluar pada cabang serta batang, dan dapat menyerbuk sendiri.
                                                Polong kacang hijau berbentuk silindris dengan panjang antara 6-15 cm dan biasanya berbulu pendek. Sewaktu muda polong berwarna hijau dan dan setelah tua berwarna hitam atau coklat. Setiap polong berisi 10-15 biji.
                                                Biji kacang hijau lebih kecil dibanding biji kacang-kacangan lain. Warna bijinya kebanyakan hijau kusam atau hijau mengkilap, beberapa ada yang berwarna kuning, cokelat dan hitam . Tanaman kacang hijau berakar tunggang dengan akar cabang pada permukaan.
2.2 Tinjauan Singkat Pertumbuhan dan Perkembangan
          2.2.1 Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
                              Pertumbuhan adalah sintesis protoplasma, biasanya diikuti oleh              perubahan bentuk dan penambahan massa yang dapat lebih besar dari penambahan plasma itu. Selain perubahan bentuk, pertumbuhan pada tumbuhan juga menyebabkan terjadinya perubahan aktivitas fisiologis, susunan biokimianya serta struktur dalamnya. Proses ini dinamakan diferensiasi.
            Deferensiasi itu terjadi sebagai akibat perbedaan dalam pertambahan plasmanya, jenis organelnya, arah perbatangannya, pembentukan dinding selnya, kematian protoplasmanya, dan seterusnya. Keseluruhan proses ini menyebabkan perkembangan pada tumbuhan tingkat tinggi. Pertumbuhan merupakan gabungan antara pembentangan dan perbanyakan sel. Tempat berlangsungnya pertumbuhan hanya di meristem. Sel dewasa yang tumbuh kembali dinamakan meristem sekunder. Perbedaan ukuran diantara organ-organ yang struktur anatominya sama dapat terjadi akibt perbedaan jumlah sel atau aturan masing-masing sel penyusunnya.

2.2.2           Macam-macam pertumbuhan pada tumbuhan, yaitu:
1. Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang memanjang baik yang terjadi pada ujung akar maupun ujung batang. Pertumbuhan primer dapat diukur secara kuantitatif yaitu dengan menggunakan alat auksanometer
        Pertumbuhan primer pada ujung akar dan ujung batang dapat dibedakan menjadi 3 daerah yaitu:
a. Daerah pembelahan sel, terdapat di bagian ujung akar. Sel-sel di daerah ini aktif membelah (bersifat meristematik)
b. Daerah perpanjangan sel, terletak di belakang daerah pembelahan. Sel-sel di daerah ini memiliki kemampuan untuk membesar dan memanjang.
c. Daerah diferensiasi sel, merupakan daerah yang sel-selnya berdiferensiasi menjadi sel-sel yang mempunyai fungsi dan struktur khusus.

2. Pertumbuhan sekunder adalah pertumbuhan yang dapat menambah diameter batang. Pertumbuhan sekunder merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil.

2.2.3        Faktor-faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan
1.      Faktor eksternal/lingkungan: faktor ini merupakan faktor luar yang erat sekali hubungannya dengan proses pertumbuhan dan perkembangan. Beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan adalah sebagai berikut.

