Pages

Selasa, 14 Mei 2013

FAKTA SEJARAH PADA SAAT PROKLAMASI || PR GUSTU


Berikut fakta sejarah yang terjadi pada saat Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ( diperoleh dari berbagai rangkuman sumber sejarah Bangsa Indonesia antara lain dari : Sekretariat Negara RI & Wikipedia ) :
Perdebatan Antara Golongan Tua & Golongan Muda
Proklamasi, ternyata didahului oleh perdebatan hebat antara golongan pemuda dengan golongan tua. Baik golongan tua maupun golongan muda, sesungguhnya sama-sama menginginkan secepatnya dilakukan Proklamasi Kemerdekaan dalam suasana kekosongan kekuasaan dari tangan pemerintah Jepang. Hanya saja, mengenai cara melaksanakan proklamasi itu terdapat perbedaan pendapat. Golongan tua, sesuai dengan perhitungan politiknya, berpendapat bahwa Indonesia dapat merdeka tanpa pertumpahan darah, jika tetap bekerjasama dengan Jepang.
Karena itu, untuk memproklamasikan kemerdekaan, diperlukan suatu revolusi yang terorganisir. Soekarno dan Hatta, dua tokoh golongan tua, bermaksud membicarakan pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan dalam rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia ( PPKI ). Dengan cara itu, pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan tidak menyimpang dari ketentuan pemerintah Jepang. Sikap inilah yang tidak disetujui oleh golongan pemuda. Mereka menganggap, bahwa PPKI adalah badan buatan Jepang. Sebaliknya, golongan pemuda menghendaki terlaksananya Proklamasi Kemerdekaan itu, dengan kekuatan sendiri. Lepas sama sekali dari campur tangan pemerintah Jepang. Perbedaan pendapat ini, mengakibatkan penekanan-penekanan golongan pemuda kepada golongan tua yang mendorong mereka melakukan “aksi penculikan” terhadap diri Soekarno-Hatta ( lihat Marwati Djoened Poesponegoro, ed. 1984:77-81 )
Tanggal 15 Agustus 1945, kira-kira pukul 22.00, di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta, tempat kediaman Bung Karno, berlangsung perdebatan serius antara sekelompok pemuda dengan Bung Karno mengenai Proklamasi Kemerdekaan sebagaimana dilukiskan Lasmidjah Hardi ( 1984:58 ); Ahmad Soebardjo ( 1978:85-87 ) sebagai berikut:
Sekarang Bung, sekarang! malam ini juga kita kobarkan revolusi !” kata Chaerul Saleh dengan meyakinkan Bung Karno bahwa ribuan pasukan bersenjata sudah siap mengepung kota dengan maksud mengusir tentara Jepang. ” Kita harus segera merebut kekuasaan !” tukas Sukarni berapi-api. ” Kami sudah siap mempertaruhkan jiwa kami !” seru mereka bersahutan. Wikana malah berani mengancam Soekarno dengan pernyataan; ” Jika Bung Karno tidak mengeluarkan pengumuman pada malam ini juga, akan berakibat terjadinya suatu pertumpahan darah dan pembunuhan besar-besaran esok hari .”
Mendengar kata-kata ancaman seperti itu, Soekarno naik darah dan berdiri menuju Wikana sambil berkata: ” Ini batang leherku, seretlah saya ke pojok itu dan potonglah leherku malam ini juga! Kamu tidak usah menunggu esok hari !”. Hatta kemudian memperingatkan Wikana; “… Jepang adalah masa silam. Kita sekarang harus menghadapi Belanda yang akan berusaha untuk kembali menjadi tuan di negeri kita ini. Jika saudara tidak setuju dengan apa yang telah saya katakan, dan mengira bahwa saudara telah siap dan sanggup untuk memproklamasikan kemerdekaan, mengapa saudara tidak memproklamasikan kemerdekaan itu sendiri ? Mengapa meminta Soekarno untuk melakukan hal itu ?”
Namun, para pemuda terus mendesak; ” apakah kita harus menunggu hingga kemerdekaan itu diberikan kepada kita sebagai hadiah, walaupun Jepang sendiri telah menyerah dan telah takluk dalam ‘Perang Sucinya ‘!”. ” Mengapa bukan rakyat itu sendiri yang memprokla­masikan kemerdekaannya ? Mengapa bukan kita yang menyata­kan kemerdekaan kita sendiri, sebagai suatu bangsa ?”. Dengan lirih, setelah amarahnya reda, Soekarno berkata; “… kekuatan yang segelintir ini tidak cukup untuk melawan kekuatan bersenjata dan kesiapan total tentara Jepang! Coba, apa yang bisa kau perlihatkan kepada saya ? Mana bukti kekuatan yang diperhitungkan itu ? Apa tindakan bagian keamananmu untuk menyelamatkan perempuan dan anak-anak ? Bagaimana cara mempertahankan kemerdekaan setelah diproklamasikan ? Kita tidak akan mendapat bantuan dari Jepang atau Sekutu. Coba bayangkan, bagaimana kita akan tegak di atas kekuatan sendiri “. Demikian jawab Bung Karno dengan tenang.
Para pemuda, tetap menuntut agar Soekarno-Hatta segera memproklamasikan kemerdekaan. Namun, kedua tokoh itu pun, tetap pada pendiriannya semula. Setelah berulangkali didesak oleh para pemuda, Bung Karno menjawab bahwa ia tidak bisa memutuskannya sendiri, ia harus berunding dengan para tokoh lainnya. Utusan pemuda mempersilahkan Bung Karno untuk berunding. Para tokoh yang hadir pada waktu itu antara lain, Mohammad Hatta, Soebardjo, Iwa Kusumasomantri, Djojopranoto, dan Sudiro. Tidak lama kemudian, Hatta menyampaikan keputusan, bahwa usul para pemuda tidak dapat diterima dengan alasan kurang perhitungan serta kemungkinan timbulnya banyak korban jiwa dan harta. Mendengar penjelasan Hatta, para pemuda nampak tidak puas. Mereka mengambil kesimpulan yang menyimpang; menculik Bung Karno dan Bung Hatta dengan maksud menyingkirkan kedua tokoh itu dari pengaruh Jepang.
Pukul 04.00 dinihari, tanggal 16 Agustus 1945, Soekarno dan Hatta oleh sekelompok pemuda dibawa ke Rengasdengklok. Aksi “penculikan” itu sangat mengecewakan Bung Karno, sebagaimana dikemukakan Lasmidjah Hardi ( 1984:60 ). Bung Karno marah dan kecewa, terutama karena para pemuda tidak mau mendengarkan pertimbangannya yang sehat. Mereka menganggap perbuatannya itu sebagai tindakan patriotik. Namun, melihat keadaan dan situasi yang panas, Bung Karno tidak mempunyai pilihan lain, kecuali mengikuti kehendak para pemuda untuk dibawa ke tempat yang mereka tentukan. Fatmawati istrinya, dan Guntur yang pada waktu itu belum berumur satu tahun, ia ikut sertakan.
Rengasdengklok kota kecil dekat Karawang dipilih oleh para pemuda untuk mengamankan Soekarno-Hatta dengan perhitungan militer; antara anggota PETA ( Pembela Tanah Air ) Daidan Purwakarta dengan Daidan Jakarta telah terjalin hubungan erat sejak mereka mengadakan latihan bersama-sama. Di samping itu, Rengasdengklok letaknya terpencil sekitar 15 km. dari Kedunggede Karawang. Dengan demikian, deteksi dengan mudah dilakukan terhadap setiap gerakan tentara Jepang yang mendekati Rengasdengklok, baik yang datang dari arah Jakarta maupun dari arah Bandung atau Jawa Tengah.
Sehari penuh, Soekarno dan Hatta berada di Rengasdengklok. Maksud para pemuda untuk menekan mereka, supaya segera melaksanakan Proklamasi Kemerdekaan terlepas dari segala kaitan dengan Jepang, rupa-rupanya tidak membuahkan hasil. Agaknya keduanya memiliki wibawa yang cukup besar. Para pemuda yang membawanya ke Rengasdengklok, segan untuk melakukan penekanan terhadap keduanya. Sukarni dan kawan-kawannya, hanya dapat mendesak Soekarno-Hatta untuk menyatakan proklamasi secepatnya seperti yang telah direncanakan oleh para pemuda di Jakarta . Akan tetapi, Soekarno-Hatta tidak mau didesak begitu saja. Keduanya, tetap berpegang teguh pada perhitungan dan rencana mereka sendiri. Di sebuah pondok bambu berbentuk panggung di tengah persawahan Rengasdengklok, siang itu terjadi perdebatan panas; ” Revolusi berada di tangan kami sekarang dan kami memerintahkan Bung, kalau Bung tidak memulai revolusi malam ini, lalu …”. ” Lalu apa ?” teriak Bung Karno sambil beranjak dari kursinya, dengan kemarahan yang menyala-nyala. Semua terkejut, tidak seorang pun yang bergerak atau berbicara.
Waktu suasana tenang kembali. Setelah Bung Karno duduk. Dengan suara rendah ia mulai berbicara; ” Yang paling penting di dalam peperangan dan revolusi adalah saatnya yang tepat. Di Saigon, saya sudah merencanakan seluruh pekerjaan ini untuk dijalankan tanggal 17 “. ” Mengapa justru diambil tanggal 17, mengapa tidak sekarang saja, atau tanggal 16 ?” tanya Sukarni. ” Saya seorang yang percaya pada mistik”. Saya tidak dapat menerangkan dengan pertimbangan akal, mengapa tanggal 17 lebih memberi harapan kepadaku. Akan tetapi saya merasakan di dalam kalbuku, bahwa itu adalah saat yang baik. Angka 17 adalah angka suci. Pertama-tama kita sedang berada dalam bulan suci Ramadhan, waktu kita semua berpuasa, ini berarti saat yang paling suci bagi kita. tanggal 17 besok hari Jumat, hari Jumat itu Jumat legi, Jumat yang berbahagia, Jumat suci. Al-Qur’an diturunkan tanggal 17, orang Islam sembahyang 17 rakaat, oleh karena itu kesucian angka 17 bukanlah buatan manusia “. Demikianlah antara lain dialog antara Bung Karno dengan para pemuda di Rengasdengklok sebagaimana ditulis Lasmidjah Hardi ( 1984:61 ).
Sementara itu, di Jakarta, antara Mr. Ahmad Soebardjo dari golongan tua dengan Wikana dari golongan muda membicarakan kemerdekaan yang harus dilaksanakan di Jakarta . Laksamana Tadashi Maeda, bersedia untuk menjamin keselamatan mereka selama berada di rumahnya. Berdasarkan kesepakatan itu, Jusuf Kunto dari pihak pemuda, hari itu juga mengantar Ahmad Soebardjo bersama sekretaris pribadinya, Sudiro, ke Rengasdengklok untuk menjemput Soekarno dan Hatta. Rombongan penjemput tiba di Rengasdengklok sekitar pukul 17.00. Ahmad Soebardjo memberikan jaminan, bahwa Proklamasi Kemerdekaan akan diumumkan pada tanggal 17 Agustus 1945, selambat-lambatnya pukul 12.00. Dengan jaminan itu, komandan kompi PETA setempat, Cudanco Soebeno, bersedia melepaskan Soekarno dan Hatta kembali ke Jakarta ( Marwati Djoened Poesponegoro, ed. 1984:82-83 ).
Merumuskan Teks Proklamasi Kemerdekaan
Rombongan Soekarno-Hatta tiba di Jakarta sekitar pukul 23.00. Langsung menuju rumah Laksamana Tadashi Maeda di Jalan Imam Bonjol No.1, setelah lebih dahulu menurunkan Fatmawati dan putranya di rumah Soekarno. Rumah Laksamada Maeda, dipilih sebagai tempat penyusunan teks Proklamasi karena sikap Maeda sendiri yang memberikan jaminan keselamatan pada Bung Karno dan tokoh-tokoh lainnya. De Graff yang dikutip Soebardjo ( 1978:60-61 ) melukiskan sikap Maeda seperti ini. Sikap dari Maeda tentunya memberi kesan aneh bagi orang-orang Indonesia itu, karena perwira Angkatan Laut ini selalu berhubungan dengan rakyat Indonesia.
Sebagai seorang perwira Angkatan Laut yang telah melihat lebih banyak dunia ini dari rata-rata seorang perwira Angkatan Darat , ia mempunyai pandangan yang lebih tepat tentang keadaan dari orang-orang militer yang agak sempit pikirannya. Ia dapat berbicara dalam beberapa bahasa. Ia adalah pejabat yang bertanggungjawab atas Bukanfu di Batavia; kantor pembelian Angkatan Laut di Indonesia. Ia tidak khusus membatasi diri hanya pada tugas-tugas militernya saja, tetapi agar dirinya dapat terbiasa dengan suasana di Jawa , ia membentuk suatu kantor penerangan bagi dirinya di tempat yang sama yang pimpinannya dipercayakan kepada Soebardjo. Melalui kantor inilah, yang menuntut biaya yang tidak sedikit baginya, ia mendapatkan pengertian tentang masalah-masalah di Jawa lebih baik dari yang didapatnya dari buletin-buletin resmi Angkatan Darat. Terlebih-lebih ia memberanikan diri untuk mendirikan asrama-asrama bagi nasionalis-nasionalis muda Indonesia . Pemimpin-pemimpin terkemuka, diperbantukan sebagai guru-guru untuk mengajar di asrama itu. Doktrin-doktrin yang agak radikal dipropagandakan. Lebih lincah dari orang-orang militer, ia berhasil mengambil hati dari banyak nasionalis yang tahu pasti bahwa keluhan-keluhan dan keberatan-keberatan mereka selalu bisa dinyatakan kepada Maeda. Sikap Maeda seperti inilah yang memberikan keleluasaan kepada para tokoh nasionalis untuk melakukan aktivitas yang maha penting bagi masa depan bangsanya.
Malam itu, dari rumah Laksamana Maeda, Soekarno dan Hatta ditemani Laksamana Maeda menemui Somobuco ( kepala pemerintahan umum ), Mayor Jenderal Nishimura, untuk menjajagi sikapnya mengenai pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan. Nishimura mengatakan bahwa karena Jepang sudah menyatakan menyerah kepada Sekutu, maka berlaku ketentuan bahwa tentara Jepang tidak diperbolehkan lagi mengubah status quo . Tentara Jepang diharuskan tunduk kepada perintah tentara Sekutu. Berdasarkan garis kebi ­ jakan itu, Nishimura melarang Soekarno-Hatta mengadakan rapat PPKI dalam rangka pelaksanaan Proklamasi Kemerde ­ kaan. Melihat kenyataan ini, Soekarno-Hatta sampai pada kesimpulan bahwa tidak ada gunanya lagi untuk membicara­kan soal kemerdekaan Indonesia dengan Jepang. Mereka hanya berharap agar pihak Jepang tidak menghalang-ha ­ langi pelaksanaan proklamasi kemerdekaan oleh rakyat Indonesia sendiri ( Hatta, 1970:54-55 ).
Setelah pertemuan itu, Soekarno dan Hatta kembali ke rumah Laksamana Maeda. Di ruang makan rumah Laksamana Maeda itu dirumuskan teks proklamasi kemerdekaan. Maeda, sebagai tuan rumah, mengundurkan diri ke kamar tidurnya di lantai dua ketika peristiwa bersejarah itu berlangsung. Miyoshi, orang kepercayaan Nishimura, bersama Sukarni, Sudiro, dan B.M. Diah menyaksikan Soekarno, Hatta, dan Ahmad Soebardjo membahas rumusan teks Proklamasi. Sedangkan tokoh-tokoh lainnya, baik dari golongan tua maupun dari golongan pemuda, menunggu di serambi muka.
Menurut Soebardjo ( 1978:109 ) di ruang makan rumah Laksamana Maeda menjelang tengah malam, rumusan teks Proklamasi yang akan dibacakan esok harinya disusun. Soekarno menuliskan konsep proklamasi pada secarik kertas. Hatta dan Ahmad Soebardjo menyumbangkan pikirannya secara lisan. Kalimat pertama dari teks Proklamasi merupakan saran Ahmad Soebardjo yang diambil dari rumusan Dokuritsu Junbi Cosakai , sedangkan kalimat terakhir merupakan sumbangan pikiran Mohammad Hatta. Hatta menganggap kalimat pertama hanyalah merupakan pernyataan dari kemauan bangsa Indonesia untuk menentukan nasibnya sendiri, menurut pendapatnya perlu ditambahkan pernyataan mengenai pengalihan kekuasaan ( transfer of sovereignty ). Maka dihasilkanlah rumusan terakhir dari teks proklamasi itu.
Setelah kelompok yang menyendiri di ruang makan itu selesai merumuskan teks Proklamasi, kemudian mereka menuju serambi muka untuk menemui hadirin yang berkumpul di ruangan itu. Saat itu, dinihari menjelang subuh. Jam menunjukkan pukul 04.00, Soekarno mulai membuka pertemuan itu dengan membacakan rumusan teks Proklamasi yang masih merupakan konsep. Soebardjo ( 1978:109-110 ) melukiskan suasana ketika itu: “ Sementara teks Proklamasi ditik, kami menggunakan kesempatan untuk mengambil makanan dan minuman dari ruang dapur, yang telah disiapkan sebelumnya oleh tuan rumah kami yang telah pergi ke kamar tidurnya di tingkat atas. Kami belum makan apa-apa, ketika meninggalkan Rengasdengklok. Bulan itu adalah bulan suci Ramadhan dan waktu hampir habis untuk makan sahur, makan terakhir sebelum sembahyang subuh. Setelah kami terima kembali teks yang telah ditik, kami semuanya menuju ke ruang besar di bagian depan rumah. Semua orang berdiri dan tidak ada kursi di dalam ruangan. Saya bercampur dengan beberapa anggota Panitia di tengah-tengah ruangan. Sukarni berdiri di samping saya. Hatta berdiri mendampingi Sukarno menghadap para hadirin . Waktu menunjukkan pukul 04.00 pagi tanggal 17 Agustus 1945, pada saat Soekarno membuka pertemuan dini hari itu dengan beberapa patah kata.
Keadaan yang mendesak telah memaksa kita semua mempercepat pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan. Rancangan teks telah siap dibacakan di hadapan saudara-saudara dan saya harapkan benar bahwa saudara-saudara sekalian dapat menyetujuinya sehingga kita dapat berjalan terus dan menyelesaikan pekerjaan kita sebelum fajar menyingsing“. Kepada mereka yang hadir, Soekarno menyarankan agar bersama-sama menandatangani naskah proklamasi selaku wakil-wakil bangsa Indonesia . Saran itu diperkuat oleh Mohammad Hatta dengan mengambil contoh pada “Declaration of Independence ” Amerika Serikat. Usul itu ditentang oleh pihak pemuda yang tidak setuju kalau tokoh-tokoh golongan tua yang disebutnya “budak-budak Jepang” turut menandatangani naskah proklamasi. Sukarni mengusulkan agar penandatangan naskah proklamasi itu cukup dua orang saja, yakni Soekarno dan Mohammad Hatta atas nama bangsa Indonesia . Usul Sukarni itu diterima oleh hadirin.
Naskah yang sudah diketik oleh Sajuti Melik, segera ditandatangani oleh Soekarno dan Mohammad Hatta. Persoalan timbul mengenai bagaimana Proklamasi itu harus diumumkan kepada rakyat di seluruh Indonesia , dan juga ke seluruh pelosok dunia. Di mana dan dengan cara bagaimana hal ini harus diselenggarakan? Menurut Soebardjo ( 1978:113 ), Sukarni kemudian memberitahukan bahwa rakyat Jakarta dan sekitarnya, telah diserukan untuk datang berbondong-bondong ke lapangan IKADA pada tanggal 17 Agustus untuk mendengarkan Proklamasi Kemerdekaan. Akan tetapi Soekarno menolak saran Sukarni. ” Tidak ,” kata Soekarno, ” lebih baik dilakukan di tempat kediaman saya di Pegangsaan Timur. Pekarangan di depan rumah cukup luas untuk ratusan orang. Untuk apa kita harus memancing-mancing insiden ? Lapangan IKADA adalah lapangan umum. Suatu rapat umum, tanpa diatur sebelumnya dengan penguasa-penguasa militer, mungkin akan menimbulkan salah faham. Suatu bentrokan kekerasan antara rakyat dan penguasa militer yang akan membubarkan rapat umum tersebut, mungkin akan terjadi. Karena itu, saya minta saudara sekalian untuk hadir di Pegangsaan Timur 56 sekitar pukul 10.00 pagi .” Demikianlah keputusan terakhir dari pertemuan itu.
Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Hari Jumat di bulan Ramadhan, pukul 05.00 pagi, fajar 17 Agustus 1945 memancar di ufuk timur. Embun pagi masih menggelantung di tepian daun. Para pemimpin bangsa dan para tokoh pemuda keluar dari rumah Laksamana Maeda, dengan diliputi kebanggaan setelah merumuskan teks Proklamasi hingga dinihari. Mereka, telah sepakat untuk memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia hari itu di rumah Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta, pada pukul 10.00 pagi. Bung Hatta sempat berpesan kepada para pemuda yang bekerja pada pers dan kantor-kantor berita, untuk memperbanyak naskah proklamasi dan menyebarkannya ke seluruh dunia ( Hatta, 1970:53 ).
Menjelang pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan, suasana di Jalan Pegangsaan Timur 56 cukup sibuk. Wakil Walikota, Soewirjo, memerintahkan kepada Mr. Wilopo untuk mempersiapkan peralatan yang diperlukan seperti mikrofon dan beberapa pengeras suara. Sedangkan Sudiro memerintahkan kepada S. Suhud untuk mempersiapkan satu tiang bendera. Karena situasi yang tegang, Suhud tidak ingat bahwa di depan rumah Soekarno itu, masih ada dua tiang bendera dari besi yang tidak digunakan. Malahan ia mencari sebatang bambu yang berada di belakang rumah. Bambu itu dibersihkan dan diberi tali. Lalu ditanam beberapa langkah saja dari teras rumah. Bendera yang dijahit dengan tangan oleh Nyonya Fatmawati Soekarno sudah disiapkan. Bentuk dan ukuran bendera itu tidak standar, karena kainnya berukuran tidak sempurna. Memang, kain itu awalnya tidak disiapkan untuk bendera.
Sementara itu, rakyat yang telah mengetahui akan dilaksanakan Proklamasi Kemerdekaan telah berkumpul. Rumah Soekarno telah dipadati oleh sejumlah massa pemuda dan rakyat yang berbaris teratur. Beberapa orang tampak gelisah, khawatir akan adanya pengacauan dari pihak Jepang. Matahari semakin tinggi, Proklamasi belum juga dimulai. Waktu itu Soekarno terserang sakit, malamnya panas dingin terus menerus dan baru tidur setelah selesai merumuskan teks Proklamasi. Para undangan telah banyak berdatangan, rakyat yang telah menunggu sejak pagi, mulai tidak sabar lagi. Mereka yang diliputi suasana tegang berkeinginan keras agar Proklamasi segera dilakukan. Para pemuda yang tidak sabar, mulai mendesak Bung Karno untuk segera membacakan teks Proklamasi. Namun, Bung Karno tidak mau membacakan teks Proklamasi tanpa kehadiran Mohammad Hatta. Lima menit sebelum acara dimulai, Mohammad Hatta datang dengan pakaian putih-putih dan langsung menuju kamar Soekarno. Sambil menyambut kedatangan Mohammad Hatta, Bung Karno bangkit dari tempat tidurnya, lalu berpakaian. Ia juga mengenakan stelan putih-putih. Kemudian keduanya menuju tempat upacara.
Marwati Djoened Poesponegoro ( 1984:92-94 ) melukiskan upacara pembacaan teks Proklamasi itu. Upacara itu berlangsung sederhana saja. Tanpa protokol. Latief Hendraningrat, salah seorang anggota PETA, segera memberi aba-aba kepada seluruh barisan pemuda yang telah menunggu sejak pagi untuk berdiri. Serentak semua berdiri tegak dengan sikap sempurna. Latief kemudian mempersilahkan Soekarno dan Mohammad Hatta maju beberapa langkah mendekati mikrofon. Dengan suara mantap dan jelas, Soekarno mengucapkan pidato pendahuluan singkat sebelum membacakan teks proklamasi.