a. Air dan Mineral à berpengaruh pada pertumbuhan tajuk 2 akar. Diferensiasi salah satu unsur hara atau lebih akan menghambat atau menyebabkan pertumbuhan tak normal.
b.   Kelembaban.
c. Suhu à di antaranya mempengaruhi kerja enzim. Suhu ideal yang diperlukan untuk pertumbuhan yang paling baik adalah suhu optimum, yang berbeda untuk tiap jenis tumbuhan.
d.   Cahaya à mempengaruhi fotosintesis. Secara umum merupakan faktor penghambat. Etiolasi adalah pertumbuhan yang sangat cepat di tempat yang gelap. Fotoperiodisme adalah respon tumbuhan terhadap intensitas cahaya dan panjang penyinaran.
e.  Kerapatan
2.       Faktor Internal: merupakan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan yang berasal dari tumbuhan itu sendiri
a.       Hereditas
b.       Hormon
·      Auksin
Adalah senyawa asam indol asetat (IAA) yang dihasilkan di ujung meristem apikal (ujung akar dan batang). F.W. Went (1928) pertama kali menemukan auksin pada ujung koleoptil kecambah gandum Avena sativa.
-membantu perkecambahan
-dominasi apical
·      Giberelin
Senyawa ini dihasilkan oleh jamur Giberella fujikuroi atau Fusarium moniliformae, ditemukan oleh F. Kurusawa.
Fungsi giberelin :
- pemanjangan tumbuhan
- berperan dalam partenokarpi
·      Sitokinin
Pertama kali ditemukan pada tembakau. Hormon ini merangsang pembelahan sel.
·      Gas etilen
Banyak ditemukan pada buah yang sudah tua
·      Asam absiat
·      Florigen
·      Kalin
·      Hormon pertumbuhan organ, terdiri dari :
- Rhizokalin
- Kaulokali
- Filokalin
- Antokalin
·      Asam traumalin atau kambium luka
Merangsang pembelahan sel di daerah luka sebagai mekanisme untuk menutupi luka

2.3     Kerangka Berfikir
                                    Berdasarkan teori tentang ciri – ciri kacang hijau, kami berpendapat bahwa dengan ciri tersebut yaitu tumbuhan kacang hijau tergolong tumbuhan yang tidak terlalu banyak dipengaruhi oleh faktor eksternal, tetapi kebanyakan dipengaruhi oleh faktor internalnya. Faktor eksternal sedikit berpengaruh pada penelitian yang kami lakukan.  Berdasarkan aspek morfologi dan fisiologinya, kacang hijau dalam penelitian kami mulai menghasilkan kecambah ketika berumur 2 hari. Pertumbuhan kecambah tersebut tidak lepas dari rutinitas penyiraman yang kami lakukan. Karena perkecambahan biji kacang hijau juga sangat dipengaruhi oleh faktor air (sumber makanan) itu sendiri.




2.4.    Hipotesis
Berdasarkan landasan teori di atas kami mengajukan hipotesis sebagai berikut :
1.      Kerapatan tanaman mempengaruhi pertumbuhan biji kacang hijau.
2.      Jika dilakukan penanaman dengan jarak yang rapat, maka pertumbuhan tanaman akan lambat, begitu juga sebaliknya.


BAB  III

 

 
METODE PENELITIAN


3.1.    Tempat dan Waktu Penelitian
                     Penelitian ilmiah ini kami lakukan sejak tanggal 9 Agustus 2012 sampai dengan 16 Agustus 2012 yang mengambil lokasi sebagain di ruang kelas XII IPA 4 SMA Negeri 1 Negara dan di rumah penulis.

3.2.    Metode Penelitian
                     Tim penulis dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deduktif yaitu dari umum ke mengkhusus atau dari yang biasa menjadi lebih terspesialisai kesuatu bidang terrtentu.

 