                                                 Pembacaan Teks Proklamasi Indonesia
Saudara-saudara sekalian ! saya telah minta saudara hadir di sini, untuk menyaksikan suatu peristiwa maha penting dalam sejarah kita. Berpuluh-puluh tahun kita bangsa Indonesia telah berjuang untuk kemerdekaan tanah air kita. Bahkan telah beratus-ratus tahun. Gelombangnya aksi kita untuk mencapai kemerdekaan kita itu ada naiknya ada turunnya. Tetapi jiwa kita tetap menuju ke arah cita-cita. Juga di dalam jaman Jepang, usaha kita untuk mencapai kemerdekaan nasional tidak berhenti. Di dalam jaman Jepang ini tampaknya saja kita menyandarkan diri kepada mereka. Tetapi pada hakekatnya, tetap kita menyusun tenaga kita sendiri. Tetap kita percaya pada kekuatan sendiri. Sekarang tibalah saatnya kita benar-benar mengambil nasib bangsa dan nasib tanah air kita di dalam tangan kita sendiri. Hanya bangsa yang berani mengambil nasib dalam tangan sendiri, akan dapat berdiri dengan kuatnya. Maka kami, tadi malam telah mengadakan musyawarah dengan pemuka-pemuka rakyat Indonesia dari seluruh Indonesia , permusyawaratan itu seia-sekata berpendapat, bahwa sekaranglah datang saatnya untuk menyatakan kemerdekaan kita.
Saudara-saudara! Dengan ini kami menyatakan kebulatan tekad itu. Dengarkanlah Proklamasi kami: PROKLAMASI; Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan Kemerdekaan Indonesia . Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain, diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Jakarta , 17 Agustus 1945. Atas nama bangsa Indonesia Soekarno/Hatta.


                                                            Teks Proklamasi Indonesia
Demikianlah saudara-saudara! Kita sekarang telah merdeka. Tidak ada satu ikatan lagi yang mengikat tanah air kita dan bangsa kita! Mulai saat ini kita menyusun Negara kita! Negara Merdeka. Negara Republik Indonesia merdeka, kekal, dan abadi. Insya Allah, Tuhan memberkati kemerdekaan kita itu“. ( Koesnodiprojo, 1951 ).
Acara, dilanjutkan dengan pengibaran bendera Merah Putih. Soekarno dan Hatta maju beberapa langkah menuruni anak tangga terakhir dari serambi muka, lebih kurang dua meter di depan tiang. Ketika S. K. Trimurti diminta maju untuk mengibarkan bendera, dia menolak: ” lebih baik seorang prajurit ,” katanya. Tanpa ada yang menyuruh, Latief Hendraningrat yang berseragam PETA berwarna hijau dekil maju ke dekat tiang bendera. S. Suhud mengambil bendera dari atas baki yang telah disediakan dan mengikatnya pada tali dibantu oleh Latief Hendraningrat.


                                                            Pengibaran Sang Saka Merah Putih
Bendera dinaikkan perlahan-lahan. Tanpa ada yang memimpin, para hadirin dengan spontan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Bendera dikerek dengan lambat sekali, untuk menyesuaikan dengan irama lagu Indonesia Raya yang cukup panjang. Seusai pengibaran bendera, dilanjutkan dengan pidato sambutan dari Walikota Soewirjo dan dr. Muwardi.
Setelah upacara pembacaan Proklamasi Kemerdekaan, Lasmidjah Hardi ( 1984:77 ) mengemukakan bahwa ada sepasukan barisan pelopor yang berjumlah kurang lebih 100 orang di bawah pimpinan S. Brata, memasuki halaman rumah Soekarno. Mereka datang terlambat. Dengan suara lantang penuh kecewa S. Brata meminta agar Bung Karno membacakan Proklamasi sekali lagi. Mendengar teriakan itu Bung Karno tidak sampai hati, ia keluar dari kamarnya. Di depan corong mikrofon ia menjelaskan bahwa Proklamasi hanya diucapkan satu kali dan berlaku untuk selama-lamanya. Mendengar keterangan itu Brata belum merasa puas, ia meminta agar Bung Karno memberi amanat singkat. Kali ini permintaannya dipenuhi. Selesai upacara itu rakyat masih belum mau beranjak, beberapa anggota Barisan Pelopor masih duduk-duduk bergerombol di depan kamar Bung Karno.
Tidak lama setelah Bung Hatta pulang, menurut Lasmidjah Hardi (1984:79) datang tiga orang pembesar Jepang. Mereka diperintahkan menunggu di ruang belakang, tanpa diberi kursi. Sudiro sudah dapat menerka, untuk apa mereka datang. Para anggota Barisan Pelopor mulai mengepungnya. Bung Karno sudah memakai piyama ketika Sudiro masuk, sehingga terpaksa berpakaian lagi. Kemudian terjadi dialog antara utusan Jepang dengan Bung Karno: ” Kami diutus oleh Gunseikan Kakka, datang kemari untuk melarang Soekarno mengucapkan Proklamasi .” ” Proklamasi sudah saya ucapkan,” jawab Bung Karno dengan tenang. ” Sudahkah ?” tanya utusan Jepang itu keheranan. ” Ya, sudah !” jawab Bung Karno. Di sekeliling utusan Jepang itu, mata para pemuda melotot dan tangan mereka sudah diletakkan di atas golok masing-masing. Melihat kondisi seperti itu, orang-orang Jepang itu pun segera pamit. Sementara itu, Latief Hendraningrat tercenung memikirkan kelalaiannya. Karena dicekam suasana tegang, ia lupa menelpon Soetarto dari PFN untuk mendokumentasikan peristiwa itu. Untung ada Frans Mendur dari IPPHOS yang plat filmnya tinggal tiga lembar ( saat itu belum ada rol film ). Sehingga dari seluruh peristiwa bersejarah itu, dokumentasinya hanya ada 3 ( tiga ) ; yakni sewaktu Bung Karno membacakan teks Proklamasi, pada saat pengibaran bendera, dan sebagian foto hadirin yang menyaksikan peristiwa yang sangat bersejarah itu.

Minggu, 12 Mei 2013

RUKUN NEGARA SEBAGAI ETIKA, FALSAFAH DAM IDEOLOGI || PR GUSTU


Rukun Negara sebagai etika, falsafah dan ideologi
Oleh Mohd Ayop Abd Razid
ASAS kerukunan hidup bermasyarakat ialah permuafakatan dan perpaduan yang melambangkan wujudnya “kesatuan hati”.  Perpecahan dan persengketaan pula menyebabkan anggota masyarakat itu akan sentiasa bergelut dengan tarikan yang berbeza arah. Ini bermakna “konflik” yang tidak berkesudahan akan menghantui kehidupan masyarakat. Justeru, bagi membentuk sebuah negara yang padu mesti ada etika dan falsafah kenegaraan yang dapat membina kecintaan (patriotisme), kesetiaan, permuafakatan dan perpaduan rakyatnya.
Di negara kita, kerajaan telah menggubal Rukun Negara sebagai falsafah, etika dan ideologi (doktrin) negara. Sewajarnyalah setiap rakyat memahami  latar belakang, objektif dan  prinsip Rukun Negara itu. Dari segi latar belakangnya, Rukun Negara digubal setelah berlakunya peristiwa rusuhan kaum pada 13 Mei 1969. Peristiwa tersebut telah mendorong pemimpin negara dari pelbagai kaum memikirkan satu formula bagi memulihkan perpaduan kaum yang lebih utuh dan kental.
Tun Abdul Razak Hussein yang mengetuai Majlis Gerakan Negara (MAGERAN) ketika itu telah menubuhkan tiga badan iaitu Majlis Muhibah Negara, Jabatan Perpaduan Negara dan Majlis Perundingan Negara. Hasil daripada perbincangan-perbincangan yang diadakan oleh Majlis Perundingan Negara (MPN) maka lahirlah Rukun Negara. Rukun Negara digubal sebagai satu bentuk garis panduan dalam membina masyarakat yang bersatu padu, adil dan harmoni.
Ideologi negara ini telah diisytiharkan oleh Yang Di-Pertuan Agong pada 31 Ogos 1970 iaitu semasa negara menyambut Hari Kemerdekaan Kali Ke-13. Sejak diperkenalkan, Rukun Negara telah menjadi dasar kesatuan dan perpaduan bangsa serta pedoman bagi kegiatan hidup masyarakat pelbagai kaum dan budaya di negara ini.
Rukun Negara mempunyai lima objektif, iaitu: untuk mencapai perpaduan yang lebih erat di kalangan seluruh masyarakat; memelihara cara hidup demokratik; mencipta satu masyarakat yang adil supaya kemakmuran negara dapat dinikmati bersama secara adil dan saksama; membentuk satu sikap yang liberal terhadap tradisi kebudayaan yang kaya dan berbagai-bagai corak; dan, untuk membina sebuah masyarakat progresif dengan menggunakan sains dan teknologi moden.
Lima prinsip Rukun Negara pula ialah Kepercayaan kepada Tuhan, Kesetiaan kepada Raja dan Negara,  Keluhuran Perlembagaan, Kedaulatan undang-undang dan Kesopanan dan kesusilaan. Prinsip-prinsip yang terkandung dalam Rukun Negara harus dilihat dan difahami sebagai nilai kenegaraan yang sangat mendasar dan ianya mesti difahami dan dihayati dengan penuh komitmen, kesedaran dan penghayatan oleh setiap rakayat di negara ini.
Berikut penulis cuba memberikan huraian ringkas bagi setiap prinsip Rukun Negara itu.
Pertama, prinsip Kepercayaan kepada Tuhan. Prinsip ini menggambarkan bahawa asas kehidupan beragama merupakan prinsip penting kehidupan rakyat di negara kita. Sebarang bentuk ideologi atau ajaran yang menolak kepercayaan kepada Tuhan (atheis) seperti fahaman komunis tidak akan mendapat tempat di negara ini. Ini adalah kerana agama telah menjadi unsur penting dalam membentuk rohani (spiritual) masyarakat kita.
Di dalam Perlembagaan Persekutuan sendiri menetapkan bahawa Islam adalah agama rasmi Persekutuan dan kepercayaan atau agama-agama lain boleh diamalkan dengan bebas. Prinsip Kepercayaan kepada Tuhan seharusnya dapat menerapkan kepercayaan beragama secara positif yang boleh membangun “pemikiran luhur” dalam hubungan pelbagai kaum serta dapat membina jati diri yang padu.
Setiap penganut  agama sewajarnya menjadikan  agama masing-masing sebagai asas membina  keharmonian dan perpaduan, bukannya menggunakan agama sebagai alat mencipta permusuhan. Justeru, semua kepercayaan agama di negara ini harus menolak sebarang bentuk ekstremisme agama, sebaliknya mengamalkan fahaman kesederhanaan yang dapat menyubur sikap persefahaman dan bertolak ansur atau saling bertoleransi.
Kedua, prinsip Kesetiaan kepada Raja dan Negara. Di negara kita, Raja dan Negara mempunyai kaitan yang sangat rapat. Ini adalah kerana negara kita mengamalkan sistem demokrasi berparlimen dan Raja berpelembagaan. Perkara 32 Perlembagaan Persekutuan dengan jelas menyebut bahawa Yang di-Pertuan Agong (YDPA) adalah  ketua negara. Perkara 44 pula menyebut bahawa YDPA adalah sebahagian daripada komponen yang membentuk Parlimen di negara ini.
Justeru, prinsip kesetiaan dan ketaatan kepada Raja dan Negara menjadi unsur dan ciri penting dalam soal kewarganegaraan di negara ini. Setiap warganegara Malaysia perlu menumpukan sepenuh taat setia, jujur dan ikhlas kepada Yang Dipertuan Agong dan negara. Di peringkat negeri pula, rakyat dikehendaki menumpukan taat setia kepada raja yang memerintah negeri tempat mereka bermastautin tanpa mengurangkan taat setia kepada Yang di-Pertuan Agong. Penghayatan terhadap prinsip kedua mampu membentuk satu bangsa Malaysia yang patriotik dan bersatu padu kerana Raja adalah “payung negara” yang menaungi seluruh rakyat di negara ini. Justeru, institusi raja tidak boleh dicemari, diperlekeh  atau dihina serta ia tidak wajar dipolitikkan sama sekali.
Ketiga, prinsip Keluhuran perlembagaan. Perlembagaan Malaysia dikenali sebagai Perlembagaan Persekutuan. Prinsip Keluhuran Perlembagaan bermaksud ketinggian dan keagungan undang-undang atau perlembagaan itu sendiri. Keluhuran Perlembagaan Malaysia terletak kepada kedudukannya sebagai undang-undang tertinggi yang menjadi sumber dan punca kepada semua undang-undang  seperti yang disebut dalam Perkara 4(1) Perlembagaan Persekutuan.

Perlembagaan menjadi asas penting untuk menjamin keadilan, kerjasama, kesepakatan dan kepentingan bersama antara Kerajaan Persekutuan dan Kerajaan Negeri. Setiap rakyat mempunyai kedudukan atau taraf yang sama di sisi undang-undang. Justeru, perlembagaan memberi jaminan terhadap hak asasi, kebebasan rakyat dan keadilan sosial untuk semua kaum di negara. Badan yang dipertanggungjawabkan memelihara keluhuran dan ketinggian perlembagaan ialah badan kehakiman. Badan ini berkuasa menentukan kesahihan sesuatu undang-undang.

Keempat, prinsip Kedaulatan undang-undang. Setiap negara mempunyai undang-undang untuk mengawal dan mewujudkan satu masyarakat yang aman, tenteram, stabil dan makmur. Justeru, kedaulatan undang-undang menjadi elemen penting bagi memastikan undang-undang berjalan dengan lancar. Kedaulatan undang-undang  bermaksud setiap rakyat adalah sama tarafnya di sisi undang-undang negara tanpa sebarang driskiminasi kaum, gender mahupun kedudukan (status sosial).
Oleh itu, keadilan merupakan elemen penting dalam menegakkan kedaulatan undang-undang.Kuasa kedaulatan dalam konteks undang-undang adalah merujuk kepada autoriti perundagan ynag paling tinggi iaitu Perlembagaan Negara. Badan untuk menegakkan kedaulatan undang-undang pula dijamin pula oleh institusi kehakiman yang bebas dan berwibawa. Ini penting bagi menjamin kebebasan asasi semua warganegara Malaysia.
Namun, kebebasan asasi tidak bermakna kita bebas melakukan apa sahaja sehingga melanggar undang-undang dan Perlembagaan Negara. Misalnya, adalah menyalahi undang-undang dan Perlembagaan Negera apabila ada pihak yang mahu  menggulingkan kerajaan sama ada dengan kekerasan atau dengan cara-cara yang tidak menurut Perlembagaan kerana ia bukan termasuk dalam pengertaian kebebasan dan hak asasi. Didalam Perkara 149 Perlembagaan Persekutuan dengan jelas menyebut bahawa undang-undang menentang perbuatan subversif, tindakan yang memudaratkan ketenteraman awam dan sebagainya.
Kelima, Kesopanan dan kesusilaan. Prinsip ini  mempunyai kaitan yang rapat dengan perkembangan dan pembangunan  personaliti individu  yang seharusnya dibina sejak kecil lagi. Prinsip ini juga berkait rapat dengan nilai-nilai moral dan akhlak masyarakat. Prinsip ini mesti menjadi panduan seluruh masyarakat supaya perilaku masyarakat sentiasa terpelihara dan berkembang sesuai dengan kemajuan dan pembangunan tamadun negara yang berasaskan keperibadian bangsa dan nilai-nilai murni.
Kehidupan yang bersusila dan bersopan santun amat penting dalam konteks perhubungan etnik, terutama  dalam masyarakat pelbagai kaum di negara ini. Dalam konteks ini, setiap warga negara sewajarnya tahu menghormati orang lain dengan mengawal  diri daripada membangkitkan persoalan-persoalan sensitif kepada sesuatu kaum berkaitan kewarganegaraannya, asal keturunannya, bahasa, kebudayaan serta kepercayaan dan agam yang dianutinya.
Kerajaan amat prihatin untuk membentuk masyarakat yang  bersopan santun, berdisiplin dan bermoral tinggi. Justeru, kempen Budi Bahasa dan Nilai Murni yang dianjurkan kerajaan  adalah bertujuan  mewujudkan sebuah masyarakat yang memiliki sifa-sifat mulia, beradab, bersopan santun, bertoleransi, saling memahami dan cintakan kedamaian. Ia selari dengan prinsip kelima Rukun negara itu.
Kesimpulan, Rukun Negara harus dilihat sebagai ‘internal cohesion’ atau kuasa dalaman yang dapat mengikat perpaduan dan semangat patriotisme di kalangan rakyat. Objektif dan prinsip yang terkandung dalam Rukun Negara itu masih releven untuk membentuk jati diri dan keperibadian rakyat.Apa yang perlu ialah penghayatan terhadap Rukun Negara mesti disemarakkan kembali melalui gagasan 1Malaysia sebagaimana yang disarankan oleh kerajaan. - BH 5 Okt.2010

Sabtu, 11 Mei 2013

PROSES PEMBUATAN TAPE SINGKONG YANG BENAR || PR GUSTU


 Proses pembuatan tape singkong adalah:

1. Pilihlah singkong yang bagus dan rata, kemudian dikupas, dipotong- potong sesuai selera dan dicuci bersih.
2. Kemudian potongan singkong tersebut direbus sampai matang kemudian ditiriskan.
3. Tunggu singkong tersebut sampai dingin, bias juga pakai kipas angin.
4. Sediakan ragi tape yang bias dibeli di took obat makanan, kemudian ditumbuk halus dan diayak pakai ayakan atau saringan.
5. Taburkan ragi halus ke singkong-singkong yang sudah dingin sampai rata.
6. Sediakan tempat untuk menyimpan singkong yang sudah ditaburi ragi tersebut, bias memakai plastic ataupun memakai daun pising atau daun jati.
7. Peram bungkusan singkong tersebut kurang lebih 3 hari
8. Setelah 3 hari bukalah bungkusan singkong tersebut, dan tape singkong siap dinikmati.