3.3.    Teknik Sampel penelitian
                                 Sampel penelitian ini adalah sebanyak 17 biji, masing – masing 9 biji dari kelompok A, 5 biji kelompok B dan 3 biji dari kelompok C.
3.4.    Teknik Pengumpulan Data
                                 Dalam bahasan ini diuraikan tentang : identifikasi variabel, alat dan bahan yang digunakan,  teknik pengukuran, dan proses pengumpulan data.
                     3.4.1      Identifikasi Variabel 
                                    Variabel dalam penelitian ini adalah  :
                                    1.    Variabel bebas, yaitu variabel yang secara sengaja diubah-ubah. Dalam penelitian ini variabel bebas adalah jumlah biji kacng hijau yang ditanam dan jarak tanamnya.
                                    2.    Variabel terikat yaitu variabel yang berubah-ubah sebagai akibat dari variable bebas. Dalam penelitian ini variabel terikat adalah Kecepatan Pertumbuhan dan biji kacang hijau.
                                    3.    Variabel control yaitu yang dapat mempengaruhi hasil eksperimen tetapi dijaga agar tidak memberikan pengaruh. Sebagai variabel control adalah Polybag, jenis tanah, biji kacang hijau, dan cara penyiraman.
                     3.4.2.     Alat dan Bahan Yang Digunakan
                                    Alat dan bahan yang digunakan meliputi :
1.   3 buah polybag
2.      Tanah yang subur
3.      Biji kacang hijau
4.      Air
5.      Penggaris
   3.4.3.     Cara Kerja
1.      Siapkan 3 buah polybag
2.      Isi dengan tanah
3.      Tanam biji kacang hijau di pot A dengan kerapatan 9 tanaman dan jarak antar tanaman 1 cm dlm pot A
4.      Tanam biji kacang hijau di pot B dengan kerapatan 5 tanaman dan jarak antar tanaman 2 cm dlm pot B.
5.      Tanam biji kacang hijau di pot C 3 biji.
6.      Sirami 2x sehari,  pagi dan siang
7.      Ukur tinggi batang dengan penggaris
8.      Tulis data di dalam Tabel
                     3.4.4.     Teknik Pengukuran
                                    Pengukuran kami lakukan dengan mengukur panjang pertumbuhan biji kacang hijau yang berhasil tumbuh pada polybag A,B,C. Sampai hari ke 7 sejak penanaman dilakukan.
                     3..4.5.    Proses Pengumpulan Data
                                    Proses pengumpulan data meliputi :
                                   
                                    1.   Penyiapan Bibit
                                           Biji kacang hijau yang digunakan sebagai bibit adalah biji kacang hijau yang telah kami rendam sebelumnya, dan dipilih biji yang layak ditanam yaitu ;
                                           Kelompok I       :    Merupakan biji kacang hijau yang berjumlah 9 biji, yang ditanam dengan jarak tanam lebih rapat.
                                           Kelompok II     :    Merupakan biji kacang hijau yang berjumlah 5 biji, yang ditanam dengan jarak yang kurang rapat dari kelompok A.
                                           Kelompok  III   :    Merupakan biji kacang hijau yang berjumlah 3 biji, yang ditanam dengan jarak yang kurang rapat dari kelompok A dan B.
                                           Biji – biji kacang hijau yang telah dikelompokkan tersebut kemudian ditanam sesuai aturan tanam yang sudah kami rencanakan.
                                    2.    Percobaan Dilakukan
                                                Serangkaian percobaan dilakukan sebagai berikut  :
                                           Biji kacang hijau yang telah direndam 3 jam lamanya, ditanam di 3 buah polybag yang telah diisi tanah subur dalam jumlah yang sama, dengan aturan yang sudah ditentukan. Untuk menghindarkan kesalahan, masing – masing gelas plastik diisi label A,B, dan C.

                                           Setelah bibit – bibit tersebut ditempatkan sedemikian rupa, maka langkah berikutnya adalah membuat kondisi media tanam / tanah agar menyerupai kondisi yang sebenarnya        yaitu dengan cara melakukan penyiraman secara rutin dan volume air yang diberikan sama. Langkah terakhir adalah menempatkan ke-3 polybag pada tempat yang telah disiapkan.
                                           Keseluruhan kelompok/polybag persemaian diperlakukan dengan cara yang sama yaitu penyiraman dilakukan setiap hari sebanyak   2 kali yaitu pagi hari sekitar pukul 07.00 wita dan siang hari sekitar pukul 13.30 wita, perlakuan seperti ini dilakukan secara   berulang – ulang sampai bibit kacang hijau pada polybag, jelas kelihatan pertumbuhan antara penanaman kacang hijau yang penanamannya rapat dan kurang rapat. Data tersebut dicatat dengan menggunakan tabel pengumpulan data, sesuai kelompok masing – masing. 
                                           Tabel pengumpulan data sebagai contoh untuk kelompok A, formatnya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut  :






Hari

Ke -

Jumlah Bibit Yang Berhasil Tumbuh Pada Sub Kelompok
Jml

Ket

I.1
I.2
I.3
I.4
I.5
I.6
I.7
I.8
I.9
I.10
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10












Jml













 

            Tabel 1 : Format Tabel Pengumpulan Data



 
 

4.2.    Pembahasan
                     Pada tabel tersebut dapat dilihat bahwa masih ada bibit yang tidak berhasil tumbuh pada masing – masing sub kelompok. Jumlah keseluruhan bibit kacang hijau yang berhasil tumbuh adalah sebanyak 12 bibit kacang hijau yang dimana bibit tersebut mulai tumbuh pada hari ke 2, dan pada hari ke 7 bibit kacang hijau tumbuh maksimal.
                     Pada pot A  sebanyak 6 buah bibit yang berhasil tumbuh dan 3 sisanya tidak berhasil tumbuh. Pada pot B sebanyak 3 buah bibit yang berhasil tumbuh dan 2 sisanya tidak berhasil tumbuh. Pada pot C 3 buah bibitnya berhasil tumbuh dan tidak ada yang tidak berhasil tumbuh.
                     Dengan memperhatikan data tersebut diatas jelaslah bahwa ada perbedaan dan pengaruh kerapatan tanam terhadap daya pertumbuhan biji kacang hijau pada masing-masing pot yang telah diteliti. Kerapatan tanam yang terlalu rapat dapat mengurangi daya pertumbuhan biji kacang hijau tersebut. Sebaliknya kerapatan tanam kacang hijau yang kurang rapat dapat berimbas kepada baiknya daya pertumbuhan dari kacang hijau itu sendiri.
                      Walaupun kerapatan tanam dapat mempengaruhi pertumbuhan biji kacang hijau dalam segi baik dan tidaknya pertumbuhan yang tejadi pada setiap pot atau polybag. Namun dalam penelitian yang kami lakukan kami menemukan perbedaan cepat tumbuhnya biji kacang hijau pada setiap polybag, pada biji kacang hijau yang penanamannya rapat pada polybag A, biji kacang hijau dapat tumbuh dengan cepat, namun pertumbuhannya tidak merata bahkan gagal untuk tumbuh. Begitu  pula pada polybag B, pertumbuhannya tidak merata. Namun, pada polybag C pertumbuhannya merata, dan ke-3 bijinya tumbuh dengan baik.

4.3.    Pengujian Hipotesis
            Dari tabel tersebut demikian pula pembahasan yang telah dilakukan, maka akan semakin memberikan keyakinan bahwa hipotesis tentang adanya Pengaruh kerapatan terhadap petumbuhan biji kacang hijau. Yang pertumbuhannya tidak berlangsung dengan baik. Namun, dalam penelitian ditemukannya hipotesis yang tidak sesuai dengan hasil penelitian, yaitu hipotesis sebelumnya yang menyatakan “jika dilakukan penanaman dengan jarak rapat, maka pertumbuhan biji kacang hijau akan lambat, begitu juga sebaliknya”. Jelas dalam penelitian diperoleh pertumbuhan biji kacang hijau yang jarak tanamnya rapat tumbuh dengan cepat dibandingkan biji kacang hijau yang jarak tanamnya kurang rapat. Jadi, kerapatan tanam tidak berpengaruh pada cepat lambatnya pertumbuhan pada biji kacang hijau. Namun, berpengaruh pada baik tidaknya pertumbuhan biji kacang hijau walau prosentasenya tidak banyak.



BAB  V

 
PENUTUP

5.1.    Simpulan
                        Dari hasil penelitian yang dibahas dalam karya tulis ini  dapat disimpulkan sebagai berikut  :
          1.    Bahwa adanya pengaruh kerapatan tanam terhadap pertumbuhan biji kacang hijau yaitu pada baik tidaknya pertumbuhan yang terjadi
          2.    Bahwa kerapatan tanam tidak memengaruhi cepat lambatnya pertumbuhan biji kacang hijau.

5.2.    Saran Tindak
          1.    Perlu diadakan penelitian lebih lanjut mengenai berbagai permasalahan utamanya masalah pertanian, yang berhubungan dengan penelitian ini misalnya biji manakah yang pert
          2.    Para Petani agar mampu memanfaatkan hasil penelitian ini untuk memecahkan masalah pembibitan yang selama ini dihadapi, yaitu dengan memetik padi yang sudah betul – betul matang dan diambil biji padi 2/3 bagian yang terdapat diujung bulir, agar mendapat prosentase perkecambahan yang tinggi, dengan cara memotong terlebih dulu pada bulirnya sebelum menjadi gabah, sebanyak bibit yang diperlukan.
22
 

DAFTAR  PUSTAKA

 
 

Bagod Sudjadi M.Ed.,Drs. dan Dra.Siti Laila, M.Pd, (2004) Biologi Sains dalam Kehidupan. Surabaya : Penerbit Yudistira.