1.1. Latar Belakang Masalah
Tape merupakan makanan fermentasi tradisional yang sudah tidak asing lagi. Tape dibuat dari beras, beras ketan, atau dari singkong (ketela pohon). Berbeda dengan makanan-makanan fermentasi lain yang hanya melibatkan satu mikroorganisme yang berperan utama, seperti tempe atau minuman alkohol, pembuatan tape melibatkan banyak mikroorganisme.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan mikroorganisme yang terdapat di dalam ragi tape adalah kapang Amylomyces rouxii, Mucor sp., dan Rhizopus sp.; khamir Saccharomycopsis fibuligera, Saccharomycopsis malanga, Pichia burtonii, Saccharomyces cerevisiae, dan Candida utilis; serta bakteri Pediococcus sp. dan Bacillus sp. Kedua kelompok mikroorganisme tersebut bekerja sama dalam menghasilkan tape.
Mikroorganisme dari kelompok kapang akan menghasilkan enzim-enzim amilolitik yang akan memecahkan amilum pada bahan dasar menjadi gula-gula yang lebih sederhana (disakarida dan monosakarida). Proses tersebut sering dinamakan sakarifikasi (saccharification). Kemudian khamir akan merubah sebagian gula-gula sederhana tersebut menjadi alkohol. Inilah yang menyebabkan aroma alkoholis pada tape. Semakin lama tape tersebut dibuat, semakin kuat alkoholnya. Pada beberapa daerah, seperti Bali dan Sumatera Utara, cairan yang terbentuk dari pembuatan tape tersebut diambil dan diminum sebagai minuman beralkohol.


1.2. Permasalahan
Sehubungan dengan latar belakang masalah di atas, permasalahn yang dibahas dalam karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah proses fermentasi makanan itu?
2. Bagaimana proses fermentasi pada tape?
3. Apa kegunaan ragi dalam proses pembuatan tape singkong?
4. Ada berapa macam langkah-langkah dalam proses pembuatan tape singkong?

1.3. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan karya tulis ilmiah:
1. Mendeskripsikan pengertian fermentasi makanan dan menyebutkan faktor-faktor yang mendorong terjadinya fermentasi makanan pada tape?
2. Mendeskripsikan langkah-langkah proses pembuatan tape singkong?
3. Menjelaskan tujuan fermentasi makanan?
4. Menyebutkan nama jamur yang menyebabkan fermentasi pada tape singkong?


1.4. Metode Penulisan
Karya tulis ini dibuat dengan menggunakan metode pustaka dan metode pengamatan.

1.5. Kegunaan Karya Tulis Ilmiah
Hasil karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat berguna bagi sekjolah khususnya dalam proses belajar mengajar serta berguna bagi masyarakat umum. Karya tulis ini juga dapat mengembangkan proses fermentasi makanan, khususnya yang terjadi pada tape singkong dengan baik dan benar.

1.6. Sistematika Penulisan
Karya tulis ini tersusun dalam 4 bab, Bab I memuat pendahuluan yang berisi latar belakang permasalahan, tujuan penulisan, metode penulisan. Bab II landasan teori yang akan dibahas. Bab III menguraikan proses penelitian perrmentasi makanan pada tape singkong. Bab IV berisi kesimpulan hasil penelitian dan saran.


BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Fermentasi
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.
Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya. Respirasi anaerobik dalam otot mamalia selama kerja yang keras (yang tidak memiliki akseptor elektron eksternal), dapat dikategorikan sebagai bentuk fermentasi.
2.2. Teori – teori yang akan disajikan
- Pemanfaatan Fermentasi
- Proses penelitian pada pembuatan tape singkong
- Kelebihan bahan makanan hasil fermentasi, dibandingkan makanan biasa yaitu muda dicerna, dapat dimanipulasi menjadi berbagai jenis makanan

2.3. Landasan Pembahasan Makalah
Dengan adanya fermentasi, kita dapat memanfaatkan keahlian khusus untuk menghasilkan produk dan jasa atau jasa organisme untuk mengelola bahan baku menjadi bahan yang berguna / bermanfaat misalnya dalam fermentasi pembuatan, tempe, tahu, tape dll.

BAB III
PROSES PENELITIAN

3.1. Alat dan Bahan
3.1.1. Alat:
1) Pisau
2) Panic
3) Plastic
4) Ember
3.1.2. Bahan:
1) 1.5 kg singkong, kupas, cuci bersih, potong menurut selera (mau dibiarkan utuh juga ga dilarang kok)
2) 1.5 butir ragi tape, dihaluskan
3) daun pisang untuk alas (ga pake juga ga papa)
3.2. Metoda Penelitian
Penelitian biologi ini menggunakan metoda:
1. Melakukan pembuktian langsung dengan cara membuat tape singkong.
2. Melakukan wawancara
3. Meneliti hasil pembuktian/pecobaan
4. Mengumpulkan data dari sumber lain, seperti media informatika yang mendukung hasil penelitian pada proses pembuatan tape singkong.
3.3. Proses Penelitian
Proses penelitian adalah dengan terjun langsung membuktikan sendiri untuk membuat tape singkong:
1) Kukus singkong hingga matang. (Jangan kematangan ya karena nanti hasilnya jadi benyek). Dinginkan.
2) Setelah dingin, tata singkong dalam wadah bertutup yang telah dialasi daun pisang. (wadahnya kalo bisa disteril dulu biar ga ada bakteri yang bisa menghambat proses fermentasi).
3) Taburi dengan ragi tape hingga rata. (kata mbak Rini, sampai terlihat putih).
4) Tutup kembali dengan daun pisang lalu tutup dengan tutup wadahnya. Diamkan di tempat hangat selama 2-3 hari.

3.4. Hasil Penelitian
Reaksi dalam fermentasi berbeda-beda tergantung pada jenis gula yang digunakan dan produk yang dihasilkan. Secara singkat, glukosa (C6H12O6) yang merupakan gula paling sederhana , melalui fermentasi akan menghasilkan etanol (2C2H5OH). Reaksi fermentasi ini dilakukan oleh ragi, dan digunakan pada produksi makanan.
Persamaan Reaksi Kimia
C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP (Energi yang dilepaskan:118 kJ per mol)
Dijabarkan sebagai
Gula (glukosa, fruktosa, atau sukrosa) → Alkohol (etanol) + Karbon dioksida + Energi (ATP)
Jalur biokimia yang terjadi, sebenarnya bervariasi tergantung jenis gula yang terlibat, tetapi umumnya melibatkan jalur glikolisis, yang merupakan bagian dari tahap awal respirasi aerobik pada sebagian besar organisme. Jalur terakhir akan bervariasi tergantung produk akhir yang dihasilkan.


BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan Penelitian
Pembuatan tempe dan tape (baik tape ketan maupun tape singkong atau peuyeum) adalah proses fermentasi yang sangat dikenal di Indonesia. Proses fermentasi menghasilkan senyawa-senyawa yang sangat berguna, mulai dari makanan sampai obat-obatan. Proses fermentasi pada makanan yang sering dilakukan adalah proses pembuatan tape, tempe, yoghurt, dan tahu.
Fermentasi diperkirakan menjadi cara untuk menghasilkan energi pada organisme purba sebelum oksigen berada pada konsentrasi tinggi di atmosfer seperti saat ini, sehingga fermentasi merupakan bentuk purba dari produksi energi sel.
Produk fermentasi mengandung energi kimia yang tidak teroksidasi penuh tetapi tidak dapat mengalami metabolisme lebih jauh tanpa oksigen atau akseptor elektron lainnya (yang lebih highly-oxidized) sehingga cenderung dianggap produk sampah (buangan). Konsekwensinya adalah bahwa produksi ATP dari fermentasi menjadi kurang effisien dibandingkan oxidative phosphorylation, di mana pirufat teroksidasi penuh menjadi karbon dioksida. Fermentasi menghasilkan dua molekul ATP per molekul glukosa bila dibandingkan dengan 36 ATP yang dihasilkan respirasi aerobik.
"Glikolisis aerobik" adalah metode yang dilakukan oleh sel otot untuk memproduksi energi intensitas rendah selama periode di mana oksigen berlimpah. Pada keadaan rendah oksigen, makhluk bertulang belakang (vertebrata) menggunakan "glikolisis anaerobik" yang lebih cepat tetapi kurang effisisen untuk menghasilkan ATP. Kecepatan menghasilkan ATP-nya 100 kali lebih cepat daripada oxidative phosphorylation. Walaupun fermentasi sangat membantu dalam waktu pendek dan intensitas tinggi untuk bekerja, ia tidak dapat bertahan dalam jangka waktu lama pada organisme aerobik yang kompleks. Sebagai contoh, pada manusia, fermentasi asam laktat hanya mampu menyediakan energi selama 30 detik hingga 2 menit.

4.2. Saran
1. Sebaiknya para pemuda dinekali ilmu pengetahuan yang cukup supaya cepat diterapkan dalam setiap langkah kehidupannya masing-masing.
2. Kita harus menyambut fermentasi dengan baik sehingga pemanfaatannya dapat kita rasakan dengan sendirinya.




DAFTAR PUSTAKA

Amien Muhammad, Pegangan Umum Bioteknologi 3. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1985.
www.wikipedia..com
www.blogspot.com
Maggy Themawidjaja, Bioteknologi, Jakarta: Erlangga, 1990

Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.
Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya. Respirasi anaerobik dalam otot mamalia selama kerja yang keras (yang tidak memiliki akseptor elektron eksternal), dapat dikategorikan sebagai bentuk fermentasi yang mengasilkan asam laktat sebagai produk sampingannya. Akumulasi asam laktat inilah yang berperan dalam menyebabkan rasa kelelahan pada otot.

ERA BIOTEKNOLOGI MODEREN DAN PERANANNYA DALAMKEHIDUPANI.PENDAHULUAN
Makhluk hidup memiliki tatanan stuktural dan fungsional yang sangatefisien dan efektif da1am melangsungkan tugas-tugas untuk menunjang danmemapankan preses hidup. Dalam skala kecil, sel sebagai unit stuktural danfungsional terkecil kehidupan sudah mampu memperlihatkan ciri-ciri sebagaimakhluk hidup. Dalam skala besar yaitu populasi, komunitas, dan bosfer. Masing-masing individu makhluk hidup menunjukkan kemampuan mandiri salingtergantung secara menguntungkan karena adanya perimbangan satu terhadap yanglain seperti yang telah diatur oleh alam. Dalam hal ini makhluk hidup secarainheren memiliki sifat -sifat self regulation (mengatur diri sendiri), self  perugulation (berkembang biak sendiri), self contained (memecahkan masalahsendiri ) dalam melangsungkan proses hidup bersama.Organisme hidup dalam lingkungan yang selalu berubah, mereka mampumengimbangi perubahan lingkungan dengan menggunakan strategi variabilitas(keragaman) genetika. Charles Darwin menterjemahkan proses perimbangantersebut sebagai perjuangan untuk hidup dan kelangsungan hidup makhluk yang paling sesuai.Dalam pengembangan ilmu pengetahuan pada tiga dasawarsa terakhir,landasan kemampuan proses dan kelangsungan hidup dipahami melalui pendekatan hirarki Organisasi Materi, yang menunjukan bahwa pada hirarki paling dasar terdapat lebih banyak kesamaan antara jenis makhluk hidup danmakin keatas menunjukkan lebih banyak keanekaragaman. Dengan pemahamanini didapat peluang besar untuk memanfaatkan kesamaan guna mengembagkanrekayasa gen melalui teknik rekomendasi DNA. Dengan teknik ini, DNA suatumakhluk hidup dapat dipindahkan ke makhluk yang lain jenis, bahkan yang sangat jauh hubungan kekerabatannya.Makhluk rekombinan kemudian memiliki kemampuan baru dalammeiangsungkan proses hidup daD bersaing dengan makhluk hidup lain. Teknik rekombinasi DNA merupakan tulang punggung pengembangan bioteknologi baru.
 