Djamhur Winata sasmita, Sukarno, ( 1993 ) Biologi I . Jakarta : Penerbit Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Departemen Pendidikan Nasional ( 2000 ) Kumpulan naskah Pemenang Lomba Penelitian Ilmiah Remaja Tahun 2002. Jakarta : Penerbit Departemen Pendidikan Nasional.

Kimball, John W, H. Siti Soetarmi Tjitosomo, Nawangsari Sugiri, ( 1999 )  Biologi Jilid 2. Edisi Kelima, Jakarta : Penerbit Erlangga.

Loveless, A.R. ( 1999 ) Prinsip – Prinsip Biologi Tumbuhan Untuk Daerah Tropik. Jilid 2,  Jakarta : Penerbit PT Gramedia.

Poerwadarminta, W.J.S. ( 1999 ). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Penerbit Balai Pustaka.

Rifai, Mien Achmad. ( 1989 ). Kamus Biologi Anatomi, Morfologi, Taksonomi, Botani. Bogor : Penerbit Balai Pustaka.

Steenis, Van, Dr. C.G.G.J. (1978) Flora. Jakarta : Penerbit PT. Pradnya Paramita.

Sudarmo, Subiyakto. ( 1991 ). Pengendalian Serangan Hama Penyakit dan Gulma Padi. Yogyakarta : Penerbit Kanisius.

23
 

 
KATA PENGANTAR
 

              Puja dan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang melimpahkan berkat dan anugrah – Nya sehingga kami sebagai penulis telah diberikan kekuatan dan inspirasi dalam menyelesaikan tulisan ini yang berupa karya ilmiah.
              Karya ilmiah ini disusun untuk memenuhi Tugas Biologi Tentang Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman. Manfaat dari pembuatan Tugas Biologi Tentang Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman ini begitu besar, maka penulis mendukung pelaksanaannya, karena merupakan sarana pengembangan cara belajar remaja, khususnya pelajar untuk mengembangkan daya cipta dan penemuan baru dalam bidang ilmiah sebagai hasil karya sendiri, yang dapat memberikan sumbangan pikiran dalam dunia ilmu pengetahuan.
              Sesuai maksud dan tujuan dari lomba karya ilmiah remaja ini maka penulis menyelidiki tentang “Pengaruh Faktor Kerapatan Tanam (Phaseolus radiatus L) terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang  Hijau”.        Kami sebagai penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada  :
1.    Yang terhormat Bapak Kepala SMA Negeri 1 Negara yang telah banyak memberikan dorongan
2.    Guru Pembimbing atau guru mata pelajaran Biologi SMA Negeri 1 Negara yang telah mengarahkan dan membimbing kami sehingga tulisan ini dapat terlaksana.
3.    Teman – teman sekalian yang telah mendukung proses pembuatan karya ilmiah ini.
4.    Pihak – pihak lain yang tidak disebutkan satu - persatu telah banyak pula membantu dalam penulisan ini.
Akhirnya penulis berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi kita.


                                                                         Negara,            2005
                                                                                     
                                                                                    Penulis
iii
 

INTISARI
PENGARUH FAKTOR KERAPATAN  TANAM (Phaseolus radiatus L) TERHADAP PERTUMBUHAN BIJI KACANG  HIJAU
         

 
 