Dengan dernikian bioteknologi adalah teknologi yang memanfaatkan makhluk hidup (agen hayati) yang telah direkayasa untuk menghasilkan barang dan jasamemenuhi kesejahteraan manusia. Pengembangan dan perkembangan bioteknologi telah amat jauh dewasa ini, dan manusia sebagai pelaku penerapanilmu seakan akan tidak mempunyai batas dalam memanfaatkan makhluk hidupuntuk memenuhi kebutuhannya.
II. Penemuan DNA
Gen terdapat dalam kromosom sebuah sel, setiap kromosom mengandungsebuah molekul DNA yang sangat panjang dengan jutaan rantai basa yangmengkode banyak gen disepanjang rantainya. Struktur kimia DNA seperti sebuahrangkaian surat-surat yang berisi pesan-pesan genetika. Surat-surat itu hanyamemiliki empat huruf menurut abjad genetik (Adenin/A, Guanin/G, Timin/T,Cytosin/C) yang disebut basa. DNA mudah diekstrasi dari gel-gel, dan kemajuan biologi molekuler sekarang memudahkan ilmuwan mengambil gen-gen individuDNA suatu spesies yang menyusun konstruksi molekuler mereka. DNA tersebutdisebut DNA rekombinan yang dapat disimpan dalam laboratorium. Gen-genyang diiisolasikan dengan metode demikian disebut gen yang
diklon.
Pada pertengahan tahun 1940-an para peneliti menemukan bahwa gen bekerja mengarahkan sintesa protein. Hasil pengarnatan ini menimbulkan pertanyaan filosofis yang menarik :
 Jika gen mengarahkan sintesa protein,bisakah

mereka itu adalah protein itu sendiri
? Jadi menjelang pertengahan tahun1940-an arab penelitian tentang bahan genetis mulai beralih dari protein ke DNA.Lalu pada awal tahun 1950-an Erwin Chargaff mencatat adanya beberapaketeraturan dalam komposisi dasar DNA pada berbagai spesies makhluk. Inimenjadi pendorong bagi para ilmuwan untuk merasakan betapa pentingnyamengamati stuktur bahan itu. Terutama terungkap bahwa persentase adenin selalusama dengan timin, dan persentase guanin selalu sama dengan cytosin. Meskipundemikian perbandingan persentase guanin selalu sama dengan cytosin. Meskipundemikian perbandingan pasangan adenin-timin dengan pasangan guanin-cytosin bervariasi sekali antara berbagai spesies. Pengamatan belakangan membantahhipotesa bahwa DNA terdiri dari unit berulang empat macam nukleotida yang
 
monoton. Jika benar demikian lalu keempat basa adenin, Cytosin, guanin dantimin haruslah hadir dalam jum1ah yang sama. Berarti ini jelas tidak seperti yangditemukan oleh Chargaff. Peneliti ini memberi pandangan bahwa struktur DNAmemiliki variasi yang dibutuhkan darinya sebagai simpanan infolmasi genetis.Pada awal 1950-an juga, James D Watson dan Francis Crick yan bekerjasama pada Medical Reserch Council's Laboratory of Molekul Biologi di Cambridge,Inggris, berusaha untuk memecahkan struktur tiga dimensi molekul DNA denganmetode kristalogi sinar X. Pada percobaan ini mula-mula mengalami kegagalanuntuk menetapkan struktur DNA sebelum dibantu oleh foto pembiasan sinar Xyang dibuat oleh Rosalind Franklin di Maurice Wilkin's Laboratory di Combridge.Dengan menggunakan informasi dati foro pembiasan itu dan juga dari rumus yangditemukan Chargaff, Watson dan Crick menyimpulkan bahwa molekul DNAterdiri dari dua untaian nukleotida yang berpilin bersama membentuk ikatanranggkap ( double helix) ( Gambar 1 ). Tiap untaian atau mata rantai adalahnukleoda, yang tulang punggungnya berupa deoksiribosa dan fosfat yang berselang seling. Biasanya menjulur dari tulang punggung itu.Tulang punggung dua untaian itu berada disebelah luar double helix yangditeorikan Watson-Crick, dan bahasanya berada disebelah dalam. Basa satuuntaian membentuk ikatan hidrogen yang lemah dengan basa untaian pasangannya dengan cara yang sangat khusus. Sesuai dengan rumus Chargaff,adenin selalu berikatan dengan timin (A-T), sedang cytosin selalu berikatandengan guanin (C-G). Rancang bangun molekuler DNA yang berpilin rangkapmenjadi tempat untuk memelihara kelangsungan informasi genetis serta mampumewariskannya kepada generasi berikutnya. Molekul besar menyimpan banyak infonnasi dalam urutan nukleotidanya.Selain itu urutan nukleotida dati satu untaian menentukan urutannukleotida pasangannya.
III. Era Bioteknologi
Peranan mikrobiologi akan memberi warna, wawasan dan cakrawala barnubagi kehidupan bioteknologi modem. Bahan baku biomassa yang adamerupakan "renwable frontier" dapat diolah oleh bioteknologi tradisional maupun
 
modem sehingga menjadi produk baru yang sangat berharga. Produk-produk  bioteknologi sangat erat dengan perkembangan bioteknologi pada jamannya.Adapun era biteknologi tersebut adalah:
1. Era Pra Pasteur ( sebelum 1865 )
Perbaikan teknik fermentasi oleh mikroorganisme misalnya minuman beralkohol.
2. Era Pasteur (1865-1940)
Pengembangan industri fermentasi pembuatan etanol, butanol dan asamorganik, perlakuan air buangan.
3. Era Antibiotika ( 1940-1960)
Pembuatan penisilin yang mulai digunakan pada saat pendaratan tentaraAmerika di Normandi selama perang dunia II, vaksin virus, teknologikultur sel hewan.
4. Era Pasca Antibiotika ( 1960-1975 )
Asam -asam amino elusidasi s1ruktur DNA, protein sel tunggal, enzimuntuk deterjen, gasohol, biogas, teknologi rekombinan DNA.
5. Era biteknologi modem ( 1975- sekarang )
Rekayasa genetika, zat antibodi monokronal, hormon insulin, hormon pertumbuhan ikan tuna.Dengan munculnya teknologi DNA rekombinan dan teknik-teknik  pembantu seperti penyusunan DNA, maka kita sekarang dapat memeriksa padatingkatan molekuler rangkaian-rangkaian genetika yang terlibat dalam pengendalian ekspresi gen. Cara pendekatan klasik dalam genetika adalah pembuatan mutasi in vivo secara acak pada seluruh genom, lalu mengisolasikanmereka dengan memperlihatkan fenitif–fenotif khusus. Kemudian muatan inidianalisi untuk menentukan gen mana yang telah berubah. Suatu metode yanghampir terbentuk sesungguhnya adalah "metode genetika berubah". Suatu metodeyang hampir terbentuk sesunggunya adalah "metode genetika mundur (reversegenetics)" yaitu untuk membuat mutasimutasi spesifik dalam suatu sigmen DNAin vitro, dan menganalisa pengaruh dari perubahan-perubahan ini pada organismein vivo setelah mengintroduksi kembali gen muatannya.
 
Berekspresinya dengan gen yang dipindahkan kedalam gel atau jaringanyang sesuai adalah semacam prasarat untuk berbagai bentuk penerapan teknik DNA rekombinan dalam bioteknologi. Terutama berlaku sebagai usaha untuk mengobati penyakit genetis manusia dengan pengobatan gen dan juga untuk usahayang bertujuan untuk meningkatkan mutu tanaman panen. Selama 15 tahun belakangan ini para pakar genetika mempelajari bagaimana mengeluarkan sebuahgen tunggal dari suatu species yang lain. Inilah yang disebut rekayasa genetikayang merupakan pelaksanaan dari bioteknologi modem.Organisme –organisme hasil rekayasa genetika yang pertama adalah bakteri berselkembar yang telah disisipi gen-gen manusia yang dapat menghasilkan produkproduk benilai. Tumbuh-tumbuhan dan hewan -hewan hasil rekayasagenetika segera menyusul bakteri tersebut dan membuka pintu seluruh bidang pertanian lebar-lebar bagi penerapan bioteknologi modem.
IV. Teknik Rekayasa Genetika
Banyak percobaan membuktikan bahwa dengan rekayasa genetikafrakmen DNA manapun dapat disambungkan atau disisipkan ke genom specieslain, bahwa species yang jauh hubungan kekerabatannya. Rakayasa genetikamerupakan teknik yang paling mutakhir dalam bioteknologi. Rekayasa Genetikaatau teknik DNA rekombinan dapat didefenisikan sebagai :
"Pembetukanrekombinan baru dari

material yang dapat diturunkan dengan cara penyisipan DNA dari luar kedalam suatu

wahana (vektor), sehingga memungkinkan penggabungan dan kelanjutan

berkembang dalam host yang baru." 
Proses ini juga dikenal sebagai " Gen Kloning "atau klon gen, sebab organisme yang secaragenetik terbentuk adalah identik dan membawa seluruh potongan DNA yang telahdisisipkan, disamping itu memperbanyak molekul yang baru dibentuk. Salah satucontoh rekayasa genetikayang sudah berhasil adalah penyisipan/pemindahanDNA pembuat insulin pada manusia kedalarn plasmida bakteri Echerichia coli.Ada empat prinsip pengkloningan gen yaitu :

PROSES PEMBUATAN TAPE SINGKONG YANG BENAR || PR GUSTU


 Proses pembuatan tape singkong adalah:

1. Pilihlah singkong yang bagus dan rata, kemudian dikupas, dipotong- potong sesuai selera dan dicuci bersih.
2. Kemudian potongan singkong tersebut direbus sampai matang kemudian ditiriskan.
3. Tunggu singkong tersebut sampai dingin, bias juga pakai kipas angin.
4. Sediakan ragi tape yang bias dibeli di took obat makanan, kemudian ditumbuk halus dan diayak pakai ayakan atau saringan.
5. Taburkan ragi halus ke singkong-singkong yang sudah dingin sampai rata.
6. Sediakan tempat untuk menyimpan singkong yang sudah ditaburi ragi tersebut, bias memakai plastic ataupun memakai daun pising atau daun jati.
7. Peram bungkusan singkong tersebut kurang lebih 3 hari
8. Setelah 3 hari bukalah bungkusan singkong tersebut, dan tape singkong siap dinikmati.