Permasalahan yang dihadapi petani kita, salah satunya adalah masalah penanaman yaitu adanya penanaman dengan jarak antara tanaman yang tidak diperhatikan, hal terseebut dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman kacang hjau. Adanya masalah tersebut kami tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengaruh factor kerapataan tanam terhadap pertumbuhan biji kacang hijau. Penulis merumuskan masalah yaitu : Bagaimana pengaruh kerapatan penanaman  terhadap pertumbuhan biji kacang hijau?
Bagaimana pertumbuhan biji kacang hijau setelah dilakukan penanaman dengan jarak antar tanaman rapat dan tidak rapat ? Penelitian ini bermanfaat bagi para petani dalam mengelola lahan pertanian yang sempit dangan menanam bibit kacang hijau dengan jumlah yang sesuai dan menghasilkan hasil yang maksimal.          Penelitian ini dilakukan dengan membandingkan pertumbuhan rata-rata pada kelompok atau polybag A, B, C. Data dari penelitian tersebut diperoleh bahwa biji kacang hijau pada kelompok A pertumbuhannya tidak merata, karena ada yang tumbuh sangat cepat, sedang, dan bahkan tidak tumbuh sama sekali. Begitu pula yang didapat pada polybag B. Namun, pada polybag C pertumbuhannya merata. Dari data tersebut  dianalisis dan dibahas sehingga menghasilkan suatu kesimpulan yaitu ada pengaruh kerapatan tanam terhadap pertumbuhan biji kacang hijau walau prosentasinya tidak banyak. Namun, kerapatan tanam tperbedaan daya perkecambahan biji padi bagian ujung, tengah dan pangkal bulir. Biji yang terdapat di bagian ujung prosentase perkecambahannya paling tinggi dibandingkan dengan biji yang terdaidak berpengaruh pada cepat lambatnya pertumbuhan pada biji kacang hijau. Kepada para petani disarankan agar membuat bibit dapat memanfaatkan hasil penelitian ini, yaitu dengan memetik biji padi 2/3 bagian ujung bulir.



iv
 


 
DAFTAR  ISI

 

Halaman

 
 

Halaman Judul.............................................................................................          i
Lembar Pengesahan.....................................................................................         ii
Kata Pengantar.............................................................................................         iii  
Intisari..........................................................................................................         iv
Daftar Isi......................................................................................................         v
Daftar Tabel.................................................................................................        vii
Daftar Gambar.............................................................................................        viii
Daftar Grafik...............................................................................................         ix
BAB  I       PENDAHULUAN
                   1.1.   Latar Belakang Masalah..................................................         1
                   1.2.   Rumusan Masalah............................................................         2
                   1.3.   Tujuan Penelitian.............................................................         2
                   1.4.   Manfaat Penelitian...........................................................         2
                  
BAB  II      LANDASAN TEORI
                   2.1.   Tinjauan Singkat Tentang Biji Kacang Hijau..................         5
                            2.1.1.   Kedudukan Kacang Hijau Dalam Klasifikasi......         5
                            2.1.2.   Ciri-Ciri Tanaman Kacang Hijau.........................         5
                   2.2.   Tinjauan Singkat Pertumbuhan dan Perkembangan........         7
                            2.2.1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan........         7
                            2.2.2. Macam-Macam Pertumbuhan pada Tanaman........         8
                            2.2.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan..        8
                   2.3. Kerangka Berfikir………………………………………....        9
                   2.4.   Hipotesis..........................................................................         9
BAB III     METODE PENELITIAN
                   3.1.   Tempat dan Waktu Penelitian..........................................        10
                   3.2.   Metode Penelitian............................................................        10
                            3.3.1.   Jenis Penelitian.....................................................        10
v
 

 
                   3.3. Teknik Sampel Penelitian...................................................        11
                   3.4. Teknik Pengumpulan data..................................................        11
                            3.4.1. Identifikasi Variabel
                            3.4.2. Alat dan Bahan yang Digunakan
                            3.4.3. Cara
                            3.4.4. Teknik Pengukuran
                            3.4.5. Proses Pengumpulan Data
BAB IV     HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
                   4.1.   Deskripsi Hasil Penelitian................................................        17
                   4.2.   Pembahasan.....................................................................        18
                   4.3.   Pengujian Hipotesis.........................................................        21
BAB V       PENUTUP    
                   5.1.   Simpulan..........................................................................        22
                   5.2.   Saran Tindak....................................................................        22
Daftar Pustaka                                                                                                      23

Tidak ada komentar:

Posting Komentar