1.1. Latar Belakang Masalah
Tape merupakan makanan fermentasi tradisional yang sudah tidak asing lagi. Tape dibuat dari beras, beras ketan, atau dari singkong (ketela pohon). Berbeda dengan makanan-makanan fermentasi lain yang hanya melibatkan satu mikroorganisme yang berperan utama, seperti tempe atau minuman alkohol, pembuatan tape melibatkan banyak mikroorganisme.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan mikroorganisme yang terdapat di dalam ragi tape adalah kapang Amylomyces rouxii, Mucor sp., dan Rhizopus sp.; khamir Saccharomycopsis fibuligera, Saccharomycopsis malanga, Pichia burtonii, Saccharomyces cerevisiae, dan Candida utilis; serta bakteri Pediococcus sp. dan Bacillus sp. Kedua kelompok mikroorganisme tersebut bekerja sama dalam menghasilkan tape.
Mikroorganisme dari kelompok kapang akan menghasilkan enzim-enzim amilolitik yang akan memecahkan amilum pada bahan dasar menjadi gula-gula yang lebih sederhana (disakarida dan monosakarida). Proses tersebut sering dinamakan sakarifikasi (saccharification). Kemudian khamir akan merubah sebagian gula-gula sederhana tersebut menjadi alkohol. Inilah yang menyebabkan aroma alkoholis pada tape. Semakin lama tape tersebut dibuat, semakin kuat alkoholnya. Pada beberapa daerah, seperti Bali dan Sumatera Utara, cairan yang terbentuk dari pembuatan tape tersebut diambil dan diminum sebagai minuman beralkohol.


1.2. Permasalahan
Sehubungan dengan latar belakang masalah di atas, permasalahn yang dibahas dalam karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah proses fermentasi makanan itu?
2. Bagaimana proses fermentasi pada tape?
3. Apa kegunaan ragi dalam proses pembuatan tape singkong?
4. Ada berapa macam langkah-langkah dalam proses pembuatan tape singkong?

1.3. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan karya tulis ilmiah:
1. Mendeskripsikan pengertian fermentasi makanan dan menyebutkan faktor-faktor yang mendorong terjadinya fermentasi makanan pada tape?
2. Mendeskripsikan langkah-langkah proses pembuatan tape singkong?
3. Menjelaskan tujuan fermentasi makanan?
4. Menyebutkan nama jamur yang menyebabkan fermentasi pada tape singkong?


1.4. Metode Penulisan
Karya tulis ini dibuat dengan menggunakan metode pustaka dan metode pengamatan.

1.5. Kegunaan Karya Tulis Ilmiah
Hasil karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat berguna bagi sekjolah khususnya dalam proses belajar mengajar serta berguna bagi masyarakat umum. Karya tulis ini juga dapat mengembangkan proses fermentasi makanan, khususnya yang terjadi pada tape singkong dengan baik dan benar.

1.6. Sistematika Penulisan
Karya tulis ini tersusun dalam 4 bab, Bab I memuat pendahuluan yang berisi latar belakang permasalahan, tujuan penulisan, metode penulisan. Bab II landasan teori yang akan dibahas. Bab III menguraikan proses penelitian perrmentasi makanan pada tape singkong. Bab IV berisi kesimpulan hasil penelitian dan saran.


BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Fermentasi
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.
Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya. Respirasi anaerobik dalam otot mamalia selama kerja yang keras (yang tidak memiliki akseptor elektron eksternal), dapat dikategorikan sebagai bentuk fermentasi.
2.2. Teori – teori yang akan disajikan
- Pemanfaatan Fermentasi
- Proses penelitian pada pembuatan tape singkong
- Kelebihan bahan makanan hasil fermentasi, dibandingkan makanan biasa yaitu muda dicerna, dapat dimanipulasi menjadi berbagai jenis makanan

2.3. Landasan Pembahasan Makalah
Dengan adanya fermentasi, kita dapat memanfaatkan keahlian khusus untuk menghasilkan produk dan jasa atau jasa organisme untuk mengelola bahan baku menjadi bahan yang berguna / bermanfaat misalnya dalam fermentasi pembuatan, tempe, tahu, tape dll.

BAB III
PROSES PENELITIAN

3.1. Alat dan Bahan
3.1.1. Alat:
1) Pisau
2) Panci
3) Plastic
4) Ember
3.1.2. Bahan:
1) 1.5 kg singkong, kupas, cuci bersih, potong menurut selera (mau dibiarkan utuh juga ga dilarang kok)
2) 1.5 butir ragi tape, dihaluskan
3) daun pisang untuk alas (ga pake juga ga papa)
3.2. Metoda Penelitian
Penelitian biologi ini menggunakan metoda:
1. Melakukan pembuktian langsung dengan cara membuat tape singkong.
2. Melakukan wawancara
3. Meneliti hasil pembuktian/pecobaan
4. Mengumpulkan data dari sumber lain, seperti media informatika yang mendukung hasil penelitian pada proses pembuatan tape singkong.
3.3. Proses Penelitian
Proses penelitian adalah dengan terjun langsung membuktikan sendiri untuk membuat tape singkong:
1) Kukus singkong hingga matang. (Jangan kematangan ya karena nanti hasilnya jadi benyek). Dinginkan.
2) Setelah dingin, tata singkong dalam wadah bertutup yang telah dialasi daun pisang. (wadahnya kalo bisa disteril dulu biar ga ada bakteri yang bisa menghambat proses fermentasi).
3) Taburi dengan ragi tape hingga rata. (kata mbak Rini, sampai terlihat putih).
4) Tutup kembali dengan daun pisang lalu tutup dengan tutup wadahnya. Diamkan di tempat hangat selama 2-3 hari.

3.4. Hasil Penelitian
Reaksi dalam fermentasi berbeda-beda tergantung pada jenis gula yang digunakan dan produk yang dihasilkan. Secara singkat, glukosa (C6H12O6) yang merupakan gula paling sederhana , melalui fermentasi akan menghasilkan etanol (2C2H5OH). Reaksi fermentasi ini dilakukan oleh ragi, dan digunakan pada produksi makanan.
Persamaan Reaksi Kimia
C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP (Energi yang dilepaskan:118 kJ per mol)
Dijabarkan sebagai
Gula (glukosa, fruktosa, atau sukrosa) → Alkohol (etanol) + Karbon dioksida + Energi (ATP)
Jalur biokimia yang terjadi, sebenarnya bervariasi tergantung jenis gula yang terlibat, tetapi umumnya melibatkan jalur glikolisis, yang merupakan bagian dari tahap awal respirasi aerobik pada sebagian besar organisme. Jalur terakhir akan bervariasi tergantung produk akhir yang dihasilkan.


BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan Penelitian
Pembuatan tempe dan tape (baik tape ketan maupun tape singkong atau peuyeum) adalah proses fermentasi yang sangat dikenal di Indonesia. Proses fermentasi menghasilkan senyawa-senyawa yang sangat berguna, mulai dari makanan sampai obat-obatan. Proses fermentasi pada makanan yang sering dilakukan adalah proses pembuatan tape, tempe, yoghurt, dan tahu.
Fermentasi diperkirakan menjadi cara untuk menghasilkan energi pada organisme purba sebelum oksigen berada pada konsentrasi tinggi di atmosfer seperti saat ini, sehingga fermentasi merupakan bentuk purba dari produksi energi sel.
Produk fermentasi mengandung energi kimia yang tidak teroksidasi penuh tetapi tidak dapat mengalami metabolisme lebih jauh tanpa oksigen atau akseptor elektron lainnya (yang lebih highly-oxidized) sehingga cenderung dianggap produk sampah (buangan). Konsekwensinya adalah bahwa produksi ATP dari fermentasi menjadi kurang effisien dibandingkan oxidative phosphorylation, di mana pirufat teroksidasi penuh menjadi karbon dioksida. Fermentasi menghasilkan dua molekul ATP per molekul glukosa bila dibandingkan dengan 36 ATP yang dihasilkan respirasi aerobik.
"Glikolisis aerobik" adalah metode yang dilakukan oleh sel otot untuk memproduksi energi intensitas rendah selama periode di mana oksigen berlimpah. Pada keadaan rendah oksigen, makhluk bertulang belakang (vertebrata) menggunakan "glikolisis anaerobik" yang lebih cepat tetapi kurang effisisen untuk menghasilkan ATP. Kecepatan menghasilkan ATP-nya 100 kali lebih cepat daripada oxidative phosphorylation. Walaupun fermentasi sangat membantu dalam waktu pendek dan intensitas tinggi untuk bekerja, ia tidak dapat bertahan dalam jangka waktu lama pada organisme aerobik yang kompleks. Sebagai contoh, pada manusia, fermentasi asam laktat hanya mampu menyediakan energi selama 30 detik hingga 2 menit.

4.2. Saran
1. Sebaiknya para pemuda dinekali ilmu pengetahuan yang cukup supaya cepat diterapkan dalam setiap langkah kehidupannya masing-masing.
2. Kita harus menyambut fermentasi dengan baik sehingga pemanfaatannya dapat kita rasakan dengan sendirinya.




DAFTAR PUSTAKA

Amien Muhammad, Pegangan Umum Bioteknologi 3. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1985.
www.wikipedia..com
www.blogspot.com
Maggy Themawidjaja, Bioteknologi, Jakarta: Erlangga, 1990

Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.
Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya. Respirasi anaerobik dalam otot mamalia selama kerja yang keras (yang tidak memiliki akseptor elektron eksternal), dapat dikategorikan sebagai bentuk fermentasi yang mengasilkan asam laktat sebagai produk sampingannya. Akumulasi asam laktat inilah yang berperan dalam menyebabkan rasa kelelahan pada otot.

ERA BIOTEKNOLOGI MODEREN DAN PERANANNYA DALAMKEHIDUPANI.PENDAHULUAN
Makhluk hidup memiliki tatanan stuktural dan fungsional yang sangatefisien dan efektif da1am melangsungkan tugas-tugas untuk menunjang danmemapankan preses hidup. Dalam skala kecil, sel sebagai unit stuktural danfungsional terkecil kehidupan sudah mampu memperlihatkan ciri-ciri sebagaimakhluk hidup. Dalam skala besar yaitu populasi, komunitas, dan bosfer. Masing-masing individu makhluk hidup menunjukkan kemampuan mandiri salingtergantung secara menguntungkan karena adanya perimbangan satu terhadap yanglain seperti yang telah diatur oleh alam. Dalam hal ini makhluk hidup secarainheren memiliki sifat -sifat self regulation (mengatur diri sendiri), self  perugulation (berkembang biak sendiri), self contained (memecahkan masalahsendiri ) dalam melangsungkan proses hidup bersama.Organisme hidup dalam lingkungan yang selalu berubah, mereka mampumengimbangi perubahan lingkungan dengan menggunakan strategi variabilitas(keragaman) genetika. Charles Darwin menterjemahkan proses perimbangantersebut sebagai perjuangan untuk hidup dan kelangsungan hidup makhluk yang paling sesuai.Dalam pengembangan ilmu pengetahuan pada tiga dasawarsa terakhir,landasan kemampuan proses dan kelangsungan hidup dipahami melalui pendekatan hirarki Organisasi Materi, yang menunjukan bahwa pada hirarki paling dasar terdapat lebih banyak kesamaan antara jenis makhluk hidup danmakin keatas menunjukkan lebih banyak keanekaragaman. Dengan pemahamanini didapat peluang besar untuk memanfaatkan kesamaan guna mengembagkanrekayasa gen melalui teknik rekomendasi DNA. Dengan teknik ini, DNA suatumakhluk hidup dapat dipindahkan ke makhluk yang lain jenis, bahkan yang sangat jauh hubungan kekerabatannya.Makhluk rekombinan kemudian memiliki kemampuan baru dalammeiangsungkan proses hidup daD bersaing dengan makhluk hidup lain. Teknik rekombinasi DNA merupakan tulang punggung pengembangan bioteknologi baru.
 
Dengan dernikian bioteknologi adalah teknologi yang memanfaatkan makhluk hidup (agen hayati) yang telah direkayasa untuk menghasilkan barang dan jasamemenuhi kesejahteraan manusia. Pengembangan dan perkembangan bioteknologi telah amat jauh dewasa ini, dan manusia sebagai pelaku penerapanilmu seakan akan tidak mempunyai batas dalam memanfaatkan makhluk hidupuntuk memenuhi kebutuhannya.
II. Penemuan DNA
Gen terdapat dalam kromosom sebuah sel, setiap kromosom mengandungsebuah molekul DNA yang sangat panjang dengan jutaan rantai basa yangmengkode banyak gen disepanjang rantainya. Struktur kimia DNA seperti sebuahrangkaian surat-surat yang berisi pesan-pesan genetika. Surat-surat itu hanyamemiliki empat huruf menurut abjad genetik (Adenin/A, Guanin/G, Timin/T,Cytosin/C) yang disebut basa. DNA mudah diekstrasi dari gel-gel, dan kemajuan biologi molekuler sekarang memudahkan ilmuwan mengambil gen-gen individuDNA suatu spesies yang menyusun konstruksi molekuler mereka. DNA tersebutdisebut DNA rekombinan yang dapat disimpan dalam laboratorium. Gen-genyang diiisolasikan dengan metode demikian disebut gen yang
diklon.
Pada pertengahan tahun 1940-an para peneliti menemukan bahwa gen bekerja mengarahkan sintesa protein. Hasil pengarnatan ini menimbulkan pertanyaan filosofis yang menarik :
 Jika gen mengarahkan sintesa protein,bisakah

mereka itu adalah protein itu sendiri
? Jadi menjelang pertengahan tahun1940-an arab penelitian tentang bahan genetis mulai beralih dari protein ke DNA.Lalu pada awal tahun 1950-an Erwin Chargaff mencatat adanya beberapaketeraturan dalam komposisi dasar DNA pada berbagai spesies makhluk. Inimenjadi pendorong bagi para ilmuwan untuk merasakan betapa pentingnyamengamati stuktur bahan itu. Terutama terungkap bahwa persentase adenin selalusama dengan timin, dan persentase guanin selalu sama dengan cytosin. Meskipundemikian perbandingan persentase guanin selalu sama dengan cytosin. Meskipundemikian perbandingan pasangan adenin-timin dengan pasangan guanin-cytosin bervariasi sekali antara berbagai spesies. Pengamatan belakangan membantahhipotesa bahwa DNA terdiri dari unit berulang empat macam nukleotida yang
 
monoton. Jika benar demikian lalu keempat basa adenin, Cytosin, guanin dantimin haruslah hadir dalam jum1ah yang sama. Berarti ini jelas tidak seperti yangditemukan oleh Chargaff. Peneliti ini memberi pandangan bahwa struktur DNAmemiliki variasi yang dibutuhkan darinya sebagai simpanan infolmasi genetis.Pada awal 1950-an juga, James D Watson dan Francis Crick yan bekerjasama pada Medical Reserch Council's Laboratory of Molekul Biologi di Cambridge,Inggris, berusaha untuk memecahkan struktur tiga dimensi molekul DNA denganmetode kristalogi sinar X. Pada percobaan ini mula-mula mengalami kegagalanuntuk menetapkan struktur DNA sebelum dibantu oleh foto pembiasan sinar Xyang dibuat oleh Rosalind Franklin di Maurice Wilkin's Laboratory di Combridge.Dengan menggunakan informasi dati foro pembiasan itu dan juga dari rumus yangditemukan Chargaff, Watson dan Crick menyimpulkan bahwa molekul DNAterdiri dari dua untaian nukleotida yang berpilin bersama membentuk ikatanranggkap ( double helix) ( Gambar 1 ). Tiap untaian atau mata rantai adalahnukleoda, yang tulang punggungnya berupa deoksiribosa dan fosfat yang berselang seling. Biasanya menjulur dari tulang punggung itu.Tulang punggung dua untaian itu berada disebelah luar double helix yangditeorikan Watson-Crick, dan bahasanya berada disebelah dalam. Basa satuuntaian membentuk ikatan hidrogen yang lemah dengan basa untaian pasangannya dengan cara yang sangat khusus. Sesuai dengan rumus Chargaff,adenin selalu berikatan dengan timin (A-T), sedang cytosin selalu berikatandengan guanin (C-G). Rancang bangun molekuler DNA yang berpilin rangkapmenjadi tempat untuk memelihara kelangsungan informasi genetis serta mampumewariskannya kepada generasi berikutnya. Molekul besar menyimpan banyak infonnasi dalam urutan nukleotidanya.Selain itu urutan nukleotida dati satu untaian menentukan urutannukleotida pasangannya.
III. Era Bioteknologi
Peranan mikrobiologi akan memberi warna, wawasan dan cakrawala barnubagi kehidupan bioteknologi modem. Bahan baku biomassa yang adamerupakan "renwable frontier" dapat diolah oleh bioteknologi tradisional maupun
 
modem sehingga menjadi produk baru yang sangat berharga. Produk-produk  bioteknologi sangat erat dengan perkembangan bioteknologi pada jamannya.Adapun era biteknologi tersebut adalah:
1. Era Pra Pasteur ( sebelum 1865 )
Perbaikan teknik fermentasi oleh mikroorganisme misalnya minuman beralkohol.
2. Era Pasteur (1865-1940)
Pengembangan industri fermentasi pembuatan etanol, butanol dan asamorganik, perlakuan air buangan.
3. Era Antibiotika ( 1940-1960)
Pembuatan penisilin yang mulai digunakan pada saat pendaratan tentaraAmerika di Normandi selama perang dunia II, vaksin virus, teknologikultur sel hewan.
4. Era Pasca Antibiotika ( 1960-1975 )
Asam -asam amino elusidasi s1ruktur DNA, protein sel tunggal, enzimuntuk deterjen, gasohol, biogas, teknologi rekombinan DNA.
5. Era biteknologi modem ( 1975- sekarang )
Rekayasa genetika, zat antibodi monokronal, hormon insulin, hormon pertumbuhan ikan tuna.Dengan munculnya teknologi DNA rekombinan dan teknik-teknik  pembantu seperti penyusunan DNA, maka kita sekarang dapat memeriksa padatingkatan molekuler rangkaian-rangkaian genetika yang terlibat dalam pengendalian ekspresi gen. Cara pendekatan klasik dalam genetika adalah pembuatan mutasi in vivo secara acak pada seluruh genom, lalu mengisolasikanmereka dengan memperlihatkan fenitif–fenotif khusus. Kemudian muatan inidianalisi untuk menentukan gen mana yang telah berubah. Suatu metode yanghampir terbentuk sesungguhnya adalah "metode genetika berubah". Suatu metodeyang hampir terbentuk sesunggunya adalah "metode genetika mundur (reversegenetics)" yaitu untuk membuat mutasimutasi spesifik dalam suatu sigmen DNAin vitro, dan menganalisa pengaruh dari perubahan-perubahan ini pada organismein vivo setelah mengintroduksi kembali gen muatannya.
 
Berekspresinya dengan gen yang dipindahkan kedalam gel atau jaringanyang sesuai adalah semacam prasarat untuk berbagai bentuk penerapan teknik DNA rekombinan dalam bioteknologi. Terutama berlaku sebagai usaha untuk mengobati penyakit genetis manusia dengan pengobatan gen dan juga untuk usahayang bertujuan untuk meningkatkan mutu tanaman panen. Selama 15 tahun belakangan ini para pakar genetika mempelajari bagaimana mengeluarkan sebuahgen tunggal dari suatu species yang lain. Inilah yang disebut rekayasa genetikayang merupakan pelaksanaan dari bioteknologi modem.Organisme –organisme hasil rekayasa genetika yang pertama adalah bakteri berselkembar yang telah disisipi gen-gen manusia yang dapat menghasilkan produkproduk benilai. Tumbuh-tumbuhan dan hewan -hewan hasil rekayasagenetika segera menyusul bakteri tersebut dan membuka pintu seluruh bidang pertanian lebar-lebar bagi penerapan bioteknologi modem.
IV. Teknik Rekayasa Genetika
Banyak percobaan membuktikan bahwa dengan rekayasa genetikafrakmen DNA manapun dapat disambungkan atau disisipkan ke genom specieslain, bahwa species yang jauh hubungan kekerabatannya. Rakayasa genetikamerupakan teknik yang paling mutakhir dalam bioteknologi. Rekayasa Genetikaatau teknik DNA rekombinan dapat didefenisikan sebagai :
"Pembetukanrekombinan baru dari

material yang dapat diturunkan dengan cara penyisipan DNA dari luar kedalam suatu

wahana (vektor), sehingga memungkinkan penggabungan dan kelanjutan

berkembang dalam host yang baru." 
Proses ini juga dikenal sebagai " Gen Kloning "atau klon gen, sebab organisme yang secaragenetik terbentuk adalah identik dan membawa seluruh potongan DNA yang telahdisisipkan, disamping itu memperbanyak molekul yang baru dibentuk. Salah satucontoh rekayasa genetikayang sudah berhasil adalah penyisipan/pemindahanDNA pembuat insulin pada manusia kedalarn plasmida bakteri Echerichia coli.Ada empat prinsip pengkloningan gen yaitu :